part 38

556 51 0
                                    

Happy reading ❤

"Udah isi belom Ren?" pertanyaan sang mama tercinta, membuat Rena tersedak liurnya sendiri.

"Buset mah, baru dateng udah ditanyaain isi-isi.. Apaan! Rena sama Andre masih SMA, mama ini." omel Rena.

Sore ini Rena dan Andreas tengah berkunjung ke rumah sang mama Rena serta mommy Andreas.

Sebulan sudah keduanya terikat pernikahan dini, Rena enjoy-enjoy saja.. Namun, capek juga dari kebiasaannya yang dulu masih dibangunin pagi lah, ini lah, itu lah, masih malas-malasan sekarang Rena mempersiapkan diri sendiri.

Keperluan Andreas juga, belum lagi cuciannya.. Apalagi masaknya hadeh, capek cuy nikah muda gini belum siap lahir batinn mending jangan.

"Ya, mana tau kann.. Lagian kalian mau nunda sampai kapan? Sampe mama udah gak ada hah?" ucapan sang mama makin ngelantur.

"Apa sih mah! Rena kan masih SMA nunggu lulus dulu.. Nanti apa kata orang kalo anak SMA dah bunting!" cetus Rena kesal, sedikit sensi akan topik tersebut.

Mama Rena pun menghela nafas, dia paham anaknya belum sepenuhnya siap.. Jadi memilih mengalah.

"Bantuin mama bikin kue, mau gak?" celetuk sang mama beranjak ke dapur.

Rena yang melihat kesempatan untuk belajar lihai memasak, kini ikut beranjak.. Kedua anak dan ibu tersebut kini asyik berkutat di dapur.

Jika kalian bertanya dimana Andreas, yep jawabannnya adalah lelaki itu tengah bersama sang mommy tercinta.

Bukannya disambut baik seperti mama Rena, justru sang mommy malah menyuruhnya menjadi babu dadakan.

"Nah sebelah sini masih pegel.. Oh ya kamu jangan lupa bersihin wastafel mommy, mommy lupa bersihinnya." perintahnya enteng.

Andreas tersemyum getir antara tertekan juga ingin menolak tapi takut durhaka.

"Sabar Ndre, beliau ini mommy lo.." gumamnya menyemangati dirinya sendiri.

Tangan kekarnya asyik memijit bahu sang mommy, saat sedang memijat.. Tiba-tiba sebuah tangan kekar berkeriput menepis tangan Andreas keras hingga membuat lelaki itu mengaduh kesakitan.

"Adoh!" pekiknya, melirik tajam sang pelaku.. Namun saat hendak mengomel langsung kicep, melihat wajah sangar sang daddy yang terlihat tampan meski diusianya yang menginjak kepala lima.

"Jangan pegang-pegang istri saya!" Posesive nya merangkul sang istri menjauhi anak semata wayangnya.

Andreas yang melihat itu pun berdecak kesal, baru akan bermanja-manja dengan sang mommy malah pawang nya datang.

"Whatever dad! Come on.. Andreas cuma pengen manja-manjaan sama mommy!" ujar Andreas kesal.

"Get out son! Hush sana.. Sama istri kamu!" usirnya kesal, merangkul Posesive pinggang sang istri.

Sedangkan sang mommy tampak bersemu, membuat Andreas mencibir.

"Udah tua, suka gak inget umur emang!" gumam Andreas, yang mampu didengar oleh sang daddy membuat lelaki paruh baya tersebut geram.

"ANDREAS!" dan saat itu juga Andreas berlari ngibrit keluar rumah, demi menghindari amukan sang daddy yang sedang kebakaran jenggot.

Dan saat inilah lelaki itu beradaa, di rumah Rena dan tengah asyik bergelayut manja di bahu gadis tersebut.

Rena yang menyadari keberadaan sang suami menggelendotinya tiba-tiba pun merasa risih, "Ndre depan gue kompor isinya minyak panas loh.. Ini kalo ke siram muka lo keknya enak banget jadi kriuk kres!" tekan Rena, sembari memelototkan matanya tajam.

Andreas hanya menyengir lebar, kemudian melepaskan rangkulannya dibahu Rena.

"Ekhem, penganten baru masih anget-anget nih ceritanya duh.. Mama jadi iri!" cibir Ria, yang kini tengah mengaduk adonan.

Keduanya yang diledek sang mama pun tersipu.. Terutama Rena, gadis itu merasa kesal sekaligus malu.. Entah sudah berapa kali ke pergok lagi mesra-mesraan, bisa dibayangkan malunya.

"Hehe, kata mama pengen cepet-cepet punya cucu kan.. Sabar ya mah, lagi proses." cengir Andreas tengil, seperti biasaa dengan wajah slengekannya.

"Uwah, kalo gitu sering-sering ya olahraga malamnya biar cepet jadi." frontal Ria, membuat Rena melotot kaget.

Malah ngedukung, "Eh, apaan!" sela Rena tak terima.

Andreaa terbahak disusul tawa Ria, sedangkan Rena malah memberenggut kesal.

Kini Rena dan sang mama sibuk dengan kegiatannya, berkutat di dapur.. Membuat eksperimen aneka macam kue.

Sedangkan Andreas malah kini sibuk bermain papan catur bersama sang papa mertua.

"Pah, Andreas punya tebak-tebak kan nih." celetuk Andreas, sembari menggeser pion kuda.

"Apa?" Ryan sang papa mertuanya terlihat menaikan alisnya.

"Kenapa, pion itu banyak?"

"Ya karena buat main, jadi harus banyak.." jawab Ryan sekenanya.

Andreas pun tersenyum lebar, dengan raut tengilnya.

"Salah! Karena kalo sendiri tuh kesepion hahah!" tawanya menyembur.

Sedangkan Ryan memandang wajah Andreas datar, "Jokes kamu cringe!" cetusnya.

"Nih papa punya tebak-tebak kan."

"Buah, buah apa yang digoreng?" sambung Ryan'

Andreas terlihat berfikir, "Emm, pisang goreng.."

"Salah-eh, bener juga ya pisang goreng." gumam Ryan, berfikir keras.

"Ganti, nih ganti.. Buah-buah apa yang gak seger." sang papa mertua menggeser pion ratu.

"Em, buah yang gak seger.. Ya buah busuk toh."

"Salah! Jawabannya alpucat haha!!" Tawa Ryan menggema, membuat Rena dan mamanya menghampiri.

Andreas beraut masam tertekuk, "Gini amat nge jokesnya.."gumam Andreas.

"Wah, ada apa nih.. Kok keliatan happy banget." celetuk Ria yang tiba-tiba sudah disebelah sang papa.

"Adu jokes mah."

"Jokes Andreas cringe!" lontar Ryan santai, mencomot kue yang baru dibawa Rena.

"Papa lebih cringe!" tutur andreas tak mau kalah.

Sedangkan dua orang perempuan berbeda generasi tersebut, kini malah cekikikan melihat pertikaian dua lelaki dihadapannya.







tinggalkan jejak setelah membaca!
Spam next disini!!

Oke see you semoga suka, maapin kalo ada typo ❤

Oke see you semoga suka, maapin kalo ada typo ❤

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.


Follow my instagram: ravelchann

Arena Vs Andreas [TAMAT]Where stories live. Discover now