19. Senja dan Venus

100 23 61
                                    

Senja datang ditemani cahaya jingga dari sang baskara yang pamit beristirahat

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

Senja datang ditemani cahaya jingga dari sang baskara yang pamit beristirahat. Kini Gu Jeongyeon tarik napas panjang, eratkan pelukan ransel yang satu talinya menggantung di sebelah bahu. Mata kuliah terakhir sudah selesai beberapa saat lalu, sehingga sekarang rombongan-rombongan mahasiswa yang keluar dari gedung kampus berhamburan seperti segerombol pasukan semut yang sedang mencari makanan. Jeongyeon tersenyum dari jauh tatkala netranya mendapati eksistensi seorang lelaki yang melambai-lambaikan tangan padanya dengan senyuman lebar.

"Hei sini! Aku punya sesuatu."

Dengan langkah kaki lebar serta hentakkan kuat dari sol sepatu mahal yang dibelikan Seokjin, dia berlari dengan semangat tatkala melihat apa yang ada di tangan lelaki tersebut. "Kau tidak merajuk padaku kan?" Jeongyeon langsung lempar pertanyaan tepat setelah kakinya menapak di hadapan Han Taehyung yang kini berdiri dengan dua buah es krim di tangannya; satu rasa vanilla, dan satunya lagi rasa coklat.

Taehyung menyerahkan satu es krim itu, sempat bertanya juga es krim mana yang gadis Gu itu mau. Jeongyeon memilih yang rasa vanilla, dengan toping coklat di atasnya. "Boreum bilang sesuatu tentangku ya? Tadinya aku sedikit kesal gara-gara kau tidak melihatku waktu itu. Aku cuma mau menyapa." Taehyung memberikan alasan. Jujur atau tidaknya, entahlah, yang pasti kini dia sudah lebih baik dan tampak ceria dengan senyuman yang melengkung indah. "Ngomong-ngomong para junior sedang latihan baseball di lapangan. Mau lihat bersama?" Langsung mendapatkan persetujuan, Taehyung bawa Jeongyeon menuju tribun dan duduk memperhatikan para 'junior' yang bermain.

"Yang merah itu dari jurusan Sejarah. Dan yang putih itu kalau tidak salah dari kedokteran." Taehyung mengarahkan jari telunjuk pada dua arah secara bergantian. Tim merah di sisi dalam lapangan sebagai pitcher dan tim putih di sisi luar sebagai better. Jeongyeon menonton permainan kedua tim sembari menikmati es krim yang Taehyung berikan, dia sebenarnya tidak terlalu menyukai baseball, tetapi akhir-akhir ini permainan baseball terlihat menarik. Terlihat sangat menyenangkan saat persaingan antara kedua tim semakin sengit. Ada banyak orang juga yang menonton, mereka bersorak saat tim dari jurusan kedokteran mencetak angka.

Langit semakin menggelap, cahaya jingga di ufuk barat kini mulai berubah menjadi keunguan. Pertandingan baseball masih berlangsung, barangkali kedua tim terlampau asik sehingga enggan mengakhiri. Taehyung menatap Jeongyeon dari samping, gadis tersebut sekarang fokus memperhatikan pertandingan, terlihat beberapa kali menghentakkan kaki gara-gara tim merah dari jurusan Sejarah melakukan strike. Es krim yang tadi sudah habis, cuma tersisa stiknya saja lagi, yang masih digigit gara-gara gemas sendiri dengan tim merah yang ketinggalan poin.

"Jeong, boleh aku bertanya sesuatu?" Taehyung bertanya, pecahkan fokus Jeongyeon dari objek di lapangan. Pada saat itu juga gadis tersebut menoleh, menatap Han Taehyung yang juga menatapnya dengan raut aneh. Wajah lelaki itu kini terlihat berkilau di bawah pancaran sinar matahari senja dengan keringat di dahi. "Ya?" Jeongyeon menunggu. Taehyung nampak ragu untuk melanjutkan kalimatnya, katakan atau tidak, tanyakan atau tidak. Sekarang dia bimbang. "Aku ... apa kau tidak akan tersinggung kalau aku bertanya?" Taehyung melakukan tarik ulur, sekarang mulai membuat Jeongyeon gemas dengan rasa penasaran.

Epistolary: I'm Your Home✓Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα