chapter dua puluh tiga

686 41 0
                                    

‌Setelah SUGA meninggalkan nya Jungkook tertidur di sofa, mungkin efek obat yang dia minum sebelumnya- sehingga dengan gampangnya terlelap dimana saja, sementara kini Taehyung yang baru saja tiba tersenyum memandang kagum wajah cantik kekasihnya..

‌Namun raut wajahnya berubah sendu saat menyadari perubahan fisik dari kelinci manis kesayangannya, tubuh ramping wajah tirus serta kaki jenjangnya berubah menjadi lebih kurus dari sebelumnya..

‌"Sayang, Jungkookie kelinci manis ku" Taehyung mengusap lembut wajah kekasih yang selalu dirindukannya..

‌"Maafin aku ya sayang" Ujarnya lagi, seraya mengangkat tubuh Jungkook serta memindahkannya ke atas kasur disana..

‌Taehyung berbalik serta menyimpan rapi barang bawaannya, lalu mulai menata kejutan kecil untuk kekasihnya- dengan semangat dia menyelesaikan pekerjaannya cepat, sesekali tersenyum saat membayangkan bagaimana reaksi Jungkook ketika bangun nantinya..

‌Malam pun tiba Taehyung baru selesai mandi serta mengganti bajunya, sementara Jungkook masih setia tertidur di atas kasur dengan wajah damainya..

‌"Kook~ahh bangun sayang, apa kamu pingsan hmm? Kenapa lama banget tidurnya?" Ujar Taehyung seraya menggoyangkan tubuh kekasihnya..

‌"Uhm.. Masih ngantuk, lima menit lagi ya" Gumamnya, seraya berbalik membelakangi Taehyung yang duduk disisi ranjangnya..

‌"Masih gak mau bangun? Padahal dari tadi junior ku udah bangun" Oceh Taehyung, masih dengan tangan menggoda kekasihnya..

‌Jungkook yang sayup-sayup mendengar kata itu pun langsung membuka matanya lebar, serta cepat membalikkan kembali posisinya guna melihat siapa yang tadi berujar..

‌"T-tae? Taehyungie hyung kamu-"

‌"-Disini? Dari kapan?" Taehyung mengangguk serta menampilkan senyum hangatnya, juga dengan tangan yang dia rentangkan meminta sang kekasih masuk ke dalam pelukannya..

‌Si manis masih membeku mencoba mengambil setengah kesadaran dari sisa tidurnya, sementara Taehyung menaikkan sebelah alisnya bingung melihat Jungkook yang masih diam ditempatnya..

‌"Aku gak mimpi eoh? Tae!" Seru Jungkook, seraya berhambur ke dalam pelukan yang masih menunggunya..

‌"Aku kangen kamu sayang"

‌Jungkook hanya mengangguk untuk menanggapinya, sementara Taehyung memeluk erat tubuh kecil itu serta mengecup lamat puncak kepala kekasihnya..

‌"Kamu kapan pulang?"

‌"Kemarin malam" Taehyung melepas pelukannya lalu menangkup pipi Jungkook, tatapan matanya yang tajam mampu membuat jantung si manis berdegup kencang..

‌Taehyung terkekeh saat melihat semburat merah dikedua pipi kekasihnya, dia menghujani Jungkook dengan ciuman diseluruh wajahnya..

‌"Aku punya sesuatu untukmu" Ujarnya, seraya menutup mata Jungkook menggunakan kain hitam yang telah disiapkan sebelumnya..

‌"Kenapa ditutup?" Protes Jungkook, namun masih mengikuti arahan Taehyung yang kini membawanya entah kemana- tak lama Jungkook dituntun duduk, serta diberikan aba-aba untuk membuka penutup matanya..

‌"Kamu siap? Tunggu sampe hitungan ketiga kamu boleh buka mata" Titahnya, Jungkook menganggukkan kepala tanda mengerti..

‌"Satu, Dua, Tiga, buka" Taehyung menghitung dengan sesekali menjeda ucapannya..

‌Jungkook membulatkan mata saat melihat ruangan sekitarnya dihias dengan sebegitu indahnya, juga meja yang kini dihadapannya tertata rapi dengan makanan serta minuman yang tersedia dan ada beberapa lilin cantik ditengahnya..

‌"Tae-"

‌"Suka?" Jungkook mengangguk, seraya menutup mulutnya dengan mata yang berkaca-kaca..

‌"Ayo makan, mau ku suapi?" Tawar Taehyung, namun Jungkook dengan cepat menggelengkan kepalanya..

‌"Aku bisa makan sendiri Tae" Cicitnya..

‌"Hah.. Padahal aku juga mau nyuapin kamu kaya SUGA" Sindir Taehyung, Jungkook yang merasa tak enak hati pun akhirnya menerima tawarannya..

‌Taehyung dan Jungkook makan malam bersama dengan suasana yang hangat menyelimuti mereka, di iringi rintikan air hujan diluar sana seakan menjadi saksi ada haru serta bahagia di antara keduanya..

‌"Sayang, aku minta maaf selama ini belum bisa jadi yang terbaik buat kamu-"

‌"-Aku juga gak bisa selalu ada, kumohon maafin aku yang tak berguna ini ya" Ujar Taehyung lagi, tangannya mengelus lembut punggung tangan Jungkook di atas meja..

‌"Hihi lebay, gak apa-apa koq lagian kan udah biasa" Jawab Jungkook sekenanya, dan itu mampu membuat Taehyung semakin merasa bersalah dibuatnya..

‌Tak mau larut dalam rasa canggungnya Jungkook mengalihkan pembicaraan dengan mengatakan banyak hal, dan itu berhasil membuat Taehyung kembali tertawa lepas karena ulah serta tingkahnya..

‌***

‌‌Di sebuah ruangan yang besar serta gelap tanpa cahaya, SUGA terduduk dengan gelas minuman yang dia mainkan ditangannya..

‌Ia kembali mengingat percakapan singkat dengan rival cintanya, menimbang apakah harus merelakan Jungkook bersama Taehyung? atau terus maju mengorbankan perasaan dengan membuang waktu yang menurutnya sia-sia, jika pada akhirnya SUGA pun tau siapa yang akan dipilih Jungkook nantinya..

‌"Apapun asal kamu bahagia, aku rela" Monolognya, seraya menenggak habis minuman keras dari botolnya..

‌SUGA membuka room chat bersama Jungkook di aplikasi whatsapp miliknya, kemudian menulis beberapa kata disana lalu mengirimkannya..

‌Setelahnya dia memutuskan untuk kembali pada niat awalnya yaitu menjalankan misi yang sebelumnya telah tersusun rapi, kebetulan Luhan juga sudah datang hingga dengan tanpa pikir panjang SUGA bergegas untuk beranjak dari duduknyai..

‌"Weh kenapa muka lo? Gw tau toleransi alkohol lo tinggi, tapi setidaknya jangan minum dulu sebelum kita menyelesaikan misi" Komentar Luhan disela perjalanannya, namun SUGA hanya diam terlalu malas menanggapi ocehan sahabatnya..

‌"Lo udah pamit kan? Ah gw lupa, gak mungkin lo pergi gak bilang kan haha" Ujar Luhan lagi dengan kekehannya..

‌"Bisa diem gak? gw harus fokus nyetir betewe, lo mau gw bawa ke alam baka?!" Ketus SUGA dengan wajah datarnya..

‌"Gak mau anjir, gw belum nikah mana bisa mati muda? Aish sialan mulut lo" Protes Luhan..

‌Setelahnya tak ada lagi obrolan dari mereka, SUGA fokus mengemudikan mobilnya sementara Luhan hanya sibuk melihat berkas biodata korban atau sasaran misinya..

‌***

‌"Tae?"‌

‌"Hmm?"

‌"Kamu gak pulang?"

‌"Kenapa? Gak mau ditemenin aku? Mau nya sama SUGA?" Sinis Taehyung, dengan cepat Jungkook menggelengkan kepalanya sebagai penolakan dari ucapan yang Taehyung keluar kan..

‌Jungkook beralih duduk disamping Taehyung yang sontak membuat sang empunya menaikkan alis sebelah keheranan, awalnya Jungkook tidur dipangkuan Taehyung dengan paha sebagai bantalannya..

‌Memang setelah makan malam tadi baik Jungkook mau pun Taehyung memilih bersantai di sofa dengan tv yang menyala, tapi bukan mereka yang menontonnya melainkan tv yang menonton kemesraan yang mereka lakukan:v

‌"Bukan gitu, aku kan cuma nanya kenapa jawabnya kemana-mana" Jungkook kesal, karena sejak tadi apapun yang dibahas Taehyung selalu membawa nama SUGA sebagai perbandingan nya- cie tuan muda Kim cemburu kaya nya, salah siapa coba ygy wkwk:v

‌"Ututu sayang:* maaf aku gak ada maksud buat kamu marah, aku cuma iri aja" Ucap Taehyung, seraya kembali menarik Jungkook ke pelukan nya..

‌"Aku mau nemenin kamu juga, jadi jangan terus nanya kenapa"

‌Taehyung memeluk erat tubuh kekasihnya seakan jika dia lepaskan maka akan hilang selamanya, sementara Jungkook hanya diam tak menjawab mau pun membalas pelukannya- Jungkook masih takut betewe, kalo nanti dia akan dilabrak lagi..

‌"Sayang?"

‌"Hmm apa?"

‌"Kamu belum minum obatnya, kamu lupa? Padahal selalu di ingetin sama S-"

‌"Cukup!" Jungkook memotong ucapan Taehyung seraya melepaskan diri dari dekapannya, kemudian berdiri dan berjalan meninggalkan Taehyung yang kini tengah cekikikan sendiri..

‌Jungkook masuk kamar lalu membanting tubuhnya ke atas kasur yang tidak terlalu besar ukurannya, masa bodoh dengan Taehyung yang kini tak bisa masuk karena sebelumnya Jungkook mengunci dari dalam pintu kamarnya..

‌Teringat akan SUGA, Jungkook mengambil ponsel yang sedari tadi tidak dijamahnya- dilihat ada beberapa pesan masuk dari kekasih yang entah nomor berapa itu, tapi koq tumben gak ada tlphone? Biasanya kalo Jungkook tidak membalas pesannya, dia akan langsung menelphone pikirnya..

‌*B12IG3Z SUGA🖤*

‌"Sayang kamu lagi apa? Aku berangkat ya, kamu baik-baik disana"

‌"Jangan lupa makan, diminum juga obatnya"

‌"Sayang?"

‌"Kamu tidur ya?"

‌"Aku lagi istirahat di rest area, baru tadi ketemu tapi udah kangen aja:( pengen meluk kamu" Begitulah ocehan SUGA lewat pesan yang dikirimkannya, juga ada beberapa pesan yang menurut Jungkook sangat aneh kata-katanya..

‌Jungkook tak membalas pesan dari SUGA, sebaliknya dia menghubungi SUGA dengan cara langsung menelphone nya- namun tak ada jawaban disana, setelah mencoba beberapa kali hasilnya tetap sama yaitu SUGA tak menjawab tlphone nya..

‌Sementara kini Taehyung kelabakan dibalik pintu sana, dia mengetuk beberapa kali seraya meminta di buka kan pintunya..

‌"Sayang buka dong pintunya, masa aku ditinggal sih" Taehyung terus mengetuk serta memohon dari luar pintu..

‌"Gak mau, kamu tidur di sofa aja sana!" Balas Jungkook dengan sedikit berteriak..

‌"Kamu koq tega? Ayolah, aku minta maaf janji gak gitu lagi"

‌"Sayang?"

‌"Jungkookie? Kookie? Baby?" Taehyung terus mengoceh, serta membujuk Jungkook untuk membukakan pintunya..

‌"Aish berisik, nanti tetangga denger gak enak aku nya!" Ucap Jungkook seraya membuka pintu kamarnya, dapat langsung di lihat dari balik pintu yang terbuka Taehyung menampilkan senyum kotak nya bahagia..

‌Jungkook berbalik dan duduk disamping ranjang lalu kembali memainkan ponselnya, sementara Taehyung ikut masuk namun beralih ke kamar mandi entah untuk apa..

‌***

‌"Eomma?"

‌"Hmm? Apa? Ngomong yang jelas eomma gak ngerti" Sang ibu menegaskan, agar anak nya bicara dengan jelas tak usah berbasa-basi..

‌"Uhm itu, soal Taehyung-"

‌"Eomma tau" Ny Kim memotong ucapan Seokjin..

‌"Jika bisa eomma juga ingin meminta maaf padanya, tapi apa dia mau menerima permintaan maaf eomma? Setelah apa yang eomma lakukan padanya?" Ujarnya panjang lebar, Seokjin hanya diam di kursinya..

‌Saat ini mereka tengah bersantai di ruang keluarga mansionnya, hanya Seokjin dan ibunya sementara Namjoon sedang ada urusan diluar kota- sehingga Seokjin memilih menginap dirumah ibunya, karena entah kenapa dia tidak bisa tinggal sendiri katanya:v

‌"Jungkook pasti bisa memaafkan eomma, dia anak baik juga pemaaf orangnya" Cicit Seokjin..

‌"Bagaimana dengan Sisi? Apa eomma sudah memutuskan pertunangan nya?" Seokjin dengan hati-hati bertanya, Ny Kim menghela nafasnya kemudian beralih menatap si anak sulung yang tengah menatapnya..

‌"Tidak, eomma tidak bisa karena kami sudah memiliki perjanjian sebelumnya"

‌"Jadi Taehyung harus tetap menikahinya?"

‌"Tidak juga, semua tergantung bagaimana cara Taehyung bisa memutuskan hubungannya"

‌"Sekarang terserah dia, eomma tidak akan ikut campur lagi" Pungkas Ny Kim seraya meninggalkan anak sulungnya, sementara Seokjin tersenyum bahagia karena sang adik bisa memilih sendiri jalan hidupnya..

‌Seokjin lantas menghubungi sang adik dengan tergesa, namun sayang panggilan tlphone nya tidak tersambung karena ternyata ponsel dimatikan oleh Taehyung- kemudian beralih untuk menulis pesan, hanya menulis intinya saja lalu dengan cepat dia kirimkan..

‌Setelahnya dia pun mengikuti sang ibu meninggalkan ruangan itu, lalu berjalan dan masuk ke kamarnya serta menelphone sang suami untuk berbagi kabar bahagianya..

‌***

‌Sementara diruangan yang sederhana dengan segala isinya, kini Taehyung tengah mencoba menyatukan diri dengan si kelinci..

‌Entah sesudah ini dia akan menangis atau tertawa karena bahagia, yang pasti saat ini dia harus segera menyalurkan hasrat serta birahinya..

‌"Aarghhh.. Tae, p-pelan eunghhh ini sakit" Cicit Jungkook..

‌"Rileks sayang, salah kan lubang mu yang selalu sempit" Ujarnya disertai kekehan, Taehyung juga sama sakitnya- bisa dibayangkan bagaimana rasanya batang p*nis yang besar nan berurat serta panjang itu terjepit di antara lubang sempit?

‌Taehyung beralih melumat bibir ranum kekasihnya, guna mengalihkan rasa sakit yang dirasakan sang submisive- sementara dibawah sana p*nis Taehyung masih mencoba untuk masuk, dengan tangan yang membantu dan sesekali membuka kan jalan untuknya..

‌"Eunghhh sshhh" Jungkook meringis, saat lubang hole nya perlahan tapi pasti dimasuki kejantanan Taehyung yang tak main-main ukuran nya itu..

‌"Aarghhh!" Taehyung mengeram saat berhasil memasukkan seluruh batang p*nisnya, sementara Jungkook mengigit bibir bawahnya dengan tangan meremat bahu sang dominan yang ada di atas tubuhnya..

‌"S-sayang Aarghhh ini nikmat"

‌Taehyung mulai menggerakkan pinggulnya memaju-mundurkan dengan ritme pelan, diirngi oleh suara Jungkook yang mulai mendesah dibawah kungkungan..

‌"L-lebih cepat Tae" Protes Jungkook, yang hanya ditanggapi Taehyung dengan kekehan..

‌"Sabar sayang, ini sempit sshhh"

‌"Tapi kalo pelan sakitnya lebih kerasa Tae"

‌"Oke, tapi jangan minta diturunin lagi nanti temponya" Kekeh Taehyung lagi, serta dengan cepat menambah tempo kocokan serta hentakan nya..

‌"Aarghhh yah disitu, Tae A-ah" Rancau Jungkook, saat sweet spot nya terjamah oleh p*nis Taehyung di dalam sana..

‌"Aarghhh.. S-sayang jangan diketatin, ini menyiksa"

‌Jungkook mengalungkan tangan dileher sang dominan, sementara Taehyung kembali menyambar bibir tipis kesukaannya- dilumat, dikecap, dihisap serta digigit kecil menambah sensasi permainan mereka..

‌"Taehyung~hh aarghhh"

‌"Ya sayang, aku disini hmm?" Taehyung dengan lihai memainkan pinggulnya dibawah sana, matanya lekat menatap tajam ekspresi wajah kekasihnya..

‌"Shit, kamu sangat indah Baby" Taehyung tidak tahan dengan hanya menikmati wajah kekasihnya, dia pun kembali menghujani Jungkook dengan ciuman..

‌"Eunghhh sshhh Aarghhh" Jungkook tak hentinya mendesah, terlebih saat Taehyung menjelajahi leher jenjangnya..

‌Taehyung menghisap serta menggigit-gigit kecil permukaan kulit kekasihnya, hingga kini tak ada satu ruang pun yang tersisa dari karya seni nya..

‌"T-tae Aarghhh.. Aku ingin-"

‌"Iya sayang, keluar kan jangan ditahan" Taehyung semakin cepat menggerakkan pinggulnya, sebelah tangannya mengambil alih permainan tangan Jungkook di p*nis mungil miliknya..

‌"Sshhh A-ahh.. Tae, Aarghhh"

‌"Iya sayang kamu sangat indah, kamu cantik, kamu sempurna, kamu Aarghhh.. Kamu yang terbaik" Taehyung terus berujar memuji kekasih dibawah kungkungannya, dengan tangan yang tak mau diam serta pinggul yang terus bergerak semakin cepat..

‌"Tae Aarghhh.. A-aku keluar eunghhh!" Seru Jungkook, tubuhnya bergetar saat menikmati sisa pelepasannya..

‌Taehyung mendiamkan diri dengan terus menciumi wajah sang kekasih hati, dia membiarkan Jungkook-nya menikmati puncak klimaksnya sendiri..

‌"Hah.. A-ahh hah" Dada Jungkook naik turun, sementara Taehyung mengusap-usap lembut wajah yang kini penuh dengan peluh ini..

TBC

CMTSIBK🔞21+ (VKook END)Where stories live. Discover now