STRONG [One Direction after Zayn left]

Meet Four Lads

Nah ~ aku cuman pengen ngasih tau beberapa hal :

1. JANGAN HERAN KALO MISALNYA KALIAN NEMUIN ADEGAN ACTION di CERITA INI. KARENA YA, CERITA INI GENRE NYA EMANG FRIEDSHIP-ACTION-ROMANCE gitu. TAPI TENANG AJA, GA BANYAK KOK ;)

2. CERITA INI NGGA CUMAN NGEJELASIN APA YANG TERJADI ANTARA ZAYN dan ONE DIRECTION, TAPI JUGA TENTANG ALUR KISAH CINTA CLARY, JUGA MEREKA YANG BAKALAN TERKUAK DI CHAPTER CHAPTER SELANJUTNYA xD

3. YANG TERAKHIR DAN YANG PALING TERPENTING. AKU MOHON BANGET SAMA KALIAN PARA SILENT READERS JANGAN TERU-TERUSAN NGUMPET GITU DONG ... VOTE N COMMENT AJA , BIAR AKU JADI SEMANGAT BUAT NGELANJUTIN CERITA INI.

So, segitu aja basa-basinya. Maap kalo bikin boring :D

Enjoy the chap!

***

"

Holy shit!"

Hanya 2 kata itu yang bisa keluar dari mulut Clary saat melihat pemandangan didepannya sekarang.

Delapan koper besar yang saling bertindihan, baju-baju, dan chips yang berserakan dimana-mana, serta TV yang masih menyala.

Clary membayangkan sejak kapan TV 25 inci itu hidup. Ya, karena mereka harus punya cukup uang untuk membayar tagihan listrik.

Iya, mereka.

4 lelaki menjijikan yang tidak Clary kenal. Well, belum.

Si pirang tidur dengan gaya terlentang diatas sofa. dan yang punya rambut mirip David Beckham tertidur dengan posisi duduk disebelahnya.

Clary meringis dalam hati. Ia teringat terakhir kali dia tertidur seperti itu, saat bangun seluruh tubuhnya terasa seperti cacing yang ditusuk-tusuk. Sangat nyeri.

Sementara yang laki-laki sedikit brewokan tidur sambil beralaskan karpet. Membuat Clary menambah tags mengenaskan untuk orang-orang tersebut.

Yang menjadi perhatian Clary sekarang adalah laki-laki dengan rambut berantakan yang tertidur sambil menelungkupkan wajahnya ke bantal bergambar ayam goreng Nando's.

Clary benar-benar tidak habis pikir, bagaimana tidak? kaki kiri laki-laki itu masih memakai sepatu, sementara kaki kanannya kosong melompong tanpa memakai alas apapun.

"Sepertinya mereka benar-benar kelelahan,"

Gumaman Dave berhasil membuat Clary menatapnya. Tak lama kemudian ia beralih pandang pada John, meminta penjelasan.

Dengan cepat, John memalingkan wajahnya dariku dan langsung memberi ehem pada pria disebelahnya yang belakangan Clary tahu namanya adalah Simon Cowell, pemilik label rekaman yang katanya cukup terkenal.

Dengan setelan jas biru tua-nya, ia berjalan mendekati mereka dan mulai membangunkan mereka satu persatu.

3 menit.

Si blonde mengerjapkan matanya perlahan, setelah terjaga sepenuhnya, barulah Clary bisa melihat jelas manik biru laut dikedua matanya.

Tiga yang lain menguap berkali-kali dan berusaha duduk tegap disofa mereka.

Dave bergerak mendekati adiknya itu seraya membisikan sesuatu.

"Bersikaplah yang sopan. Kita disini untuk mencari informasi."

Clary terpaksa mengangguk.

Laki-laki berambut ala David Beckham menatap Clary singkat lalu matanya membulat saat melihat Simon.