Episode 6

52 1 0
                                    

Anak kpopers kok galau.

-Happy Reading-

Coba di play lagunya, sampai nanti ada bintang nya ya.

Keisya memeriksa ponselnya yang bergetar. Ouh, ada pesan dari Nano rupanya.

Nano|
Ca, dimana?

You|
Kelas

Nano|
Ke basecamp sini gue bawa sesuatu

You|
Bodo amat, lo gabisa di percaya banget.

Nano|
send a picture

Yakin deck?

Keisya memekik di kelas saat melihat foto yang barusaja Nano kirimkan.

Anjayani, tumben dia serius.

"Astaga," mata Keisya menoleh kearah Shea yang lelap dengan mimpinya. "She!"

Shea menggeram, siapa lagi yang menganggu tidurnya?  "Apasih?!"

"Ikut gue cepet! Nano beli martabak anjir," ucapnya girang.

Tidak mengubris, Shea memilih kembali melanjutkan mimpinya. Di tenggelamkan kepalanya kedalam hamparan kedua tangannya. "Lo pergi aja deh, gue ngantuk banget."

Ponsel Keisya kembali berbunyi,

Nano|
cuma di read, dek?

Keisya mendegus. Dek dek gundulmu!

You|
Gue otw, jangan di abisin apalagi di kasih ke Marcel!!


Keisya kembali menoleh kearah Shea sekali lagi. Di goyangkan kedua tangan Shea yang terlipat diatas meja itu, "Beneran gak mau martabak She?"

Shea menggeram, "Minggat atau gue bunuh?" Keisya langsung ngacir keluar kelas.

Dengan wajah bersinar paripurna Keisya berjalan kearah basecamp Nano. Di ujung jalan, ah, salah maksudnya di ujung lorong Keisya melihat Arlan. Lelaki yang di bab sebelumnya sudah author jelaskan.

Haha, kata orang Arlan itu monster. Sebelas duabelas dengan Garen. Tapi bagi Keisya tidak. Arlannya, bukan Arlan yang seperti itu. Keisya menatap lama kearah Arlan yang bersandar menunduk di ujung lorong,  sebelah kakinya terangkat. Sudut bibir Keisya tertarik. Alasan, kenapa Keisya aktif organisasi, hingga nekat menjadi anggota inti serta melawan Nano habis-habisan.

Katakan Keisya bodoh, tapi nyatanya 4 tahun Keisya menyimpan perasaannya rapat-rapat, menyimpan semuanya sendiri, dan Keisya fikir ini saat yang tepat untuk dia mencoba memberatkan diri. Dulu, Keisya hanya berani menatap Arlan dari jauh, atau stalker sosmed Arlan dengan akun Nano. Sekarang tidak lagi, bahkan kemanapun Arlan pergi, Keisya selalu yang mendampingi posisinya di anggota osis sungguh membantunya.

Sesampai di gudang sekolah, Keisya mencari keberadaan sahabat sejatinya itu. Celingak celinguk namun yang di dapati hanya ada Marcel yang sedang---HEH?! DIA MAKAN MARTABAK?!

Keiysa spontan berlari, "LO MAKAN MARTABAK SIAPA SETAN!" Keisya menarik tangan kanan Marcel yang hendak menyuapkan sepotong Martabak.

"Lepas gak?" ujar Marcel dingin.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 11, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PHOTOGRAPH (BACA SELAGI ON GOING)Where stories live. Discover now