58. Lea kakak yang baik.

62.7K 12.4K 5K
                                    

Lama gak up

Kenapa Thor?
Ya karna komen 2k nya juga lama.
Makin sepi aja nih cerita.

Happy reading 👍

⚔️⚔️⚔️

" Lea, tenangin adek nya dulu sayang." Teriak Rai dari dalam kamar mandi saat mendengar suara rengekan sang bayi.

Stella yang awalnya asik mengobrol dengan Flo berdecak kesal sambil menoleh ke arah baby Alice.

" Lea gak tau, mommy." Ucap Stella.

" Usap kepalanya pelan. Mommy lagi di kamar mandi." Balas Rai.

Dengan kesal, Stella pun mendekat ke arah dua adek kembarnya yang berbaring di atas kasur mini.
" Napa hah?"

Bukannya berhenti menangis, baby Alice semakin merengek seraya menggerakkan tangan dan kaki mungilnya ke udara. Mata jernih bayi itu menatap Stella dengan tatapan polos.

Berbeda dengan baby Allard yang hanya mengoceh tidak jelas meskipun kembarannya begitu ribut.

" Udah diam." Balita itu pun mengusap pelan kepala adiknya namun tidak mempan sama sekali.

" NAPA GAK BICA DIAM HAH?" Teriak Stella yang justru membuat tangisan baby Alice menggelegar.

Rai yang mengintip dari balik kamar mandi pun mengusap dada dengan sabar. " Yuk bisa yuk sayang jadi kakak baik." Ujarnya pelan. Ia hanya ingin menguji bagaimana kesabaran Stella terhadap baby Alice dan Allard saja.

Tetapi karena tangisan baby Alice tak kunjung reda, akhirnya Rai pun pasrah. Ia hendak mendekat untuk menenangkan bayinya namun seketika terhenti karena...

" Udah ya dek, kakak di cini kok. gak malahin adek lagi kok." Kini Stella semakin lembut mengusap kepala sang adik dan menunduk untuk mengecup kening baby Alice pelan.

" Kakak?" Lirih Rai masih bersembunyi. Matanya seketika memanas saat mendengar langsung kata tersebut dari mulut putri pertamanya.

Walaupun tangisan baby Alice belum reda, tapi setidaknya sudah berkurang. Kemudian Stella mengedarkan pandangan dan menemukan dot bayi di atas meja. Ia pun berjalan mengambil dot bayi itu dan membuka penutupnya kemudian kembali mendekat kepada baby Alice.

" Nah." Ujarnya sambil menyodorkan ke mulut mungil baby Alice.

Bayi itu lantas berhenti menangis, ia kini asik menyedot susu dari dalam dot bayi. Itu adalah ASI milik Rai yang harus dipompa terlebih dahulu sebab memang ASI Rai tidak lancar.

" Wahhhh. Adeknya udah diem." Rai datang dari arah belakang Stella sambil bertepuk tangan pelan.

" Kakak Lea pinter banget tenangin adeknya." Rai mencolek sekilas hidung putrinya membuat Stella tersenyum malu.

" Lea malu mommy." Entahlah, Stella merasa malu saja saat dirinya dipuji karena berhasil menenangkan adek botak.

" Kenapa malu? Ajarin mommy tenangin adek botaknya dong. Biar nanti kalo nangis lagi, mommy bisa tenangin." Ujar Rai menarik Stella ke pangkuannya.

" Lea cuman elus palanya, telus cium telus kacih dot nya." Jelas Stella.

" Ihhhh, pinter banget anak mommy." Rai mencium pipi putrinya dengan perasaan gemas membuat si empunya tertawa kegelian.

Setelah itu, Stella kembali duduk di depan aquarium untuk kembali berbincang dengan Flo tentang masa depan Flo yang penuh akan dongeng kematian.

" Napa Flo? Cita-cita Lea?" Tanya Stella seakan-akan Flo bertanya tentang cita-citanya.

GIONATAN 2: Harta, Takhta, Stella. (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang