chapter delapan

1K 59 0
                                    

‌Setelah beberapa saat Jungkook mulai tenang dengan Taehyung yang masih setia memeluk erat tubuhnya, lantas si kecil melepaskan diri dari dekapan orang yang sedari tadi berusaha menenangkannya..

‌"Tae-"

‌"Hmm.. Apa sayang?" Taehyung mengusap lembut pipi Jungkook dengan punggung jari sembari menatap lekat wajah cantik dengan mata yang kini sedikit sembab..

‌"Ayo, kita akhiri saja hubungan ini" Ucap Jungkook dengan menggigit kecil bibir bawahnya getir..

‌"Iya.. Hah apa?! Jangan bercanda Kookie aku gak suka" Taehyung tersentak dengan apa yang Jungkook ucapkan..

‌"Nggak Tae.. Aku sedang tidak ingin bergurau denganmu, mari kita akhiri ini"

‌"Aku rasa ini hanya akan menyakiti kita berdua, aku akan berusaha menerima takdir kita dan kamu pun harus melakukannya" Ucapnya lagi..

‌"Tidak, tidak sayang tidak.. Jangan bicara seperti itu ku mohon" Taehyung meraih kembali tubuh Jungkook dan didekapnya erat..

‌"Ini tidak akan berhasil Tae.. Hubungan kita dari awal memang sudah rumit, terlebih aku tidak tau kemana arah yang akan kita tuju" Cicit Jungkook..

‌Taehyung yang mengerti akan kemana arah ucapan Jungkook hanya terdiam dia tak tau harus berkata apa, dirinya sadar dan sangat tau dengan situasi ini..

‌"Kumohon Tae" Taehyung menggelengkan kepalanya ribut, dengan terus mendekap erat tubuh Jungkook..

‌"Kamu hanya sedang emosi sayang, aku tau aku salah.. Tolong jangan bicara seperti itu hm?"

‌Jungkook tidak bergeming, lantas mendorong pelan tubuh Taehyung lalu beralih duduk di sofa dan diikuti oleh Taehyung..

‌Jungkook menyalakan sebatang rokok ditangannya, ia menyesap pelan lantas membuang nafas dalam..

‌"Aku akan pulang besok, kamu tidak perlu mengantarku" Sontak saja Taehyung kaget, pasalnya ini tidak seperti biasanya..

‌"Tidak, aku tidak akan membiarkanmu pergi"

‌"Hah.. Sudahlah, aku capek Tae" Jungkook beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju kamar dan hilang dibalik pintu yang ditutupnya rapat, Taehyung mengusap wajahnya kasar..

‌Drrttt Drtt..

‌Sebuah panggilan menyadarkan Taehyung dari lamunannya, lantas dengan cepat ia menjawabnya..

‌"Tae, kapan kamu pulang? Sudah tau kan hyung mu akan menikah?" Suara dari tlphone terdengar lembut ditelinga Taehyung, itu adalah Ibunya..

‌"Iya ma aku tau-" Taehyung berjalan ke arah balkon apartemennya..

‌Beberapa menit kemudian Taehyung kembali dengan wajah masam, pasalnya sang Ibu selalu membahas tentang hubungannya dengan Sisi dan Taehyung tidak suka itu..

‌Taehyung beranjak masuk kamar dan mendapati Jungkook-nya tengah tertidur pulas, lantas ia mendekat dan ikut berbaring disana dengan tangan memeluk posesif pinggang ramping Jungkook..

‌"Ku mohon sayang, bertahanlah sebentar lagi hmm" Taehyung bergumam lirih, ingatan nya melayang, kemana disaat ia tanpa Jungkook-nya..

‌Taehyung tidak mau apabila kejadian yang pernah ia alami terulang kembali, dimana Jungkook-nya menjauh dari hidupnya dan ia tidak bisa berbuat apa-apa..

‌Setelah sekian lama berjuang mendapatkan lagi hati Jungkook dengan susah payah, tentu saja Taehyung tak rela kehilangan lagi orang yang disayangnya..

‌Dulu setelah mereka membatalkan pertunangannya Jungkook seakan hilang ditelan bumi, Taehyung hampir frustasi dibuatnya hingga pada akhirnya ia kembali dapat akses untuk berkomunikasi dan kembali dekat sampai saat ini..

‌***

‌"Eunghhh.." Lenguhan Jungkook terdengar saat merasa kepalanya pegal, sontak ia membuka mata lebar kala mendapati Taehyung yang tertidur disampingnya dengan satu tangan menjadi bantal untuknya sementara yang lain memeluknya erat..

‌"Tae- bangun, aku laper" Jungkook membangunkan Taehyung dengan menepuk pelan pipinya, ini sudah hampir sore entah berapa lama mereka tertidur..

‌Taehyung membuka matanya perlahan, ia mendapati Jungkook-nya tengah menatap dengan mempoutkan bibirnya..

‌"Sshhh.. S-sayang sejak kapan kau bangun?" Bukannya bangun Taehyung malah semakin merekatkan pelukannya..

‌"Barusan, aku laper Tae"

‌"Eoh? Astaga.. Maaf sayang aku lupa kalo kamu belum makan" Taehyung segera bangkit dari tidurnya, ia hendak pergi untuk membeli makanan namun tangannya ditahan oleh Jungkook..

‌"Aku masak aja Tae, dikulkas ada bahan makanan kan?"

‌"Apa kamu yakin?" Jungkook mengangguk..

‌"Baiklah, ayo kita masak" Taehyung menarik lengan Jungkook namun ditepis oleh sang empu..

‌"Hyung sana mandi, aku sendiri bisa koq" Jungkook beranjak dari kasur lantas berjalan keluar, Taehyung tidak bergeming ditempatnya ia benar-benar merasa takut Jungkook-nya akan berubah padanya..

‌Beberapa menit berlalu, Jungkook tengah bergelut dengan alat masaknya didapur sementara Taehyung barusaja menyelesaikan acara mandinya..

‌Grep..

‌Jungkook menoleh kebelakang saat tangan seseorang melingkar dipinggang kecilnya, ia mendapati Taehyung yang menenggelamkan wajahnya diceruk lehernya..

‌"Aku bantu apa?" Taehyung bertanya seraya mencium pipi Jungkook..

‌"Gak ada, bentar lagi juga beres" Taehyung hanya menganggukkan kepalanya..

‌"Lepas hyung aku gak bisa gerak" Taehyung melepas pelukannya, ia berjalan menuju meja makan setelah menyiapkan minuman untuk mereka..

‌"Mari makan" Seru Jungkook seraya menata masakannya dimeja, lantas ikut duduk berhadapan dengan Taehyung..

‌"Ini enak, memang calon istri idaman" Puji Taehyung dengan senyum kotaknya, sementara Jungkook fokus makan- laper katanya gak kenyang sama gombalan..

‌***

‌Disebuah Mansion terlihat seseorang tengah sibuk dengan beberapa perlengkapan yang ia susun dikoper, sesekali ia melirik ponselnya berharap ada balasan untuk pesan yang dikirimkan..

‌Helaan nafas panjang terus terdengar, setelah dirasa cukup dengan persiapan nya ia memilih duduk dengan menyiapkan satu gelas bir untuknya seraya menghisap rokok ditangannya..

‌"Maaf Bun, sepertinya ini jalan terbaik.. Aku akan pergi" Monolognya..

‌Tak lama ponselnya berbunyi, dengan cepat ia buka berharap orang yang dirindukan membalas seluruh pesannya, namun harapannya sirna setelah tau pesan dari siapa yang ia terima..

‌Ia beranjak dari duduknya lantas pergi dengan tangan menyeret koper yang telah disiapkan, tak lama sesampainya diluar mansion terlihat seseorang tengah menunggunya..

‌"Ayo pergi" Ketus SUGA, yang dibalas gelengan kepala oleh Luhan..

‌"Ayolah.. Ini tak akan lama, setelah semua selesai kau bisa kembali pada QueenBee-mu itu" Luhan dengan kesal menaiki mobil yang disiapkannya..

‌Ya, SUGA serta Luhan tengah mendapat tugas dari ketua geng mereka, ini bukan yang pertama untuknya namun kali ini SUGA sangat tidak bersemangat..

‌SUGA hanya berdecak malas mendengar ocehan sahabatnya, ia pun bergegas memasukkan koper lantas masuk kedalam mobil yang akan ia gunakan dengan Luhan menuju Kota yang dianjurkan..

‌***

‌Kembali ke TAEKOOK

‌Selesai makan kini mereka tengah duduk di sofa dengan TV yang menampilkan film kesukaan Jungkook, drama cinta:v biasalah pemain wkwk

‌Jungkook melirik ponselnya takut-takut ada pesan gitu, namun berbeda dengan Taehyung ia terlihat sedikit murung saat ini..

‌"Tae.. Aku boleh pergi?"

‌"Hmm.. Kamu bosan? Lets go kita jalan" Jungkook menggeleng pelan, sontak Taehyung bingung..

‌"Bukan sama kamu, aku mau ke tempat Mingyu.. Ada yang mau ku ambil" Cicitnya..

‌Taehyung hanya diam, ia dilema antara mengiyakan atau tidak sementara hatinya berkata tidak namun takut Jungkook-nya kecewa..

‌"Kalo gak boleh mah gak apa-apa" Jungkook kembali fokus pada layar TV yang masih menyala..

‌"Aku anter ya?"

‌"Supaya tau nanti, takutnya kamu mau pulang kesini gak ada yang nganterin" Jungkook terlihat sedikit berpikir, tak lama ia mengangguk..

‌Rasa tak rela jauh ditepisnya, dibilang sakit? Jelas, hanya saja kebahagiaan Jungkook juga kebahagiaannya- begitu pikir Taehyung..

‌Setelah bersiap lalu mereka pergi meninggalkan apartemen..

‌***

‌Sesampainya dirumah Mingyu, Jungkook berjalan diikuti Taehyung dari belakang dengan raut wajah yang tidak bisa digambarkan..

‌Tok Tok..

‌Tak lama pintu terbuka lebar menampilkan sesosok pria tampan- tapi masih kalah tampan sama Taehyung betewe wkwk :v

‌"Bee kamu sudah sampai, ayo masuk" Ajak Mingyu, sementara Taehyung seperti tak dilihatnya..

‌Memang Mingyu juga tau siapa itu Taehyung, namun seperti yang dibilang dia juga sama seperti Taehyung, yang demi kebahagiaan Jungkook maka rela menerima juga melakukan apapun..

‌Tak lama datang Ibunya Mingyu dari arah luar tepat dibelakang Taehyung, ia berjalan dengan menampilkan senyum ke arah Jungkook..

‌"Mari masuk, jangan bengong diluar" Ajaknya pada Taehyung yang dibalas dengan anggukan kepala..

‌Cukup lama mereka berbincang, sesekali terdengar tawa ringan disana..

‌"Oh kookie apa ini saudara yang kamu bilang?" Tanya Ibunya Mingyu, Jungkook hanya tersenyum..

‌"Perkenalkan tante, saya Taehyung.. Kakak sepupunya Jungkookie" Taehyung memperkenalkan diri..

‌"Aahhh iya-iya, mari diminum teh nya" Seru Ibunya Mingyu seraya pergi meninggalkan mereka bertiga yang terlihat canggung..

‌"Bee kamu menginap?" Mingyu bertanya seraya mengelus tangan Jungkook yang sedari tadi digenggamnya..

‌Jungkook menoleh ke arah Taehyung, namun tak ada reaksi..

‌"Lain kali aja Ming" Jungkook menggeleng serta menggigit bibirnya..

‌"Baiklah, sayang jangan digigit" Mingyu mengusap lembut bibir Jungkook ia tak mau Jungkook-nya terluka..

‌Taehyung yang melihat hanya menghela nafas pelan, lalu mengalihkannya pada ponsel yang digenggamnya- terlihat sedikit meremat ponsel sebenernya..

‌"Tae.. Terimakasih, juga maaf" Kini Mingyu berujar pada Taehyung, sontak Taehyung menoleh ke arahnya seraya mengangkat alisnya sebelah..

‌Mingyu tersenyum melihat Taehyung yang bingung, sementara Jungkook ia kini tengah asyik dengan rokok mentol ditangannya..

‌"Untuk apa?" Taehyung angkat bicara..

‌"Kau tau itu" Mingyu menyesap minumannya sementara Taehyung hanya berdecak malas..

‌Menjelang sore Jungkook dan juga Taehyung hendak pulang, mereka berpamitan pada orang yang ada disana..

‌"Kamu hati-hati ya sayang hm?" Mingyu mengusak rambut Jungkook serta menempelkan dahinya pada dahi Jungkook..

‌"Kalo sampe jangan lupa kabarin, awas sweater nya ketinggalan hihi" Jungkook hanya mengangguk seraya tersenyum, ia bergegas ke arah Taehyung yang sedari tadi menunggunya dimotor- dan mereka pun pergi darisana..

‌Diperjalanan tidak ada yang membuka suara, mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing sampai Taehyung menghentikan laju motornya..

‌"Kenapa Tae?" Jungkook bingung pasalnya ini belum sampai tapi Taehyung mendadak berhenti..

‌Taehyung tak berniat menjawab pertanyaan Jungkook, ia bergegas turun lalu berjalan ke arah taman dan duduk dikursi yang tersedia tentu saja Jungkook mengikutinya..

‌Lama dikeheningan, Jungkook yang merasa canggung lantas menyalakan sebatang rokok dan mulai menikmatinya..

‌"Kookie.. Sayang-" Yang dipanggil menolehkan wajahnya ke arah suara, namun Taehyung memilih tidak melanjutkan nya..

‌"Kenapa? Kamu marah Tae?" Taehyung menggeleng, sementara Jungkook mengerutkan keningnya..

‌"Apa kamu bisa.. Se-selamanya disampingku?" Ucap Taehyung pelan..

‌"....."

‌"Apa Jungkookie-ku bisa?" Lagi pertanyaan itu keluar..

‌"Berjanjilah untuk selalu disisiku apapun yang terjadi, kumohon" Mata Taehyung berkaca-kaca, Jungkook yang melihat segera memeluk tubuh Taehyung yang sedikit bergetar..

‌"Hiks.. Hiks a-ak" Belum selesai Taehyung bicara Jungkook mencium lembut bibirnya, ia menatap lamat wajah tampan kekasihnya- ralat, apa ya sebutannya? oke lewat..

‌"Ada apa?" Jungkook menatap tajam seraya menyamankan duduknya..

‌"Kalo aku bilang, kamu pasti tidak terima terus marah terus ninggalin aku terus gi-"

‌"Ngomong yang bener jangan belibet deh" Jungkook memotong ucapan Taehyung dengan kesal, masalahnya Taehyung mau cerita apa nggak ini malah bertele-tele..

‌"Eomma.. D-dia emm" Jungkook paham sekarang, dia sudah tau pasti apapun yang berhubungan dengan Ibunya- Taehyung tidak akan baik..

‌"Eomma bilang apa?"

‌Taehyung mengehela nafas panjang, perlahan dia mulai menceritakan semuanya- semuanya, dimulai dari kakaknya yang akan menikah dan lainnya termasuk dia yang dipaksa bertunangan dengan wanita pilihan Ibunya..

‌***

‌Malam pukul 19:45 apartemen Taehyung seperti bangunan kosong, seluruh ruangannya gelap seakan tidak ada penghuni didalamnya, tidak seperti biasanya..

‌Setelah berbincang ditaman baik Taehyung maupun Jungkook memutuskan untuk pulang, namun sesampainya di apartemen mereka seperti orang asing- Jungkook yang tidak keluar kamar dan Taehyung yang duduk menyendiri dibalkon..

‌"Seharusnya aku pulang, ini keputusan yang paling bener" Gumam Jungkook yang tengah bergelut dengan pikirannya..

‌Setelah mendengar cerita Taehyung tadi Jungkook terus berpikir, rasa sakit dihatinya kalah dengan logika dipikirkannya..

‌"Aku harus tidur, besok pagi baru pergi" Jungkook menutup matanya setelah mengirimkan pesan pada seseorang..

‌TBC

CMTSIBK🔞21+ (VKook END)Where stories live. Discover now