2. Target Teralihkan

326 32 7
                                    

(Please, tinggalkan vote dan komen, thnks.)

"May you know the softness that comes from being well-loved

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

"May you know the softness that comes from being well-loved."

~⁠>⁠'⁠)⁠~⁠~⁠~

Yuki, Helen, serta Mua yang baru saja menapakkan kaki di atas anak tangga pertama langsung melongo heran saat melihat seorang gadis berkucir dua tengah berlarian sembari membawa banyak sekali makanan yang memenuhi tangan. Zura, gadis berkerudung putih itu menoleh kepada Rona, lalu menggeleng-gelengkan kepala seraya menerbitkan senyuman semanis gula.

"Punten (permisi) ... Geseran atuh, ih!" Rona sengaja menabrak tubuh Yuki semata-mata agar gadis itu mau menghindar dengan tujuan memberinya kesempatan untuk berdiri di atas anak tangga paling depan.

"Ogah!" Berbanding terbalik dengan pola wajahnya yang imut nan menggemaskan, terkadang Yuki menyahut dengan nada ngegas, memang sudah menjadi ciri khas.

Mengangkat ujung bibir malas, Rona pun menggigit donat cokelat yang baru ia ambil dari dalam mika hingga meluruhkan toping mesis di atasnya.

"Ron ... lamun dahar teh bari diuk (kalau makan itu sambil duduk). Tong hilap maca (jangan lupa baca) bismillah," tegur Zura yang dianggukki oleh Yuki di sampingnya.

"Hehe ... enya." Rona menyengir kuda, lalu terburu-buru menengadahkan kedua tangan dengan donat masih terapit di sela jemari. "Bismillahirahmanirrahim, aamiin."

"Yeee ... nih bocah, masih pagi udah ngeborong aja!" seru Yuki seraya menoyor kepala Rona.

"Bagi-bagilah, gak boleh serakah!" paksa Helen mengambil donat keju yang nyaris masuk ke dalam mulut sahabatnya.

Terlihat gadis dengan warna sepatu lain sebelah itu berkomat-kamit tanpa suara. Namun dapat terbaca jelas oleh mereka semua.

"Aing tuh menjunjung tinggi salah satu metodologi dalam ilmu ekonomi." Rona menjilat jari telunjuk yang terkena cokelat. "Fallacy of composition, yang artinya apa yang terlihat baik dalam skala kecil, belum tentu terlihat baik dalam skala besar."

Helen mengerutkan dahi begitu dalam. Zura sebisa mungkin menahan senyuman. Yuki memicingkan mata seraya menganga lebar. Sementara Mua masih tetap menampilkan wajah datar.

"Salaku conto (misalnya), hirup hemat eta memang baik untuk setiap jalma (orang), tapi teu salawasna (tidak selalu) baik untuk negara. Maraneh bayangkeun (kalian bayangin), lamun semua jalma di Indonesia hirup hemat, maka pertumbuhan ekonomi akan menurun. So, bisa dibilang aing ieu (gue ini) lagi ngabantu pertumbuhan ekonomi negara kita tercinta."

Mengerjapkan mata, Yuki menoleh pada Helen di sampingnya. Sedangkan gadis berambut pirang dengan tubuh proporsial itu langsung men-scroll layar ponsel untuk bertanya kepada mpu google kesayangan.

MUA-RAY Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ