43. berubah?

78.2K 13.7K 6.1K
                                    

Hai hai hai haiiii

Tinggalkan vote dan komennya ya sayang🤣

You know lah bahwa kita sekarang sudah mendekati ending ye kan👁️

So, jangan lupa untuk meninggalkan vote, jangan jadi sider🥱

Happy udah selesai ujian➡️

⚔️⚔️⚔️

" Selesai."

Wanita hamil itu pun menatap bahagia rambut putrinya yang sudah selesai ia ikat dengan bagus. Kemudian ia menunduk untuk menciumi seluruh wajah putrinya dengan perasaan gemas.

" Belajar yang rajin, jangan colok mata teman lagi. Paham!" Rai menangkup wajah putrinya.

" Ciap, mommy." Jawab Stella dengan mengulurkan tangan meminta uang jajan.

Rai pun mengeluarkan uang seharga sepuluh ribu rupiah lalu memberikan kepada putrinya.
" Jangan jajan sembarangan."

Stella mengangguk lalu menyalami tangan ibunya kemudian mengecup pipi ibunya sekilas.

" Pamitan sama Oma juga, sana." Perintah Rai sebab kemarin setelah kepergian Gio keluar kota, mereka berdua dipaksa Gio untuk tinggal sementara di rumah Oma dan Opa.

Gadis mungil itu berlari ke arah Omanya yang sedang memangkas bunga.

" Omaaa, Lea mau belangkat cekolah." Ujar Stella mendongak menatap Oma.

Sontak Lusiana pun menghentikan aktivitasnya kemudian menunduk dan ikutan memberikan beberapa hujaman ciuman pada wajah cucu kesayangannya itu.

" Hati-hati ya sayang, jangan colok mata teman." Pesan Lusiana seraya memasukkan uang seharga dua puluh ribu ke kantong balita tersebut.

" Ciap bos." Setelahnya Stella pun mencium punggung tangan Oma nya kemudian kembali berlari kecil ke arah Opa dan Leon yang sudah menunggu ditemani motor matic.

Rai tertawa kecil melihat tas ransel mungil putrinya yang begitu menggemaskan dipakai Stella. Ingin sekali rasanya ia mengembalikan malaikat kecil itu kembali ke perutnya.

Leon segera memasangkan helm hello Kitty yang juga ditempeli stiker fang agar Stella mau memakai helm.

" Buruan cil."

Opa sudah naik ke atas motor diikuti Stella yang digendong Leon untuk duduk di belakang dan diikuti Leon juga. Terlihat Stella menempelkan pipi bulatnya walau terhalang oleh kaca helm pada punggung Opa dengan kedua tangan yang melingkar di pinggang Opa nya.

" daddaaaa mommy, Oma..." Stella melambai sekilas dan dibalas oleh Rai dan Lusiana.

Motor mulai melaju meninggalkan pekarangan rumah dan sekitaran lima menit kemudian mereka pun memasuki jalanan yang cukup padat. Ini adalah salah satu alasan mengapa Arifin tidak memakai mobil mengantar anak dan cucunya ke sekolah. Mereka tidak ingin terjebak macet, dan jika memakai motor maka bisa mendahului atau menyelinap di sela-sela kecil antara mobil-mobil.

" Nyanyi cil." Suruh Leon dengan tangan yang tak henti menepuk-nepuk pelan helm keponakannya.

" Lea gak bica nyanyi." Balas Stella.

GIONATAN 2: Harta, Takhta, Stella. (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang