Bagian 24

23.1K 1.6K 82
                                    

"Bian sama kamu baik-baik aja kan?"

"Baik ma" jawab Davinka disela kunyahannya.

"Bagus, nanti pulang sekolah kamu dijemput sopir mama kita ke salon. Liat wajah kamu udah agak kusam, ini apalagi kuku kamu udah banyak yang lecet" komentar nimas sambil mengamati penampilan anaknya.

"Iya ma" jawab Davinka patuh tidak membatah ucapan sang ibu.
"Papa kenapa sekarang jarang makan bareng kita si ma?"

"Papa kamu sibuk, apalagi sekarang Stela berhasil merebut perhatian papamu. Makanya kamu harus pinter-pinter buat papamu bisa ngelupain anaknya"

"Hari ini bukanya papa udah janji makan malam bareng kita ma?"

"Iya, makanya mama ngajak kamu ke salon. Nanti kamu harus bersikap manis sama papamu, jangan bilang kalo kamu sama Bian pacaran. Biar papamu nggak mikir aneh-aneh tentang kamu"

"Iya ma, yaudah Davinka berangkat sekolah dulu"

"Hati-hati sayang"

********

Stela mengulum senyumnya saat melihat Bian masih berjalan di belakangnya, mereka saat ini sedang berjalan di koridor sekolah menuju kelas.

Tapi langkah Bian terhenti saat suara perempuan memanggilnya dari belakang. Lelaki itu langsung menghentikan langkahnya dan memejamkan mata sebentar sebelum berbalik dengan sedikit senyuman.

"Biann"

"Jangan lari-lari Davinka" peringat Bian membuat perempuan itu tersipu saat mendengar pekikan iri dari orang-orang yang melihat mereka.

"Kak Bian so sweet banget"

"Baper gue"

"Davinka Beruntung banget"

"Hasil ngrebut dari Stela aja bangga"

Untuk beberapa saat Stela sempat terdiam sebentar mendengar perkataan mereka. Ternyata masih ada orang yang sadar jika Davinka yang merebut Bian.

Stela menyunggingkan senyumnya sebentar sebelum melanjutkan jalannya. Tidak mempedulikan orang-orang yang masih memuji Bian dan davinka yang terlihat romantis.

"Cuma ngomong jangan lari-lari dibilang romantis, kalo kalian liat gue sama Bian ciuman bakal lebih heboh lagi" Batin Stela.

"Stelaaa" panggilan dari seseorang yang juga disegani semua murid disekolah Binar Berlian membuat orang-orang yang tadinya memuji keromantisan Bian dan Davinka beralih memusatkan pandangannya pada orang yang sedang berdiri dihadapan Stela.

"Kenapa?" Tanyanya pada Farel yang udah berdiri di depannya.

"Temenin gue sarapan"

"Tumben?" Tanya Stela curiga.

"Farell aku bawain kamu sarapan" Stela melihat satu perempuan yang diikuti tiga orang temannya datang menghampiri mereka.

Stela tau perempuan yang berdiri dihadapannya adalah kakak kelasnya, dia juga banyak di kenal orang disekolah ini. Starla namanya, ia cantik, kaya, body bagus
tapi sayangnya ia adalah Queen of Bullying.

Jadi jangan pernah macam-macam dengan perempuan di depannya ini, kalau kata anak sekolah Binar Berlian lebih baik menghindar mancari masalah dengan Starla kalau tidak mau hidup di neraka. Namun Stela tidak peduli, karena selama ini Starla memang tidak pernah mau mengusik Stela sampai orang-orang beranggapan bahwa Stela adalah penerus Starla meskipun pada kenyataannya Starla lebih kejam dalam mmnbully mangsanya.

Dan sialnya, nama mereka yang hampir mirip membuat orang-orang selalu berpikir Stela benar-benar penerus Starla. Dulu ia juga sering mendengar gosip tentang Starla yang begitu menggilai Farel sampai membuat perempuan itu selalu mengancam bagi siapa saja yang ingin mendekati Farel bahkan tak segan-segan mempermalukan orang yang sudah berani mendekati Farel.

Seperti BertransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang