7. Delon dan segala kesalahannya.

110K 13.5K 1.6K
                                    

Prang...

" ARGHHHHHH..."

Guci terakhir di dalam kamar itu telah dihancurkan lagi. Penyebabnya adalah laki-laki tampan yang saat ini benar-benar murka, rasanya ia ingin membunuh semua orang yang ada di dunia ini.

Mata tajam itu siap menghunus siapapun, pikirannya melayang ke berbagai arah tanpa mempedulikan seorang gadis yang kini menangis dibelakangnya dengan terduduk ketakutan di lantai dingin.

Devan. Salah satu musuh seorang Gionatan sejak SMA, kini ia menatap pantulan dirinya pada cermin di depannya dan sedetik kemudian tangan kekar itu melayang meninju kuat cermin tersebut hingga retak tanpa mempedulikan tangannya yang sekarang mengalir darah.

Devan membalikkan badan seraya mendekat ke arah adiknya....

Plak.

" KASIH TAU GUE SIAPA PELAKU NYA?" bentak Devan setelah menampar sang adik.

Tak kunjung mendapat jawaban, Devan dengan tega menjambak rambut Amel atau kerap di panggil Lia membuat kepala gadis itu mendongak secara paksa.

" Kasih tau siapa pelakunya atau gue seret sekarang Lo ke tempat aborsi." Ancam Devan tak main-main.

Amel semakin histeris dengan kepala yang mulai merasakan pusing, ia memejamkan kedua matanya sebelum mengucapkan satu nama yang harus bertanggungjawab dengan makhluk yang berada di perutnya.

" Delon..."

Tatapan mata Devan semakin menggelap mendengar nama itu, salah satu nama yang masuk dalam list musuhnya. Devan menghempaskan wajah Amel dengan kasar kemudian hendak pergi dari sana tapi kakinya di tahan oleh gadis itu.

" Jangan bang, jangan kasih tau Delon..." Pinta Amel bodoh.

Devan menendang tangan adiknya dengan kasar lalu mencengkram kuat pipi Amel ditemani nafas yang semakin memburu.
" Trus Lo pikir kalo keadaan Lo yang kayak gini siapa yang susah? Hah?"

" GUE YANG SUSAH ANJING, GUE UDAH CAPEK-CAPEK RAHASIAKAN KEBERADAAN LO DARI MUSUH-MUSUH GUE TAPI LO MALAH TETAP JATUH KE MUSUH GUE. GUE UDAH CAPEK-CAPEK JUGA JAUHIN LO DARI PAPAH SAMA MAMAH DAN BERHARAP LO BISA GUE JAGA BAIK-BAIK. TAPI APA? INI BALASAN LO SAMA GUE?"

" LO ITU BENAR-BENAR JALANG YA, BENAR-BENAR CEWEK MURAHAN KAYAK MAMAH."

Tangisan Amel seketika berhenti mendengar kalimat terakhir abangnya itu. Mencoba mencari kesalahan dari kalimat itu tapi semuanya memang lah benar, ia tidak becus menjaga diri sendiri. Ia hanya akan selalu menjadi beban bagi abangnya.

" Setelah ini, Lo jangan lari kemana-mana atau gue bakalan patahin kaki Lo. Gue bakalan hajar lelaki biadab itu lalu bakalan seret Lo ke tempat aborsi. Ini. Jalan. Satu-satunya." Tekan Devan di kalimat akhir.

Kemudian ia benar-benar pergi dari sana meninggalkan Amel sendirian. Amelia Monica, gadis yang terlalu polos membuat orang-orang di sekitarnya selalu memanfaatkan dirinya. Berbeda dengan sang kakak yang begitu keras atau emosian. Hidup berdua dengan abangnya membuat ia kekurangan kasih sayang.

Ayahnya yang selalu mencari keberadaan dirinya untuk dibunuh karena wajah Amel begitu mirip dengan sang istri yang mengkhianati cintanya membuat amarah selalu muncul ketika melihat wajah Amel. Sementara ibunya yang selalu mencari keberadaan dia untuk dijual kepada lelaki hidung belang agar bisa menghasilkan uang.

Namun segala usaha mereka sia-sia lantaran Devan selalu ada untuk melindunginya. Sengaja Devan mengasingkan Amel ke SMA Angkasa agar musuh-musuh tidak mengetahui keberadaannya juga karena para musuh tidak tau wajah asli dari Amel.

GIONATAN 2: Harta, Takhta, Stella. (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang