17. Korban kesekian.

94.6K 15.3K 5K
                                    

Gak vote😒

Gak coment 😒

Gak follow 😒

Ntar author buat sad ending mampus lu.

Pembaca hampir mencapai 20k tapi yang vote gak bisa mencapai 10k. Part ini harus sampe vote 10k, kalo nggak author bakalan lebih fokus ke cerita familia dan gantungin cerita ini.

Emang sekali-kali harus kudu mengancam biar kalian nurut. Gak tau apa segimana susahnya author cari ide dan mengetik sebuah cerita ini.

⚔️⚔️⚔️

Gadis kecil nan menggemaskan itu asik bersandar di atas perut sixpack sang kakek yang terbalut kaos tipis saja. Balita tersebut berfokus pada televisi yang menampilkan pertandingan bola walau ia tidak paham sama sekali.

Ceklek.

Keduanya menoleh bersamaan ke arah pintu yang menampilkan wajah bocah berumur sepuluh tahun.

" Pahh...." Rengek Leon seraya mendekat.

Sementara Arifin kembali memfokuskan perhatian pada layar televisi. " Nggak."

" Pliss, besok pagi Leon bakalan cepat pulang." Bujuk Leon lagi.

Arifin hanya menggeleng tegas membuat Leon semakin kesal.

" Cuman sekali ini doang pah, plissss atuhhh..."

" Kamu kalo mau nonton bola ya dirumah aja. Gak usah pake nginap segala ke rumah orang. Jangan sok dewasa padahal tiap malam masih sering ngompol." Ujar Arifin.

" Ck, mamah juga udah_"

" Yahhh.... Bang Leon ompol." Potong Stella mengejek.

Arifin terkekeh kecil sementara Leon melotot tajam pada bocil itu.
" Elu yang pake popok apa kabar?"

" Lea..." Panggil Lusiana yang baru datang dengan sepasang baju balita di tangannya.

" Ayo mandi sayang." Ajak wanita tersebut.
Stella mengangguk dan segera turun dari kasur.

" Mandi sono, Lo bau taik kucing." Ejek Leon.

Stella menghentikan langkah dan menoleh tajam kepada Leon.

Stella menghentikan langkah dan menoleh tajam kepada Leon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Abang onyet." Hina Stella seraya menjauh dari sana.

Sementara Leon tidak mempedulikan dan kembali memohon pada sang komandan.

GIONATAN 2: Harta, Takhta, Stella. (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang