36. ???

72K 13.6K 3.8K
                                    

Haiiiii

PO novel Gionatan semakin dekat, persiapan alarm untuk war nanti.

Kita saling kerjasama ya sayang, kalian beli novel Gionatan sampai memenuhi target, maka happy ending akan dengan senang hati author buatkan.

Gak ada duit?
Ekhem, dekat lebaran lho.
Kalian bisa cod sambil nunggu uang lebaran😉

Karna versi novel lebih memuaskan daripada versi wattpad yang udah author unpublish sebagian part ceritanya.

Happy birthday 💓💗💓💞

️⚔️⚔️⚔️

" Liat daddy, antikkk..." Tunjuk balita itu ke arah dermaga yang diisi oleh orang-orang yang asik menerbangkan lampion.

Mereka bertiga berjalan ke arah dermaga yang dihuni oleh beberapa orang. Setelah sampai, mereka pun duduk di pinggir dermaga dengan berbagai macam makanan ringan milik Rai dan Stella.

" daddy, pacang pion nya." Pinta Stella bersemangat.

" Nanti sayang, makan jajanan Lea dulu." Ujar Gio seraya memperbaiki bando putrinya.

Stella mengangguk patuh, ia pun asik menatap ke atas yang di berisi lampion berterbangan. Sementara Rai asik memakan jajanan ringan dengan mata yang bersiaga ke arah putrinya seakan-akan takut balita itu melompat ke dalam air.

" RAISYA.." Perhatian mereka semua teralihkan dengan kedatangan dua orang perempuan yang kini berlari mendekat lalu duduk di samping Rai dan memeluk wanita itu.

Jika tatapan kedua perempuan itu berbinar, berbeda dengan tatapan Gio seperti ingin mengambil pistol dari balik jaketnya lalu menembak otak kedua cewek tersebut.

Rai tersenyum canggung, ia sesekali melirik ke arah suaminya takut jika lelaki itu menendang kedua temannya dari dermaga.

" Kita kangen banget sama Lo, makin gemoy aja Lo." Ujar gadis bernama Retta seraya mencubit pipi Rai.

" Eh, halo Stella. Makin lucu banget ponakan aunty ini!" Ucap gadis yang bernama Mitha. Ia hendak memeluk balita tersebut tapi Stella lebih dulu menghindari ke pelukan ayahnya.

" Momen gue dan keluarga gue terganggu." Gio berujar dengan nada mengejek membuat kedua teman Rai heran.

" Kak!" Panggil Rai agar tidak membuat masalah.

Kini Gio menatap kedua wanita alias teman istrinya dengan tatapan meremehkan. " Bisa pergi gak? Anak gue alergi sama orang yang punya banyak utang."

" Hah?" Beo Retta semakin heran.

" Lo berdua pergi dari sini sebelum gue tendang." Usir Gio.

Sementara Rai semakin cemas, ia pun menatap kedua temannya.
" Pergi dari sini dulu ya, nanti gue jelasin dari chat."

Akhirnya Rai dan Mitha pura-pura tersenyum lalu berdiri dan hendak pergi dari sana.

" Tunggu." Ucapan Gio menghentikan langkah mereka.

" Soal duit yang Lo pinjam gak usah kembaliin. Anggap aja sedekah." Sarkas Gio.

Tak ingin semakin dipermalukan, kedua gadis itu pun benar-benar pergi dari sana dengan raut memerah menahan amarah.

" Kak!" Geram Rai menatap tajam suaminya.

" Meleka capa daddy?" Tanya Stella mendongak.

" Orang kesayangan mommy yang rela ngasih uang ratusan juta lebih tanpa sepengetahuan daddy." Jawab Gio santai.

GIONATAN 2: Harta, Takhta, Stella. (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang