O2 - Apa itu Unggulan?

1.6K 148 11
                                    

“AAAAAAAA APA ITU UNGGULAN?!”

Jeritan tiba-tiba dari Ayyara sukses membuat seluruh pasang mata siswa-siswi kelas XII IPA 5 menoleh terkejut ke arahnya. Mereka menatap Ayyara yang menjambak rambutnya, terlihat frustrasi.

“Lo habis sarapan toa?” tanya Arzan sarkasme di bangku depan Ayyara. Cowok itu menatap sinis Ayyara, mewakili teman-temannya.

“Gue stress,” lirih Ayyara.

Gadis itu membanting kepalanya di atas meja hingga rambutnya menjuntai bebas.

“Gimana caranya masuk unggulan?”
Gumaman pelan tersebut membuat Arya menoleh.

“Ngapain ke unggulan?” tanyanya.

“Biar bisa jadi pacar Apin.”

Arya mengecek kalender di ponselnya. Sama seperti apa yang Apin lakukan ketika menyangkut unggulan. Setelah beberapa detik, Arya mengangguk paham.

“Dua bulan lagi tes unggulan. Paling besok pas upacara diumumin. Biasanya sih gitu, kurang dari dua bulan bakal dikasih tau.”

Bukan hanya itu masalah Ayyara. Akan tetapi juga soal nilai. Selama ini ia hanya seorang murid dengan peringkat 15 di IPA 5. Lalu, bagaimana dia bisa ada di antara 25 orang yang lolos unggulan?

“Masalahnya, gimana caranya gue masuk pakai otak gue yang kapasitasnya bener-bener rendah ini,” ucap Ayyara.

Arzan menggeleng kepalanya prihatin. Sebuah ide terlintas di otak cerdasnya.

“Gue tau, gampang banget malah.”

Kalimatnya berhasil menumbuhkan harapan-harapan Ayyara yang sempat gugur. Dengan begitu antusias, Ayyara menatap Arzan menanti kalimat selanjutnya dari cowok itu.

“Pejamin mata lo!” suruh Arzan.

“Wah, lo bisa sihir?”

“Berisik, cepetan merem!”

Patuh, seolah dia murid Arzano Rafatkhan. Ayyara memejamkan matanya sesuai perintah Arzan.

“Nina bobo oh nina bobo, kalau tidak bobo digigit kebo.” Lantunan bernada menyapa gendang telinga Ayyara. Bahkan usapan lembut di kepalanya juga Ayyara rasakan.

“Nah, tidur terus mimpi masuk unggulan.”

“KURANG AJAR!” pekik Ayyara tak segan-segan menabok lengan Arzan kasar.

Tawa Arzan dan Arya meledak-ledak menyadari betapa bodohnya Ayyara. Ayyara lebih menurut daripada kambing milik penggembala.

☆☆☆☆

Lelah para peserta upacara seketika lenyap tatkala seorang guru mulai mengumumkan perihal Penilaian Akhir Semester 2. Semua pasang netra tertuju kepada guru tersebut, dengan penuh harapan bahwa tes kelas unggulan juga diadakan.

“Mungkin tidak sedikit dari kalian yang telah mempersiapkan diri untuk masuk kelas unggulan.”

Trio R. Tiga laki-laki yang berada di kelas IPA 1 atau biasa disebut kelas unggulan, bagi mereka tidak mudah mempertahankan posisi mereka untuk tetap berada di bangku kelas tersebut. Tidak ada satu pun siswa-siswi IPA 1 yang ingin posisi mereka tergantikan.

“Setelah Penilaian Akhir Semester dua. TES MASUK KELAS UNGGULAN RESMI AKAN DILAKSANAKAN!”

Keadaan semakin ricuh diiringi suara tepuk tangan yang begitu keras. Ini yang mereka nantikan. Usai pemberitahuan dari Bu Dewi, akan dipastikan bahwa tes kali ini sangat ketat.

Siapa yang tidak menginginkan berada di kelas unggulan? Dipandang sebagai siswa berprestasi dan mendapat perlakuan spesial dari pada guru. Bahkan rumornya siswa kelas 12 yang berada di peringkat terakhir kelas unggulan sudah pasti akan dipandang sebagai siswa pintar daripada si juara satu di kelas reguler.

Berbeda dengan kelas lainnya. Para siswa yang kini menduduki kelas unggulan mendengkus sebal. Mereka sudah terlalu nyaman di kelas unggulan bersama teman lama.

“Apin pasti nomer satu lagi,” kata Aldev kepada Garza dan Apin.

Di antara mereka bertiga Apin memang yang paling pintar. Cowok pencinta bakpao itu selalu meraih juara pertama di setiap semesternya. Hal itu membuat para siswi suka kepadanya, namun mereka memilih mundur karena kalah saing dengan bakpao.

“Yang penting kantin masih ada Mbak Karina,” balas Apin tidak peduli.

“Capek gue, Pin. Bakpao terus yang lo pikirin. Mending cari cewek sana,” kata Garza memberi usulan. Sudah dipastikan pasti usulannya ditolak mentah-mentah oleh Apin.

“Bakpao bikin kenyang, emang cinta bikin kenyang?”

“Bisa dong, makan ati kan bisa kenyang.”

“Halah, virtual sok keras.”

Apin memutar malas matanya. Tak sengaja ia melihat Ayyara yang juga menatapnya. Tanpa berpikir dua kali, Apin melempar tatapan meremehkan hingga membuat Ayyara membulatkan matanya lucu.

☆☆☆☆

Hai haiii, komen like and share ya cintaaakuuuuu. Jangan skip makan karena kita semua butuh energi buat menghadapi dunia yang kejam ini. I love you ❤️

PYTHAGORAS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang