chapter dua puluh dua

641 38 0
                                    

‌Hari berganti, minggu terlewati, bulan pun berlalu dengan sangat cepat, tanpa di sadari baik Jungkook maupun Taehyung telah kembali menjalin komunikasi seperti biasanya- meski belum bisa bertemu tapi setidaknya mengobati kerinduan mereka yang kian hari kian menjadi, terlebih untuk Taehyung yang sangat merindukan Jungkookie -katanya-‌

‌Siang ini Taehyung dijadwalkan untuk kembali setelah semua urusan dan masalahnya teratasi, terlihat dari mimik wajahnya yang berseri saat membayangkan pertemuan dengan kekasihnya yang lama ditinggal pergi..

‌"Aku pulang sayang" Gumamnya, lalu kembali menyiapkan barang bawaan yang akan di bawa pulang tak lupa juga hadiah untuk Jungkook yang dia siapkan..

‌Sementara di kost'an sederhana namun sangat nyaman Jungkook tengah memuntahkan isi perutnya, bahkan ada darah segar yang keluar dari mulutnya- dengan cepat dia membasuh wajah pucatnya, takut sang sahabat kembali khawatir karenanya..

‌Tok Tok!

‌"Jung? Are you okay?" Teriak Jimin, dengan terus mengetuk pintu kamar mandi yang digunakan sahabatnya..

‌"Hmm.. I-iya gak apa-apa"

‌Jimin menghela nafas panjang setelah mendengar jawaban Jungkook dari dalam, dia tau apa yang terjadi dengan sahabatnya namun tak berdaya karena setiap ingin membantunya Jungkook menolak dengan kerasnya..

‌Beberapa hari ini Jimin menemani Jungkook di kost'an nya setelah tau kondisi sahabatnya yang tak kunjung membaik ini, awalnya Jungkook menolak namun bukan Jimin namanya jika menurut dengan mudahnya akhirnya Jungkook pun menyerah dan membiarkan Jimin menemaninya..

‌Clek brak!

‌Pintu kamar mandi terbuka tiba-tiba dengan Jungkook yang tersungkur jatuh setelahnya, wajah pucat serta mata yang terpejam menandakan bahwa dia pingsan..

‌"Jungkook!" Jimin berteriak serta berlari menghampiri sahabatnya, dengan tergesa Jimin mengangkat tubuh lemah Jungkook lalu membawa dan membaringkannya di atas kasur yang ada disana..

‌"Jung bangun, hei kumohon sadarlah" Jimin menepuk-nepuk lembut pipi Jungkook, sesekali mendekatkan minyak angin di depan hidung bangir sahabatnya..

‌‌Jimin semakin panik saat usahanya menyadarkan Jungkook tak kunjung membuahkan hasil, dengan cepat dia membuka ponsel Jungkook dan mencari kontak secara random disana- lalu menekan tombol memanggil kemudian terhubung, yang langsung di angkat oleh penerimanya..

‌"Hallo, tolong bantu aku Jungkook pingsan!"

‌"....."

‌"Baik aku tunggu, kumohon usahakan datang lebih cepat" Panggilan pun berakhir, Jimin membuang ponsel sembarang lalu kembali mencoba membangunkan sahabatnya..

‌Beberapa menit kemudian dengan keras pintu kamar Jungkook terbuka lalu masuk sosok orang yang Jimin tlphone sebelumnya, Jimin membuang nafas lega saat tau bantuan telah tiba yang langsung membantu dia menyadarkan Jungkook sahabatnya..

‌"Sayang bangun, kamu dengar aku kan? Sadarlah Jungkook~aa hiks kumohon" Panik SUGA..

‌Baru kali ini seorang panglima perang salah satu Gengster ternama, terlihat panik hingga meneteskan air matanya tak berdaya saat melihat kekasihnya yang terbaring lemah dihadapannya..

‌"Hei kau, kenapa bisa seperti ini? Apa yang terjadi?" SUGA bertanya pada Jimin yang sedari tadi ada dibelakangnya..

‌Jimin pun menceritakan semua kejadiannya hingga akhirnya Jungkook berakhir seperti ini, SUGA semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh mungil Jungkook alias kekasihnya..

‌Entah kebetulan atau tidak orang yang secara acak dihubungi Jimin adalah SUGA, Jimin yang sempat beberapa kali bertemu saat di jalanan pun sempat kaget saat tau siapa yang dia hubungi sebelumnya..‌

‌Ya, SUGA yang saat itu tengah berada di markas pun bergegas meninggalkan anggota nya, hingga ada sebagian dari mereka yang kecewa karena sikap tidak bertanggung jawabnya- pasalnya mereka sedang membahas hal penting menyangkut organisasi nya, dan SUGA sebagai panglima perang juga wakil ketua disana seolah tak perduli dan memilih pergi..

‌"Jim-in"

‌"Jung? Syukurlah akhirnya kamu sadar juga" Jimin menghampiri Jungkook dan memeluknya, sementara SUGA beberapa menit yang lalu pergi berniat membelikan makan serta obat untuk kekasihnya..

‌"A-aku kenapa?"

‌"Lo tadi pingsan, udah gw bilang ayo berobat mau ya?" Lagi-lagi hanya gelengan kepala yang Jimin terima, seperti biasa ocehan Jimin kembali terdengar disana..

‌"Sayang? Kamu bangun? Mana yang sakit? Kamu terluka?"

‌SUGA yang barusaja tiba dengan membawa belanjaan nya bergegas menghampiri kekasihnya, lalu memberikan rentetan pertanyaan dengan raut wajah yang khawatir- sementara Jungkook menggelengkan kepala, lantas tersenyum lembut ke arahnya..

‌"Sayang kita berobat ya?"

‌"Aku gak mau hyungie, aku gak apa-apa koq nanti juga sembuh sendiri" Cicit Jungkook, tangannya menggenggam lengan SUGA yang kini tengah memeluknya..

‌Jimin? Barusaja meninggalkan kamar sahabatnya, dia tidak ingin menjadi nyamuk disana:v- betewe Jimin memang tidak bisa melihat Jungkook diperlukan sebegitu lembutnya oleh SUGA, diam-diam dia memiliki perasaan setelah bertemu beberapa kali dengannya terlebih dia selalu mendengar sebaik apa SUGA dari sahabatnya..

‌Akankah Jimin merebut SUGA? Atau Jungkook dengan sukarela memberikan kekasih pada sahabatnya? Hayo loh eottheokke:v

‌Sementara di dalam kamar sana SUGA dengan telatennya menyuapi makan kekasihnya, juga tak lupa memberikan nya obat lalu setia menemani Jungkook yang kini berbaring dengan paha SUGA sebagai bantalannya..

‌***

‌‌Di barisan kursi tunggu Bandara Taehyung tengah duduk menunggu mobil jemputan nya, sesekali terdengar helaan nafas kasar saat kebosanan melandanya- pasalnya sang supir yang menjemput tak kunjung tiba, sementara kini hatinya gelisah entah mengapa..

‌Taehyung tiba sudah lebih dari tiga puluh menit yang lalu lamanya, namun sampai kini belum ada tanda-tanda orang yang menjemputnya..

‌"Aish, lama banget sih" Gerutunya, sesekali melirik jam tangan yang melingkar di lengannya..

‌Waktu menunjukkan pukul 22:45 sirna sudah niat awal Taehyung yang ingin langsung mengunjungi kekasih hatinya, karena dia tau Jungkook masih belum pulih dari sakitnya dia tak mau mengganggu karena pasti tengah beristirahat pikirnya..

‌"Tuan muda maaf saya telat, jalanan tadi macet soalnya" Ujar seorang pria dengan nafas yang tersengal-sengal..

‌"Hmm.." Taehyung hanya mengangguk lalu berjalan lebih dulu menghampiri mobilnya, dan di ikuti sang supir yang berjalan dibelakangnya..

‌Sesampainya di apartemen Taehyung langsung membersihkan dirinya, sangat tidak nyaman untuknya mengingat perjalanan yang ia tempuh ditambah sempat menikmati padatnya jalanan kota- badannya terasa lengket juga pegal katanya, dia berpikir dengan berendam akan membuat tubuhnya kembali segar..

‌Tepat pukul 00:30 Taehyung merebahkan tubuhnya setelah tadi melakukan serangkaian kegiatannya, mulai dari mandi, makan, juga sedikit berolahraga..

‌"Kookie lagi apa ya, apa kelinci ku sedang tidur dengan boneka kesayangan nya itu?" Monolognya, Taehyung tersenyum saat membayangkan bagaimana lucunya Jungkook tertidur dengan memeluk boneka pemberiannya..

‌Tak lama matanya pun terpejam dengan tangan memeluk bingkai photo yang menampilkan potret Jungkook yang dipeluk olehnya, sepertinya Taehyung benar-benar lelah hingga tak lama setelah tubuhnya menempati kasur itu pun dia langsung mengarungi mimpinya..

‌***

‌‌Keesokan harinya tepat pada pukul 10:30 Taehyung sudah siap dengan setelan andalannya, dia mengenakan celana bahan berwarna hitam dengan atasan kaos polos putih serta kemeja sedikit kebesaran yang sengaja tak dikancingkan..

‌Senyum sumringah nampak diwajah tampannya mengingat dia yang sekarang akan menemui kelinci kesayangannya, hingga membuat suasana hatinya bahagia tak terkira..

‌Dengan cepat Taehyung meninggalkan apartemennya menuju parkiran dimana mobilnya tersimpan, kemudian bergegas masuk dan mengendarai mobilnya setelah menyimpan baik-baik hadiah yang dibawanya..

‌***

‌"Sayang bangun, udah siang makan dulu kamu kan harus minum obat" SUGA membangunkan Jungkook yang masih setia bergelut dengan selimutnya..

‌Sesekali tangannya jahil menusuk-nusuk pipi gembul Jungkook yang selalu membuatnya gemas, kemudian menghujaninya beberapa kecupan sayang hingga membuat sang empunya terganggu lantas mulai bangun..

‌"Ugh, aku masih ngantuk ish"

‌"Makan dulu, terus minum obat abis itu boleh tidur lagi oke?" Jungkook menggeleng, namun SUGA dengan cepat menarik Jungkook ke dalam pelukannya..

‌"Kalo kamu gak mau makan, yaudah biar kamu yang aku makan? Gimana hmm?" Bisiknya..

‌"Hyung! Gak mau, yaudah aku mau makan" Jungkook langsung membuka mata, serta mampoutkan bibirnya sementara SUGA terkekeh melihatnya..

‌"Haha oke-oke aku bercanda sayang, yaudah ayo aku bantu kamu mandi dulu abis itu langsung makan ya?"

‌"Aku bisa sendiri"

‌"No baby" SUGA berbisik, suara nya terdengar sangat sensual hingga Jungkook meremang dibuatnya..

‌Tanpa persetujuan Jungkook, SUGA mengangkat tubuh kekasihnya lalu berjalan masuk ke kamar mandi dan mereka pun hilang dibalik pintu setelahnya..

‌"Aish, sadar Jim sadar!" Tanpa SUGA dan Jungkook tau ternyata Jimin melihat semua itu, dan aksi SUGA sebelumnya pun berhasil membuat pipi Jimin memerah lalu memutuskan meninggalkan kost'an sahabatnya..

‌Satu jam berlalu baik Jungkook maupun SUGA kini tengah menikmati makan siangnya, setelah acara mandi tadi mereka pun memakan hidangan yang sebelumnya di pesan SUGA..

‌"Sayang gak apa-apa emang nya kalo aku tinggal?"

‌"Hmm, iya hyung lagian aku juga udah sembuh kan" Jungkook menjawab dengan mulut penuh makanan..

‌"Telan dulu makanannya sayang, mana belepotan gitu lagi haha" Kekeh SUGA..

‌"Bee, selagi aku pergi nanti kamu hati-hati ya disini-"

‌"-Kalo ada apa-apa tuh bilang, jangan diem aja" Lanjut SUGA lagi, Jungkook kemudian mengangguk masih dengan mulut yang tak berhenti mengunyah makanannya..

‌Setelah selesai makan bersama Jungkook meminum obatnya yang telah disiapkan SUGA sebelumnya, SUGA pun tengah bersiap untuk pergi sekarang meski dengan berat hati namun terpaksa dia melakukannya setelah Jungkook meyakinkannya..

‌"Aku pergi dulu ya sayang, inget harus baik-baik disini jangan telat makan sama minum obatnya"

‌"Jangan bergadang juga, harus selalu kabarin aku dan-"

‌Chup..

‌Jungkook membungkam ocehan SUGA dengan ciumannya, hanya ciuman biasa tanpa lumatan- namun dengan cepat SUGA menahan serta menarik tengkuknya, memperdalam ciuman serta memberikan lumatan pada kekasihnya..

‌"Kamu hati-hati ya, jaga diri disana jangan lupain aku" Cicit Jungkook saat SUGA melepaskan pagutan bibirnya, SUGA tersenyum tangannya menangkup pipi chubby Jungkook dengan mata menatap tajam wajah kekasihnya itu..

‌"Tentu, aku pasti sangat merindukanmu Kookie" Jungkook mengangguk serta tersenyum manis, kemudian SUGA pun pergi meninggalkan sang kekasih hati dikamarnya sendiri..

‌‌Diparkiran SUGA mulai menyalakan motor kesayangannya, namun tiba-tiba bahunya ditepuk seseorang dari belakang- sontak dia berbalik dengan melepas kembali helm yang telah digunakannya, lagi-lagi SUGA terkejut saat mendapati siapa orang yang tengah menghentikan kepergian nya ini..

‌"Lo?!"

‌"Bisa kita bicara? Sebentar saja kumohon?" Setelah beberapa saat berpikir, SUGA menganggukkan kepala kemudian turun dari motornya..

‌"Taehyung, gw Kim Taehyung"

‌Ya, yang meminta bicara pada SUGA adalah Taehyung, dia yang barusaja tiba dengan cepat menghampiri SUGA dan menahannya saat melihat sang Rival keluar dari kamar kost kekasihnya..

‌Taehyung masih mengulurkan tangannya sementara SUGA hanya diam dengan ekspresi datarnya, namun tak lama SUGA pun menyambut tangan yang sejak tadi menunggunya..

‌"Min Yoongi, lo bisa panggil gw SUGA" Ucapnya Dingin, sementara Taehyung mengangguk dengan senyum kotak khas miliknya..

‌Baik Taehyung maupun SUGA memilih duduk di kursi tamu yang tersedia di lobi kost'an disana, masing-masing menyalakan rokok ditangannya dan masih belum ada yang membuka suara dari keduanya..

‌"Gw cuma mau bilang terimakasih"

‌"Makasih udah jagain Jungkook selama gw gak ada disisinya, maaf jika selama ini Jungkook udah buat lo repot" Tambahnya lagi, Taehyung membuka suara dengan intonasi rendah serta kesan ramahnya..

‌SUGA masih diam sesekali menghisap dalam asap rokok ditangannya, tak menanggapi ucapan Taehyung yang kini duduk dihadapannya..

‌"Gw tau, kita sama-sama sayang Jungkook"

‌"Lo juga pasti tau gw kan? Intinya, gw sangat-sangat berterima kasih karena lo udah selalu ada buat Jungkook" Pungkas Taehyung..

‌Merasa tak ditanggapi dan di terima dengan baik, Taehyung bangun dari duduknya lantas memutuskan untuk pergi..

‌"Gw tau lo siapa, lo juga gak perlu berterima kasih disini" SUGA angkat suara, masih dengan ekspresi datarnya sementara Taehyung kini berdiri dihadapannya..

‌"Gw cinta sama dia, bahkan gw sangat menyayangi Jungkook, jadi lo gak usah ngomong kaya tadi"

‌"Kalo lo mau, kita bisa bersaing dengan bersih, apapun yang terjadi baik lo ataupun gw harus bisa nerima keputusan Jungkook nanti" Pungkas SUGA seraya bangun dari duduknya..

‌"Oke, gw setuju"

‌Tanpa menunggu serta minat bercengkrama lebih lama SUGA kembali berjalan menghampiri motornya, sementara Taehyung berbalik berlawanan arah menuju kamar kost milik Jungkook kekasihnya..

TBC

CMTSIBK🔞21+ (VKook END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang