7. Masih Menggaitkan Mantan

221 22 3
                                    

(Sebelum membaca, silakan pencet dulu bintangnya.)

"I gave you all my thoughts, and now, I've lost my mind

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"I gave you all my thoughts, and now, I've lost my mind."

(⁠~⁠_⁠~⁠メ⁠)

Terhindar dari hiruk-pikuk dunia merupakan hal yang paling Mua damba. Kesendirian bukanlah keinginan, melainkan sebuah kenyamanan. Seberapa sering pun manusia datang untuk memecahkan keheningan, tetap sunyilah yang menjadi pemenang. Tak heran jika kebanyakan dari mereka memilih untuk hilang usai berkenalan, sebab Mua pun merasa bahwa dirinya amat membosankan.

 Tak heran jika kebanyakan dari mereka memilih untuk hilang usai berkenalan, sebab Mua pun merasa bahwa dirinya amat membosankan

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Gadis itu menghela pelan penuh kepenatan. Langkahnya terus melaju menyusuri rak-rak buku. Jemarinya mengambil satu-persatu LKS sejarah sesuai perintah Bu Onna. Setelah diperkirakan sudah mencukupi dari jumlah keseluruhan anggota kelasnya, gadis itu pun bergegas menghampiri meja peminjaman sekaligus menyerahkan kartu perpustakaan.

"Tiga puluh lima LKS sejarah untuk kelas XI IPS 3. Periode dua hari peminjaman. Sampul buku sudah dipasang. Kondisi mulus tidak ada coretan. Harap dikembalikan sebelum tanggal yang telah ditentukan," tutur Bu Rea—selaku penjaga utama.

Mua menganggukkan kepala menyetujuinya. Usai mendapat tanda tangan dari petugas, ia langsung mengambil tumpukkan LKS tersebut untuk bergegas ke kelas. Mengantisipasi adanya omelan dari guru senior bermulut pedas.

Seperti yang mereka bilang, algoritma hidup memang tidak selalu sesuai dengan apa yang kita rancang. Baru saja Mua melangkah ke luar dari dalam ruangan, kakinya sudah tersandung oleh sepatu seseorang yang ditaruh sembarangan. Membuat sebagian LKS yang ia pegang berjatuhan tak keruan. Tunai menambah pekerjaan dan menghambat perjalanan.

Ingin marah, namun pada siapa? Mua bahkan tak tahu-menahu tentang pemilik sepatu sialan itu. Menghabiskan energi kepada hal-hal remeh seperti ini sedikit membuat Mua alergi. Alhasil, dengan kelapangan hati, gadis itu pun langsung menyusun kembali LKS-nya tanpa mengeluarkan suara. 

Di kala mode hening tercipta, uluran tangan dengan urat-urat menegang mengejutkannya secara spontan. Menarik atensi Mua agar segera mendongakkan kepala. Benar saja, raut wajah gadis itu langsung berubah seketika. 180° tak lagi sama seperti semula.

MUA-RAY Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon