part 28

595 56 0
                                    

Happy reading ❤

Malam ini seperti yang Andreas katakan padanya.. Rena harus tampil cantik katanya.

Andreas menyuruhnya memakai dress selutut berwarna Blue.. Yang mau tak mau rena pun menurutinya.

Kamar Rena kini diisi kehebohan mamahnya yang sibuk mengoceh mengomentari setiap inci wajah rena yang harus make up an lah, bibirnya kurang merah lah ini lah itu lah..

"Ihh, mama risih tau.. Kenapa sih harus dandan segala.. ribet tau gak, orang mau jalan sama Andreas doang, bukan acara formal juga ish!" dumel Rena memperhatikan mama nya dari cermin, yang sibuk mencatok rambutnya agar terlihat curly.

"Hush, kamu diem aja." mendengar hal itu membuat Rena mencibir dalam hati.

"Nah, selesai." mama nya menatap puas hasil karyanya, kearah cermin memperhatikan wajah Rena yang kini memakai riasan natural yang sangat cantik dan anggun.

"Nih, pake parfum dulu.." mama nya menyemprotkannya beberapa kali.

"Gih samperin Andreas, udah didepan tuh.. Senyum Rena! Jangan cemberut gitu ah." pinta mamanya, membuat Rena menarik kedua sudut bibirnya paksa.

Keduanya kini mulai menuruni tangga, dengan tangan mama yang menggandeng lengan Rena.

Terdengar suara obrolan ringan dari Andreas yang tengah mengobrol dengan papanya.

Pada saat di tangga, bunyi heels Rena menggema membuat Andreas menoleh. Sejenak terpaku akan penampilan Rena yang terlihat berbeda dari hari sebelumnya.

Rena yang dihadapannya ini adalah Rena yang anggun, dengan riasan yang natural.

"Cantik.." batin Andreas.

Rena bersemu melihat Andreas seperti terpana melihatnya, lelaki itu pun terlihat berbeda.. Andreas terlihat lebih dewasa dan penuh karismatik dengan setelan jas berwarna biru.

"Nak Andreas.. Hello ngeliatinnya biasa aja dongg hehe, udah gih berangkat." ucapan sang mama membuat keduanya tersadar.

Andreas salah tingkah dia menggaruk kepala nya yang tak gatal.

"Eh, Iya mah aku sama rena pamit dulu.. Pinjem Rena sebentar ya mah.." Andreas menyalimi kedua tangan calon mertuanya.

Mama Rena sedari tadi tersenyum girang, melihat keduanya seperti melihat masa lalu.

"Kayak kita ya pah.." mama Rena menyender dibahu sang suami.

Papa Rena tersenyum merangkul mesra pinggang istrinya, "Iyaa.. Kamu cantik, jadi pengin kayak dulu lagi."

Kembali ke Rena dan Andreas keduanya terjebak keheningan didalam mobil, Rena meremat tangannya gugup entah kenapa.

Andreas yang disebelahnya pun terlihat mencuri-curi pandang, benar-benar rena adalah objek terindah yang sayang untuk diabaikan.. Rena terlalu cantik jika harus dilewatkan ingin rasanya Andreas mengurung Rena dikamarnya agar orang lain tak melihat kecantikan Rena yang terpancar.

Keduanya kini tiba, di pantai.
"Ndre? Ngapain kita kepantai?" tanya Rena dengan bingung.

Andreas terlihat mencopot seatbelt nya, dia kini keluar membuka pintu mobil Rena.

Andreas tersenyum menyodorkan tangannya untuk digenggam Rena, Rena menurut.

Andreas terlihat menuntun Rena tanpa menjawab pertanyaan Rena, lelaki itu membawanya ke pantai.

"Pejamin mata lo Ren.." titah Andreas.

Rena yang kebingungan memilih menurut, Andreas menggandeng tangan Rena. Angin sepoi pantai menerpa kulit putih Rena.

Arena Vs Andreas [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang