Episode 3

51 12 6
                                    

Terngiang-ngiang e "ADRI BOGOSIFENG!!"

MAU KENALAN SAMA CAST? EPISODE SELANJUTNYA DEH, GAK JANJI TAPI😚

.
.
.
.
.
.

"Terus gue harus gimana anjir?"

Keisya mendelik, "Lha kan, elo yang suka rela bantuin dia," cercanya.

Rencana membeli kado untuk Nano gagal total. Setelah adegan dimana Shea merelakan tubuhnya untuk menjadi pahlawan kesiangan, bertengkar dengan Rhena and the geng, adegan jambak-jambakkan hingga teriak-teriak mereka terhenti saat tiba-tiba Samantha pingsan dengan darah mengalir di sekitar hidungnya.

Begitu melihat kejadian itu, Rhena kabur dengan para cungut-cungutnya. Jadi mau tidak mau Shea dan Keisya yang membawa Samantha ke UKS, daripada ia ikut kena hukum apalagi jika sampai besok Samantha belum sadar dan di temukan satpam. Habislah  mereka.

"Ini orang bukan sembarang orang lho, Sya."

"Ya Terus gue harus gimana anjir! Gue harus party gitu? Disko? Biar dia sadar?"

Mata sipit Keisya memicing tajam, menatap Samantha lekat-lekat. "Gue curiga dia gak cuma pingsan," celetuk Keisya sekonyong-konyong.

"Lo tuh anak kolongmerat tapi mulutnya kek mulut orang mlarat!"

"Bukan gitu She." Keisya diam sejenak, "Kayaknya dua tidur deh."

Shea ternganga, "Anjir mana ada orang pingsan sambil tidur? Otak lo kalau konslet inget keadaan donk. Sekarang mendingan lo telfon Nano, suruh kesini bawa mobil, kita anter aja nih anak kerumahnya. Udah sore, gue shift jam 7 nanti."

Keisya mendial nomor yang paling sering ia hubungi, 3 kali panggilan Nano baru bisa menjawab.

"Yang dramatis biar dia mau kesini," bisik Shea, Keisya mengacungkan jempolnya semangat.

"Kenapa Sya?"

Keisya diam beberapa detik

"Aaaaa Nano tolongin gue hiks, gue ketabrak motor kaki gue berdarah, lo kesini bawa mobil-"

"Lo dimana?" Nano panik di ujung sana.

"Di UKS sekolah sama Shea aaaa hiks."

"Jangan kemana-mana, tunggu gue kesana, 10 menit lagi, plis kalau ada orang kesitu gak usah lo bukain pintu." Terdengar Nano berlari, lalu berteriak ijin pulang lebih dahulu.

Panggilan terputus oleh Keisya, "Kok lo bilang lo kecelakaan sih? Omongan itu doa Sha."

Keisya mendegus, "Menurut lo Nano bakal kesini kalau gue bilang kita lagi sama Samantha? Dia gak bakal peduli apapun kalau bukan soal gue."

Sedetik kemudian mata yang tadi terpejam itu mulai terbuka seiring gerakkan tangannya. Bukannya senang, Keisya dan Shea malah berteriak ketakutan sambil menjauh di pojok tembok.

"Dia bangun?"

Keisya mengangguk masih dengan wajah ketakutannya.

"Terus kenapa kita malah ngejauh?"

"Gue ikut-ikut elo lah! Apasih lo pegang-pegang gue! Bukan halal," Keisya menghempaskan tangannya yang berpegangan dengan tangan Shea.

"Najis banget. Kita harusnya nyamperin kan?"

Keisya mengangguk, "Gue takut," ucapnya.

"Kalian siapa?"

"Lo gak papa? Tadi lo pingsan," Shea mendekat perlahan kearah Samantha, "Minum dulu deh," lanjutnya sembari memberi segelas air untuk Samantha.

PHOTOGRAPH (BACA SELAGI ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang