" Gak, gak ada kalo buat lo gue gak beli." Ucap Icha. Ia tak benar-benar dengan ucapannya itu karena ia sudah menyiapkan sebuah bingkisan juag untuk pria bergigi kelenci itu.

" Pilihkasih lo cha, gue temen lo juga ya. Masa cuman Luna aja yang dikasih." Protes Jevano.

" Estt tenang dulu nih gue juga beliin buat lo." Ucap Icha sambil memberikan sebuah bingkisan yang ia sembunyikan sebelumnya.

" Nah gitu dong kalo jadi temen." Ucap Jevano menerima bingkisan dari Icha. Aluna hanya diam memperhatikan mereka berdua. Sesekali ia tertawa karena tingkah konyol kedua sahabatnya itu.

" Eh gimana kalo sore ini kita nongkrong gue yang teraktir deh kali ini." Ucap jevano.

" Ide bagus tuh, ayo aja sih kalo gue."ucap Icha mengiyakan ajakan Jevano

" Maaf aku gak bisa sore ini aku harus kerja di restoran." Ucap Aluna.

" Oh iyaya gue lupa, kalo gitu kapan-kapan aja deh kita hang out barengnya." Ucap jevano.

" Kalian pergi aja berdua, aku gakpapa kok. Sekalian kalian simulasi kencan." Ucap Aluna menggoda kedua sahabatnya itu yang dibalas tatapan sinis dari keduanya. Memang kedua sahabatnya ini seperti Tom and Jerry yang gak pernah akur untung saja ada dirinya yang selalu menjadi penengah. Tapi menurutnya kedua sahabatnya itu sangat cocok menjadi sepasang kekasih.

" Enak aja mana mau gue kencan sama mak lampir kayak dia." Ucap Jevano dengan muka mengejek pada Icha.

" Siapa juga hah yang mau sama kelinci rabies kayak lo mending gue sama kambing aja kalo gitu." Balas Icha yang tak terima dengan ucaapn Jevano.

" Emang kambingnya mau sama lo." Balas Jevano

" Udah- udah kalian ini berantem mulu. Aku duluan ya mau ke perpus." Ucap Aluna meninggalkan kedua sahabatnya yang masih saling melemparkan tatapan peperangan antar keduanya.




🍂🍂🍂



Saat ini Aluna sedang menunggu seseorang di parkiran kampusnya.

" Lun mau bareng gue gak." Ucap Icha dari jendela mobil.

" Ngk Cha makasih aku dijemput kak Gara kok." Jawab Aluna.

" Oh ok, kalo gitu gue duluan ya Lun. Bye__" ucap Icha yang mulai berajak meninggalkan temapt parkiran. Tak lama datanglah sebuah mobil merah yang berhenti dihadapan Aluna.

" Aluna." Sapa Gara kekasih Aluna.

" Kak Gara." Ia pun langsung masuk kedalam mobil.

Aluna dan Gara sudah menjalin kasih sejak Aluna kelas 2 SMA. Mereka pertama bertemu saat Aluna sedang bekerja di restoran. Saat itu Gara selalu memehartikan Aluna yang menurutnya gadis itu sangat cantik dan manis.
Sejak hari itu gara selalu makan di restoran itu bukan karena masakannya yang lezat tapi karena ada Aluna disana.

Ia selalu mendekati Aluna dan berusaha untuk mengambil hatinya walaupun Aluna waktu itu sangat cuek dan dingin kepada dirinya tapi perhatian yang ia berikan mampu meluluhkan Aluna. Samapai suatu hari ia memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya kepada Aluna walaupun sempat beberapa kali ia ditolak oleh Aluna tapi pada akhir ia bisa mendapatkan Aluna sebagai kekasihnya.

" Besok malem kamu ikut aku dateng ke pesta acara perusahaan papah aku ya." Ucap Gara memecah keheningan.

" Aku sih mau kak, tapi kakak tau kan aku harus kerja." Jawab Aluna.

" Biar aku yang ngomong ke manager kamu buat ngasih kamu libur buat besok." Ucap Gara.

" Gak usah kak aku kerja aja, maaf aku gak bisa ikut kakak." Tolak Aluna.

" Gak ada penolakan kamu harus ikut, karena aku bakal ngenalin kamu ke papah aku." Jawab Gara menegaskan bahwa Aluna harus ikut dengan nya.

" Tapi ka__" ucap Aluna yang terpotong oleh ucapan Gara.

" Gak ada tapi-tapian pokoknya kamu harus ikut." Ucap Gara tegas yang terpaksa Aluna setujui. Bukan karena ia tak mau ikut dengan Gara tapi ia takut jika disana akan ada keluarganya, ia juga belum siap untuk bertemu orang tua dari kekasihnya itu.

" Setelah kamu kuliah kita cari gaun dan ke salon ya biar kamu makin cantik buat ketemu orangtua aku." Ucap Gara yang diangguki oleh Aluna.






🍂🍂🍂








Aluna tengah sibuk bolak-balik menghantarkan pesanan para pengunjung restoran.

Seperti saat ini ia sedang membuatkan pesanan dari seorang pria tampan tapienurutnya kekasihnya lebih tampan. Setelah selesai menyiapkan pesanannya ia langsung beranjak menuju meja pria tampan itu.

Tapi sialnya ia harus terpeleset karena ada lantai yang basah yang membuat dirinya terpeleset dan membuat minumannya tumpah mengenai pria tampan itu.

" Kamu ini bisa kerja gak sih. Lihat baju saya jadi kotor kan!" Marah pria tersebut.

" Maaf tuan saya tidak sengaja. Biar saya bersihkan." Ucap Aluna dengan suara yang sedikit bergetar dan mata yang sudah mulai berkaca-kaca, rasanya ia ingin menangis saja saat ini.

" Tidak usah. Lebih baik saya pergi saja dari tempat ini." Ucap pria itu meninggalkan Aluna yang masih berdiri mematung ditempatnya. Tapi ia bersyukur karena pria itu baik ia tetap membayar makanan yang telah dibuat dan ia juga tidak melaporkannya kepada sang manajer. Ia merasa sangat bersyukur karena hal itu.



 Ia merasa sangat bersyukur karena hal itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


TO BE CONTINUED
















ALUNA [ END ]Where stories live. Discover now