part 8

845 81 1
                                    

Happy reading ❤

Pagi yang cerah ini, membuat Andreas nampak bersemangat kala mendapat notif yang sedikit tenggelam di antara ribuan chat cewe-cewenya.

Chat tersebut berasal dari Rena, Gadis itu tumben sekali mau nebeng dengannya.

Terhitung kini sudah 3 hari Rena tidak bertutur sapa dengan Andreas, Andreas pun hanya acuh namun ada yang kurang saat ia tak merecoki dan mendengar teriakan Rena.

Gadis itu akhir-akhir ini lebih banyak diam, entahlah membingungkan.

Tinn.. Tinn
Andreas mengklakson nya beberapa kali, hingga Rena yang tadi asyik melamun diteras bergegas menghampiri.

Tanpa berucap dia segera menaiki motor Andreas, dengan memakai helm berwarna hitam.

Andreas yang sepertinya paham akan situasi ini, segera saja melajukan kendaraannya.

Terjadi keheningan disepanjang perjalanan, Rena yang sibuk dengan keterdiamannya.. Dan Andreas yang mencoba memahaminya.

Hingga sampai diarea parkiran sekolah, Rena turun masih dengan mulut terkuncinya.

Andreas menghela nafas kasar, perasaannya berkecamuk. 'Rena kenapa? Sakit kah? Kok kayak orang bisu gak ada gairah gitu." batin Andreas bertanya-tanya.

Kemudian dia menyusul Rena, namun dikoridor dia berpapasan dengan  bagas.

"Woy!" celetuk bagas, menepuk bahu Andreas.

"Hm?" Andreas masih terfokus, pada punggung Rena yang perlahan menjauh.

"Elahh, tuh muka napa kusut banget dah?" tanya Bagas dengan raut heran, biasanya temannya yang satu ini pasti pecicilan, sampai menggoda cewek lewat.

"Huftt, gue bingung si Rena kenapa sih?" Andreas berjalan, kemudian Bagas yang tertarik dengan obrolannya berjalan menyusul Andreas.

"Lah, emang kenapa?"

"Gatau, 3 hari dia diem keliatan murung, gue recokin pun kagak direspon." jelas Andreas menghela nafas.

"Oh, Rena toh. Gue tau apa penyebabnya!" seru bagas membuat Andreas menoleh cepat.

"Kenapa?"

"Dikantin ntar gue jelasin, gue mau masuk dulu bye." titah Bagas, berlalu pergi meninggalkan Andreas yang tengah dirundung penasaran.

Kemudian dia mulai memasuki kelasnya, mendudukan pantatnya dikursi lalu melipat tangannya dimeja.

Dia menumpukan tangannya, dan berpura-pura tertidur.

Jam pelajaran kini telah usai, digantikan bell istirahat.
Saat ini Andreas dan teman-temannya sedang duduk santai dikantin.

Andreas tengah menunggu bagas bercerita tentang penyebab Rena murung, dia begitu penasaran pasalnya saat ini pun Rena tak hadir kekantin untuk sekedar mengisi perutnya yang lapar.

Rena mungkin saja masih dikelas, nanti Andreas akan menghampiri lah kalau sudah selesai urusan kantin.

"Woy, cepetan katanya mau cerita!" titah Andreas dengan tak sabaran.
Bagas yang tengah menikmati semangkuk mie ayam panas, kini mulai berdehem pelan.

"Ekhem, jadi penyebabnya adalahh..... Gocap dulu!" cengir Bagas, kan lumayan mengambil kesempatan dalam kesempitan.

"Bangke lo! Mata duitan... nih! Buruan cerita!" sarkas Andreas, namun tak urung menyodorkan selembar uang.

"Jadi berdasarkan penelitian gue waktu mata-mata in Rena, tuh bocah lagi galau. kan lo kata dia lagi deket sama Ditoo. Nah pas lagi jalan berdua tuh jam 8 malem keknya, mereka asyik bercandaan bahkan Dito sesekali ngusak rambut Rena sampe cubit-cubit pipinya dan beberapa menit setelah itu mereka disamperin sama cewe cantik bening banget gila! yang gue denger nih ya dia tunangannya Dito, dan akhirnya gitu deh Rena marah kecewa merasa dipermainkan yaudah dia pergi dan end~" penjelasan panjang dari Bagas mampu membuat Andreas emosi, dia mengepalkan tangannya erat.

Arena Vs Andreas [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang