︶꒦꒷ANJIR BUCIN! ꒷꒦︶

3.1K 608 73
                                    

SEBENARNYA, Dekis itu tidak pernah melirik satu pun cewek di dunia ini kecuali adiknya sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SEBENARNYA, Dekis itu tidak pernah melirik satu pun cewek di dunia ini kecuali adiknya sendiri.

Bahkan dia pernah bersumpah pada dirinya sendiri agar selalu melindungi adiknya, Medeia.

Mempunyai latar belakang toxic family itu tak menghentikan impian dan kepintarannya. Sama sepertinya, Medeia juga memiliki latar belakang yang sama sepertinya.

Hanya saja, Medeia tumbuh menjadi perempuan yang licik dan ambisius, Dekis selalu kakak merasa gagal dalam mendidik dan menjaga adiknya.

Sebelum, hari itu datang...

Hari dimana Medeia mulai berubah secara perlahan.

Flashback

Dekis tengah duduk di sofa rumah, dengan laptop yang menyala dan banyaknya buku.

Jam menunjukkan pukul 3 siang, Dekis sendiri tidak tau kemana adiknya pergi kemana, sebelum akhirnya pintu di buka terdengar.

"Aku pulang. " Dekis langsung berdiri dan bersiap menyambut adiknya.

Namun terhenti saat melihat adiknya datang bersama perempuan lain, rambut hitam panjang dengan warna mata hitam itu tengah tersenyum ceria.

"Halo! Namaku (Name) Carna, aku teman dekatnya Meddie! Salam kenal! " Seru (Name).

Dekis tersentak, teman dekat? Bahkan sampai memanggil nama panggilan tersebut?

Helio saja tidak memanggil Medeia seperti itu, kenapa perempuan ini boleh?

"Ah... Iya, aku kakaknya. Salam kenal... (Name) " Ujar Dekis canggung.

"Ayo kekamar, kamarku lewat sini. " Ujar Medeia di balas anggukan (Name).

"Permisi! "

Medeia memimpin ke kamarnya di lantai 3, (Name) sendiri tak berhenti berbicara dengan ceria, Medeia sendiri jgan kadang menimpali walaupun singkat.

Dekis terdiam, lalu menggeleng dan menyentuh dadanya sendiri. 'Baguslah, Meddie setidaknya punya teman walau hanya satu.. '

Jam menunjukkan pukul 6 malam, terdengar suara gaduh dan berisik dari kamar Medeia, bahkan suara tawa pun juga terdengar walaupun lebih banyak suara gedebak gedebuknya.

Dekis sendiri tak memperdulikan hal tersebut sampai ia sadar harus menyiapkan makan malam.

"Meddie, (Name)! Waktunya makan!" Panggil Dekis, hening sebentar lalu suara gaduh terdengar lagi.

MY SAVAGE FRIEND! Where stories live. Discover now