18.

2.8K 351 24
                                    



"Apa yang kau lakukan?!" tanya Naeun bingung saat melihat sang kekasih mengemasi barang-barangnya.

"Tentu saja berkemas!" jawabnya dengan masih mengemasi barang-barangnya.

"Apa maksudmu?!" Naeun mencengkram kuat kaos kekasihnya itu. menatap matanya nyalang. bukankah ini kemauannya sendiri untuk menghabisi Nyonya Jung. tapi kenapa sekarang dia sendiri yang ingin kabur.

"Polisi sudah berhasil menangkap orang yang ku suruh untuk menghabisi Tiffany. jadi tak ada pilihan lain selain pergi jauh dari negara ini!"

"Lalu bagaimana denganku? kau sudah berjanji padaku untuk tak meninggalkan ku!" Naeun terus memukuli dada kekasihnya tak terima. inikah balasan yang didapatnya setelah apa yang sudah Naeun berikan.

Kepercayaan, kehormatan, bahkan materi Naeun lah yang menanggung semua itu. tapi kenapa dengan mudahnya dia bilang pergi meninggalkannya semua kekacauan yang sudah diperbuatnya.

"Maaf Naeun. aku harus cepat pergi sebelum polisi datang!"

"Yak. Brengsek!"

"Sebaiknya kemasi barangmu kalau kau tak ingin mendekam di penjara. kita bisa memulai kehidupan baru kita disana?!" ucapnya memberi penawaran.

"Tidak. aku tak akan pergi sebelum membalaskan dendam ku pada Keluarga Jung!" tolaknya penuh penekanan.

"Kau harus ingat. Keluarga Jung bukanlah tandingan mu. kau juga harus tau bahwa yang memulai rasa sakit mu itu sendiri bukanlah Kaluarga Jung. melainkan Ibumu sendiri?!" ucap kekasih Naeun yang berbicara kebenaran.

"Tutup mulut mu brengsek!"

"Cih. seharusnya sedari dulu aku tak mendekati wanita gila seperti mu!"

Blam!

Kekasih Naeun pergi begitu saja meninggalkan Naeun yang mengamuk di apartemennya. sepertinya sebentar lagi gadis itu akan gila karena gagal membalaskan dendamnya pada Keluarga Jung.



"Sebaiknya kalian pulang biar Ayah yang menjaga Ibu disini" ucap Tuan Jung yang tak bisa membiarkan putra dan menantunya berlama-lama dirumah sakit. kondisi sang istri pun sudah lebih baik hanya menunggunya siuman.

"Bagaimana dengan Ayah?"

"Kakak tenang saja, aku yang akan menemani Ayah menjaga Ibu dirumah sakit" ucap Sungchan.

"Kasihan Kak Chaeyoung dia perlu istirahat dirumah" ucap Sungchan lagi yang melihat wajah lelah Kakak iparnya yang kini terlihat memejamkan mata karena mengantuk.

Karena seharian ini Chaeyoung lah yang mengurus semua keperluan Nyonya Jung dirumah sakit. dikarenakan Jaehyun dan Ayahnya harus mendatangi kantor polisi.

bersyukur hanya dalam waktu kurang dari dua puluh empat jam polisi berhasil menangkap supir truk yang sempat kabur setelah menabrak mobil Nyonya Jung. hanya menunggu supir itu memberi penjelasan dan semuanya akan jelas. apakah kecelakaan yang dialami nyonya Jung murni kecelakaan atau malah sebaliknya.

"Baiklah" Jaehyun pun sebenarnya tak tega melihat Chaeyoung yang sedari tadi memegangi perut dan pinggangnya karena kelelahan.

"Sayang kita pulang yah, kau perlu beristirahat dirumah" ucap Jaehyun dengan mengusap bahu Chaeyoung lembut yang membuat Chaeyoung membuka matanya yang sempat terpejam.

"Bagaimana dengan Ibu?" Chaeyoung tak tega kalau harus meninggalkan Ibu mertuanya dirumah sakit.

"Ayah dan Sungchan yang akan menjaga Ibu. kita bisa datang kembali esok hari" jelas Jaehyun. Chaeyoung mengangguk mengerti.

"Love Destiny" [JaeRose]Where stories live. Discover now