5.

3.2K 445 32
                                    



Setelah mendapat telefon dari bibi Lim wanita tua yang sudah bekerja dikediaman Keluarga Jung lebih dari dua puluh tahun, Jaehyun datang bersama Chaeyoung dengan perasaan gelisah. tak biasanya orangtuanya bertengkar sehebat ini, meski sifat Ayahnya yang keras namun sifat Ibunya yang lemah lembut mampu mengimbangi sifat Ayahnya.

tapi tidak untuk hari ini. Jaehyun tak tahu masalah apa yang sedang terjadi di keluarganya.

"Kompres dulu pakai ini agar pipimu tak memar?"

"Terimakasih, Kak""

"Seharusnya kakak menjelaskan masalah ini lebih dulu pada Jaehyun. dengan begitu mungkin masalahnya tak akan serumit ini"

Sungchan semakin menunduk merasa bersalah karena dirinya lah penyebab kekacauan dirumahnya. kalau saja waktu itu dirinya menolak ajakan balapan dari Jihoon semua ini tak akan terjadi. dan Ayahnya pun tak akan semarah ini padanya. bahkan hubungan Ayah dan Ibunya menjadi renggang karenanya.

"Untuk sementara jangan membantah setiap ucapan Ayahmu, mengerti?"

Sungchan mengangguk.

"Kak?"

"Iya?"

"Bagaimana perasaan kakak, kalau orangtua Kak Chaeyoung meragukan Kak Chaeyoung sebagai anaknya?" sungguh ucapan Ibunya kala itu membuat hatinya sakit.

"Pasti ada suatu alasan?"

sampai sekarang bahkan Chaeyoung tak mengetahui dimana orangtuanya. dirinya sempat mencari informasi tentang siapa kedua orangtuanya namun tak membuahkan hasil. sampai dimana dirinya menyerah untuk menemukan dimana kedua orangtuanya, dan alasan apa yang membuat mereka tega membuangnya ke panti asuhan.

"Maafkan aku, Kak"

"Tak apa. setidaknya kau jauh lebih beruntung dari anak-anak diluaran sana. Ayahmu hanya khawatir padamu. kalau Ayahmu meragukan mu sebagai putranya dia tak akan pernah membangga-banggakanmu pada anak-anak dipanti, kalau putra bungsunya ini selalu membuatnya bangga karena prestasinya disekolah, meski sebenarnya dia sedikit susah diatur?"

Chaeyoung tersenyum diakhir ucapannya, begitupun Sungchan yang tak menyangka kalau Ayahnya pernah membicarakan dirinya didepan anak-anak panti.

"Semua yang sudah terjadi hanyalah kesalahpahaman, jangan lagi berfikiran kalau Ayahmu pernah meragukanmu sebagai putranya, mengerti?"

"Baik, Kak"

Sungchan merasa beruntung memiliki kakak ipar seperti Chaeyoung. meskipun ada Jaehyun yang selalu membantunya setiap ada masalah dengan sang Ayah, tapi Chaeyoung itu berbeda. sikap lembut dan penyabarnya membuat Sungchan merasa nyaman didekatnya.

.
.
.

"Kalian menginap saja dirumah ini?" ujar Nyonya Jung dengan menata makanan diatas meja yang dibantu oleh Chaeyoung.

sepertinya suasana hati Nyonya Jung sudah lebih baik.

Baik Jaehyun maupun Chaeyoung saling tatap.

Kalau mereka berdua menginap berarti meraka harus kembali tidur dalam satu ranjang.

Jaehyun menolak itu.

"Kenapa diam? kalian tak mau?"

"Bukan begitu Bu–"

"Sebenarnya Ibu curiga pada kalian berdua?"

"M-maksud Ibu?" Ucap Jaehyun gugup.

"Kalian sedang tak menunda memiliki anak, kan?" sarkas Ny.Jung.

"Love Destiny" [JaeRose]Where stories live. Discover now