︶꒦꒷sesuatu yang salah꒷꒦︶

827 219 54
                                    

SUASANA sekolah hari ini seperti biasa. Ramai. Namun itu adalah hal yang sangat normal di seluruh sekolah.

Terutama dengan chaotic trio ini. Pagi-pagi, tapi kerjaan mereka...

"Kiw kiw cogan. Udah ada yang punya belom?" Aria menaik turunkan alisnya. Menggoda salah satu anak laki-laki di sana. Melissa sendiri tengah sibuk bernegosiasi ( baca ; memaksa ) tukang jualan eceran memberikannya diskon harga dari 15 ribu menjadi 5 ribu.

Sang MC?

Ah.

Dia..

"Masa sih, ih, dari sekolah mana anjay." Sibuk bergosip rupanya. Hari ini katanya ada murid baru, kembar. Cewek-cowok.

Tentu saja menjadi gosip booming di sekolah mereka.

Sebuah mobil muncul. Begitupula dengan dua cewe-cowo yang keluar dari kendaraan berwarna putih bersih seperti hati Asya itu.

Seluruh warga sekolah terpesona dengan kecantikan yang di miliki sang perempuan. Tak kalah, laki-laki yang di sampingnya juga sangatlah tampan rupawan.

Perempuan itu melambaikan tangannya dengan senyum yang merekah lebar di wajahnya. (Name) dan yang lainnya hanya melihatnya tak tertarik.

"Meddie dimana?"

"Harusnya dia udah dateng sih." Cayena menjawab sembari melihat jam tangannya. Ini aneh, Medeia tidak pernah terlambat.

"Kak Medeia mungkin telat." Keira menimpali.

"Aduh, sudah sampai ya?" Suara perempuan lainnya mengalihkan perhatian mereka. (Name) melebarkan matanya saat melihat Medeia Beliard, perempuan itu dengan rambutnya yang di gerai dengan indahnya keluar dari mobil si kembar.

Mustahil, bagaimana bisa?

"Hehe. Kau tertidur sangat pulas tadi." Perempuan lainnya menjawab, dengan senyum lebarnya yang merekah. Medeia, perempuan itu hanya menghela nafas dan menatap perempuan di sampingnya datar.

"Dasar. Bangunkan aku jika sudah sampai! Itukan perjanjiannya?"

"Maaf, maaf!"

"Medeia..." Netra keduanya bertemu. Menghantarkan perasaan aneh di dalam diri (Name).

Perasaan kalut yang mengingatkannya pada pertemuan pertama mereka. Sama halnya dengan ini.

Medeia dan (Name) berhadap-hadapan. Tinggi mereka memang tidak jauh berbeda, namun tidak di pungkiri Medeia lebih tinggi dibandingkan dirinya.

Medeia mengerutkan keningnya saat melihat (Name) yang terpaku di depannya. Perempuan di sampingnya, menatap Medeia heran.

"Apa kau mengenalnya?"

"Cukup kenal. Tapi tidak terlalu kenal." Medeia dengan acuhnya membalas. Dia berjalan mendahului (Name) begitu saja seolah menganggap (Name) hanyalah angin semata.

Nafas (Name) sesak.

"Hey, Meddie! Tunggu dong!"

Tidak...,

Tidak ada yang boleh memanggilnya dengan itu selain...

Dirinya.

Tidak boleh, ini tidak boleh!

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Gosip menyebar begitu cepatnya seperti api yang membara di tengah minyak yang tertuang. Gosip mengenai apa hubungan murid baru dengan Medeia Beliard?

MY SAVAGE FRIEND! Where stories live. Discover now