16. Ayo Bekerjasama

113 19 11
                                    

(Silakan vote terlebih dahulu)

"Stay with me, cause you're all I need

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Stay with me, cause you're all I need."

〜⁠(⁠꒪⁠꒳⁠꒪⁠)⁠〜

"Kak, pacar barunya Kak Rayyan, ya?"

Kemunculan gadis itu secara tiba-tiba membuat Mua terkanjat di sana. Baru saja ia menapakkan kaki di lapangan outdoor, langkahnya langsung dihentikan paksa oleh pandangan-pandangan aneh tersirat remeh yang mengarah kepadanya. Menyorot sarat akan makna, seolah-olah Mua merupakan mangsa terbaru mereka, yang seperkian detik kemudian akan diterkam habis-habisan.

Sejak kemarin, tidak di dunia maya maupun di dunia nyata, hasilnya tetap sama. Banyak sekali yang bertanya-tanya perihal hubungan asmara Mua bersama Rayyan, laki-laki pemilik label idaman, yang amat menyebalkan.

Silih-berganti pesan-pesan masuk tanpa henti. Memberi secercah kalimat yang tak menutup kemungkinan membuat Mua terperangkap dalam rasa sakit hati. Tentang kecemburuan yang dibungkus dengan cercaan. Tentang sindiran yang merasa paling kompeten dalam setiap bidang. Tentang ajang adu kecantikan yang tidak Mua harapkan. Juga tentang penghinaan dalam konteks menjatuhkan mental.

"Kata siapa?" ujar Mua balik bertanya, raut wajahnya masih setia datar, menyatakan bahwa ia benar-benar risi atas ragam introgasi yang terus-terusan mengulik urusan pribadi.

"Kak Rayyan," sahut gadis berlesung pipi dengan nametag; Angela Pradipta-selaku adik kelas dari jurusan MIPA. "Tadi malam dia buat tweet tentang kakak, dan dia membenarkan bahwa pelukan di depan mading kemarin sebagai ucapan selamat untuk pacar, bukan teman."

Kurang ajar! batin Mua dalam diam. Dadanya sudah bergemuruh kencang kala mendapati kelancangan Rayyan.

"Katanya kalian udah pacaran dari lama, cuma memang belum go public aja."

Melihat Mua yang masih bungkam tanpa memberikan pernyataan membuat gadis itu lantas menyodorkan tangan guna mengajak bersalaman. "Selamat ya, Kak. Aku selaku fans-nya Kak Rayyan turut bahagia atas hubungan kalian berdua."

Enggan untuk menimpali lebih jauh lagi, Mua segera melenggang pergi tanpa permisi. Angela tersenyum sinis, lantas menarik kembali sodoran tangan yang sama sekali tidak dihiraukan. Gadis itu meniup-niup telapak tangan secara kasar, kemudian memutar tubuh guna memandang langkah Mua yang mulai menjauh.

Menyadari semakin banyak tatapan mengintai berhasil menjerat langkahnya hingga kesulitan mencapai tempat tujuan. Samar-samar suara kekehan mulai terdengar, menyertai heningnya pagi di laman sekolahan.

"Rayyan suka sama yang model beginian?"

"Masih cantik lo ke mana-mana kali, Nau."

"Sumpah sih, downgrade banget tipe Rayyan."

MUA-RAY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang