13.

3.1K 411 50
                                    






"Sekarang aku minta kau ceraikan wanita sialan itu sekarang juga, atau hubungan kita selasai!" ancam Naeun saat mengetahui Chaeyoung hamil. Naeun tak mau Jaehyun meninggalkannya begitu saja sebelum dendamnya terbalaskan.

"Aku tak bisa menceraikan Chaeyoung dalam kondisi hamil. beri aku waktu sampai bayi itu lahir?"

"Baiklah. Aku akan menunggumu, tapi dengan satu syarat?" mengajukan syarat disaat seperti ini bukankah menguntungkan.

"Katakan, apa itu?"

"Belikan aku apartemen?" ujar Naeun tanpa rasa malu.

"Apapun untuk mu" balas Jaehyun enteng. hanya sebuah apartemen tak akan membuat Jung Jaehyun jatuh miskin bukan.

"Terimakasih sayang, aku mencintaimu" Naeun memeluk Jaehyun bahagia. inilah alasan kenapa Naeun tak ingin melepaskan Jaehyun begitu saja. pria itu selalu memberikan apa yang diinginkannya.

.
.
.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, usia kandungan Chaeyoung kini memasuki Minggu ke enam belas perutnya yang rata kini terlihat sedikit membuncit. selama masa-masa kehamilannya Chaeyoung tak pernah mendapat perhatian dari Jaehyun, pria itu selalu menyibukkan diri dengan pekerjaannya. bahkan hampir setiap hari Jaehyun selalu pulang larut seolah menghindari Chaeyoung. setiap kali berangkat ke kantor pun Jaehyun tak lagi memakan sarapan yang sudah Chaeyoung siapkan.

seperti sekarang, Chaeyoung sengaja bangun lebih pagi untuk menyiapkan makanan kesukaan Jaehyun berharap pria itu mau menyempatkan diri untuk sarapan bersama, tapi lagi-lagi ditolaknya dengan alasan sudah sangat terlambat untuk masuk kantor.

Bibi Shin yang melihat perlakuan dingin Jaehyun pada Chaeyoung sering kali merasa iba.

"Nona Chaeyoung, tak apa?"

Tak ingin membuat bibi Shin khawatir Chaeyoung menghapus air matanya cepat. memasang senyum palsu, meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja. toh perlakuan seperti itu sudah biasa didapatkannya.

"Tak apa, Bi. apa Bibi akan pergi ke berbelanja?"

"Ya, nona"

"Chaeyoung ikut yah, Bi?"

"Tapi, non-" belum sempat Bibi Shin melanjutkan ucapannya Chaeyoung menyela lebih dulu.

"Chaeyoung ganti baju dulu, Bi" ucapnya bergegas mengganti pakaiannya.

Tak membutuhkan waktu lama Chaeyoung sudah bersiap untuk pergi belanja bersama Bibi Shin.

Mendatangi pasar tradisional Chaeyoung berjalan disamping bibi Shin menghampiri setiap pedagang yang menjual berbagai macam jenis ikan dan olahan makanan laut lainnya. Chaeyoung nampak menikmati acara belanjanya bersama Bibi Shin.

"Apa nona Chaeyoung lelah?"

"Sedikit, tapi tak apa. setelah ini kita membeli apa lagi, Bi?"

"Sudah, non. belanjaan kita sudah terlalu banyak"

"Baiklah, kita pulang sekarang?"

"Ya, non"

Mereka berdua pun berjalan keluar pasar dengan belanjaan penuh ditangannya. namun seorang gadis remaja berlari menabrak bibi Shin.

"Bibi tak apa?" Ucap Chaeyoung khawatir dengan membantu bibi Shin berdiri.

"Tak apa, non" bibi Shin bangun dengan membersihkan bajunya yang sedikit kotor.

"Kau tak apa?" tanya Chaeyoung beralih pada gadis yang menabrak Bibi Shin. namun gadis itu membalas ucapan Chaeyoung dengan menggerakkan tangannya.

gadis itu bisu.

"Love Destiny" [JaeRose]Where stories live. Discover now