14. Big Bang

142 18 32
                                    

(Silakan klik ikon bintang dan komen ya sayang!)

(Silakan klik ikon bintang dan komen ya sayang!)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Something you said kept me up all night."

(⁠ꏿ⁠﹏⁠ꏿ⁠;⁠)

Kondisi mading sudah dibanjiri oleh sebagian orang yang kepo perihal hasil akhir dari tes olimpiade matematika kemarin. Perihal siapa saja yang lanjut ke tahap berikutnya. Perihal siapa saja yang akan menjadi perwakilan sekolah. Dan ... perihal siapa saja yang akan diduga mengharumkan nama bangsa-kalau kemenangan berpihak pada mereka, semoga.

"Mad-what the hell?!"

"She is so wonderful! I think she won't be able to do it."

"Damn it!"

Uraian suara dari masing-masing kepala mulai membaur membentuk kata-kata tak seirama, terbalut kalimat tanpa jeda, lantas bertabrakan satu sama lainnya hingga menciptakan dentuman besar yang menyebabkan kontroversial tersebut mengembang sangat cepat dan merambat menjauhi pusat, kemudian berhenti tepat di ambang telinga kelima gadis yang baru saja menapakkan kaki di lantai bawah.

Data for high school students who will take part in the
INTERNATIONAL MATHEMATICS OLYMPIAD
from Indonesia

1. Maulana Ibrahim, SMAN 2, Bandar Lampung
2. Laysia Gentara Basweda, SMAN 17, Padang
3. Arbianca Vanesha, SMA Cendia, Yogyakarta
4. Pamella Gressya, SMA Lentera 02, Jakarta
5. Madagaskar, SMA Pamunggaran, Bandung
6. Muara Lathisfa Mandira, SMA Pamunggaran, Bandung

Semenjak kepergian mama dan papa, dunia Mua terasa hampa, bahkan untuk tersenyum lebar pun sudah tidak lagi bisa. Namun sekarang, tepat ketika ia melihat rentetan nama di depan, lilin-lilin dalam kekosongan mulai menyala menerangi sekitar, bunga-bunga yang tidak ditanam bermekaran di tengah semak belukar, serta tetesan hujan frontal mengguyur retakan tanah pada musim kemarau.

Tanpa sadar, bulir bening keluar melalui pelupuk mata hingga membasahi kedua pipi yang tidak bersalah. Bulu kuduk Mua meremang tiba-tiba. Tungkai kaki yang semula mengeras, kini melemas. Sudut-sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman sempurna diiringi perasaan lega.

Mua sadar bahwa ini bukan akhir dari segalanya, tapi tepat pada saat itu juga, Mua nyatakan bahwa ia sangat-amat bahagia, lebih dari sebelumnya.

"That's ... you?" tanya Rona lamat-lamat, hampir saja tersedak dari lemon tea yang sedang ia nikmati. Gadis itu lantas membuangnya asal, kemudian melingkarkan jemari mengelilingi bibir sebelum berteriak, "GILA, WOY! BATURAN AING IKUT OMI! AAAAAAA! THIS IS CRAZY!! SUPER MEGA CRAZY!!"

MUA-RAY Where stories live. Discover now