12. Pewangi vs para bocil kompleks.

108K 14.4K 2.7K
                                    

Tebak dari judulnya apa yang bakalan terjadi?

Happy Wedding, eh maksudnya reading 👍

⚔️⚔️⚔️

" Onty, uncle. Pewangi lagi belantam di taman..."

Sontak, Rai dan Gio yang sedang duduk santai di kursi teras serentak berdiri dan menoleh bersamaan ke arah gerbang rumah dimana ada Haruka yang berteriak cempreng. Setelah mengatakan pesan itu, Haruka kembali berlari ke taman untuk melihat pertandingan dimana Stella sedang beradu dengan bocil-bocil kompleks.

" Ayok kak..." Rai berjalan tergesa diikuti Gio dari belakang.

Hari ini Gio tidak masuk kantor sebab ingin beristirahat setelah kemarin acara pesta pernikahan Delon ditambah tadi pagi Rai mengalami morning sickness sehingga ia memutuskan untuk cuti satu hari ini.

Di taman, Rai menutup mulutnya melihat apa yang terjadi. Berbeda dengan Gio yang tersenyum kagum melihat putrinya yang dengan berani sendirian adu mulut melawan bocil-bocil sekitaran enam orang.

Gio menahan tangan Rai yang hendak melerai, ia ingin melihat seberapa jauh kehebatan Stella dalam beradu bacot.

" Lepasin kak, anak kamu lagi berantam." Ujar Rai melotot horor pada sang suami.

Gio tidak menjawab, ia hanya menggelengkan kepala sekilas tapi matanya masih setia mengamati kerusuhan itu. Apalagi bobom, salah satu bocil di sana sudah menangis di atas rumput sambil menutup matanya. Pasti korban colokan Stella.

" Diam, diam, diam. Onyet kalian cemua." Teriak Stella menunjuk satu persatu wajah para balita.

" Pewangi yang onyet, bau taik, jelek_"

" Diam Lea bilang. Nanti Lea lapolin ama daddy bial kalian di jual cemua." Potong Stella semakin berkobar.

" Lapolin aja, kita gak takut."

Bugh.

Tanpa banyak kata disertai emosi semakin meningkat, Stella segera mendorong tubuh musuhnya itu sehingga menghasilkan tangisan kencang membuat Gio akhirnya melepaskan cekalan tangannya pada Rai kemudian mendekat.

Ayah muda itu segera menarik tangan putrinya yang hendak menjambak lagi, tetapi Stella menepis tangan ayahnya.
" Lea, udah sayang_"

" Diam, daddy juga diam, jangan celewet kayak babi." Potong Stella menatap garang kepada Gio.

" Astagfirullah." Sepasang suami-istri itu melongo sekaligus jantungan mendengar kalimat wasiat yang entah darimana Stella tau.

" Pewangi onyet...." Ternyata balita yang sudah tersungkur ke atas rumput tadi sudah kembali berdiri dan kini ia menjambak rambut Stella.

Namun kekuatannya tidak sebanding dengan Stella yang dengan cepat melepaskan jambakan dan kembali mendorong tubuh balita tadi. Setelah itu ia melepaskan sepatunya kemudian melemparkan ke arah bocil yang lain.

" Lea..." Rai benar-benar jengah. Ia segera memeluk tubuh mungil putrinya sebelum kembali berulah.

" Lepacin Lea, mommy. Lea lagi malah." Stella berontak kuat.

GIONATAN 2: Harta, Takhta, Stella. (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang