🥬🥬BAB 61🥬🥬

12.4K 612 1
                                    

Albi terbangun, ia melihat Zeta yang tidur di kursi sampingnya dengan tangan yang digunakan sebagai bantalan. Dia tertidur dalam posisi duduk, pandangannya beralih ke samping. Di sana Cakra tertidur, kedua anaknya pun tertidur di sofa. Ia menjadi merasa merepotkan mereka.

Tubuhnya sendiri sudah enakan, hanya saja pusing yang kadang ada kadang tidak dan itu cukup menggangu. Lebih dari 5 jam ia tidur, pasti mereka capek menjaga dirinya di sini. Sampai akhirnya ia mengelus pundak Zeta, detik itu juga Zeta terbangun.

"Kamu udah bangun?" tanya Zeta dengan suara khas orang bangun tidur.

Albi mengangguk. "Maafkan saya yang merepotkan kamu," ujarnya.

"Tidak apa-apa," balas Zeta.

"Kamu mau makan?" tanya Zeta.

Albi menggeleng pelan. "Saya ingin pulang saja," ujarnya.

"Tapi kata dokter kamu harus tetap di sini," bantah Zeta.

"Saya sudah sehat, lebih baik kamu panggilkan saya dokter," suruh Zeta.

Karena tak mau berdebat lagi, Zeta mengangguk ia memencet salah satu tombol yang ada di sana dan tak lama kemudian dokter masuk guna memeriksa keadaan Albi. Sementara ia sendiri membangunkan twins dan Cakra, di bangunkan seperti ini membuat Syika menangis.

Mau tak mau ia harus menenangkan Syika terlebih dahulu. Untung saja Nathan tidak serewel Syika, sebenarnya ia sudah tau mengapa akhir-akhir ini Nathan berbeda. Namun ia bingung, haruskah percaya dengan cerita dari Nathan? Namun wajah Nathan sama sekali tak terlihat ragu.

"Mau, papa," ucap Syika.

"Papa masih diperiksa sama dokter, Syika di sini dulu sama mama," balas Zeta.

"Apa papa boleh pulang?" tanya Syika yang masih berada di gendongan Zeta.

"Do'akan papa cepat sembuh, supaya bisa pulang ke rumah dan main lagi sama Syika," balas Zeta.

"Syika takut kalau papa sakit, Syika enggak mau papa capek kerja," lirih Syika.

Zeta sedih mendengar hal itu, ia mengelus rambut Syika. Mengapa Syika mendapatkan takdir seperti ini? Hanya mempunyai Albi sebagai orang tua, namun Albi tak bisa terus-terusan bersama dengan mereka karena tuntutan pekerjaan.

Sampai akhirnya ia berjalan ke arah Albi, dokter pun sudah selesai memeriksa dan melepaskan jarum infus milik lelaki itu. Terlihat juga satu suster yang mencatat kondisi Albi dengan memeriksa denyut nadi milik Albi.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Zeta kepada dokter itu.

"Tuan Albi harus istirahat total, disarankan untuk tidak terlalu banyak pikiran karena bisa memperngaruhi kesehatannya. Tolong dijaga kesehatannya, jangan sampai telat makan dan tebus resep obat yang saya berikan," jawab dokter itu.

"Terima kasih penjelasannya," balas Zeta.

"Sama-sama, kalau begitu saya permisi," pamit dokter itu lalu pergi diikuti oleh sang suster.

"Udah boleh pulang kan?" tanya Zeta memastikan.

"Udah," jawab Albi yang mulai bangkit dari posisinya. Ia duduk dan mengambil alih Syika dari gendongan Zeta.

"Anak papa kenapa? Kok sedih?" tanya Albi kepada Syika.

"Papa sakit," jawab Syika dengan bibir bergetar.

Albi tersenyum kecil, ia menggendong Syika dan berdiri. Ia menyuruh Zeta membawakan jasnya, ia berjalan ke luar dengan menggendong Syika. Nathan sendiri menunggu Zeta yang masih memasukkan barang-barang ke dalam tas.

Di ruangan itu hanya tersisa Zeta dan Nathan, Cakra sudah pergi menyusul Albi dan Syika. Zeta sendiri memastikan tak ada barang yang ketinggalan di ruangan ini. Ia juga melipat selimut yang semula Albi gunakan.

"Yuk kita pulang," ajak Zeta kepada Nathan.

Nathan mengangguk lalu keluar dengan tangan di gandeng Zeta. Mereka berjalan menyusuri lorong rumah sakit, namun ia tak sengaja melihat seorang yang sangat dirinya kenal. Feli dan ibunya mengapa bisa berada di sini? Siapa yang sakit, wajah mereka juga terlihat khawatir.

"Mama kenapa bengong?" tanya Nathan.

Zeta menggeleng lalu melanjutkan langkahnya sebelum ketahuan telah mengamati Feli dan ibunya. Sebenarnya ia berpikir siapa yang sakit? Atau mungkin kakeknya? Di sekitar ruang rawat itu juga ada beberapa orang berpakaian hitam berdiri. Semoga saja tak terjadi sesuatu buruk.

Baby Twins From Billionaire [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang