🥬🥬BAB 53🥬🥬

14.4K 930 10
                                    

Zeta berlari menuju ruang kerja Albi, setelah ditelepon Cakra ia langsung bergegas menuju ke sini tanpa memperhatikan apapun. Akhirnya ia sampai tepat di depan ruangan Albi, dengan rasa bersalah ia masuk ke dalam. Namun tak menemukan siapapun.

Beberapa kali ia memanggil Albi namun tak ada sahutan. Sampai akhirnya ia mendengar suara pintu dibuka, ia melihat ke belakang dan melihat Cakra. Laki-laki itu mendekat ke arahnya dengan nafas terengah-engah.

"Di mana, Albi?" tanya Zeta.

"Dia pergi enggak tau ke mana," jawab Cakra setelah nafasnya teratur.

"Aku harus gimana?" tanyaku panik.

"Susul dia," jawab Cakra yang juga ikut panik.

"Ke mana?" tanya Zeta dengan nada tak santai.

"Enggak tau!" jawab Cakra juga dengan nada tak santai.

Jujur saja, ia ingin memakan Cakra hidup-hidup, akhirnya ia pergi dari sini tanpa pamitan dengan Cakra. Percuma berada di sini sedangkan ia sama sekali tak menemukan infromasi apapaun. Ia berlari masuk ke dalam lift dan menekan tombol lantai paling bawah.

Lift berbunyi, segera ia keluar dan berlari kembali menuju tempat di mana mobilnya terparkir. Akhirnya ia sudah berada di dalam mobil, dengan seger ia menginjak gas dan mobil benar-benar keluar dari area kantor Albi.

"Angkat dong," batin Zeta saat mencoba menelepon Albi namun tak kunjung ada jawaban. Hingga akhirnya ia pasrah saja berhenti menelfon Albi.

15 menit kemudian ia sudah sampai di pinggir jalan raya, ia mencari tempat parkir dan turun dari mobil. Dari kejauhan ia melihat Albi yang berdiri melihat keindahan danau. Akhirnya ia menemukan keberadaan dia.

"Albi!" panggil Zeta seraya berlari ke arah Albi.

"Jangan seperti anak kecil yang ada masalah langsung kabur," ujar Zeta setelah benar-benar berdiri di depan Albi.

"Jangan berbicara jika kau tak tau apa-apa!" ucap Albi dengan nada ketus.

"Makanya cerita, biar aku yang bantu nyelesain masalahnya," ucap Zeta.

"Semua sudah hancur, tak ada yang bisa diperbaiki," ungkap Albi dengan sorot mata ke depan.

Zeta turut prihatin mendengarnya, jika ia diposisi Albi pasti akan merasa sangat kecewa. Ini bukan masalah besar yang menyangkut 1 orang, namun banyak orang yang dirugikan. Ia pun menarik tangan Albi supaya mengikutinya.

Awalnya Albi menolak, namun ia paksa dan akhirnya dia mau. Zeta menelepon salah satu bodyguard Zio untuk mengambil mobilnya sebab ia akan pergi satu mobil dengan Albi. Kini ia berdiri berhadapan dengan Albi. Mata mereka berdua bertemu di satu titik yang sama.

"Ayo kita ke sana, kita cari tau semuanya. Kita lihat penyebab ini semua apa, jangan gampang tersulut emosi, itu sama saja menjebloskan diri sendiri dalam kegelapan," ucap Zeta dengan suara pelan.

"Kamu bukan anak 17 tahun yang masih labil, kamu udah punya anak. Selesaikan masalah sendiri, kamu bisa Albi. Aku sebagai sekretaris kamu akan selalu membantu kamu," jelas Zeta.

"Tak ada yang tak mungkin jika kita bersama-sama, aku memang orang asing. Tapi aku enggak akan ninggalin kamu dalam keadaan seperti ini. Karena kamu yang memberikan aku pekerjaan seperti ini yang bahkan itu bukan keahlianku," imbuh Zeta.

"Cakra lah yang menggantikan pekerjaanmu sementara, seharusnya ini bukan pekerjaan dia. Tapi dia menggantikan kamu karena kamu sedang emosi," ungkap Zeta.

Albi tertegun mendengar penuturan dari Zeta, entah apa yang membuat kata-kata itu bisa menyentil egonya. Yang jelas mata Albi terbuka lebar untuk melihat ke depan. Entah dorongan dari mana, ia memeluk Zeta sangat erat.

Pelukan ini sangat nyaman hingga membuat pikirannya melayang-layang ke mana-mana. Hingga pada akhirnya ia melepas pelukan itu, suasana sangat canggung. Zeta merasa dunianya berhenti, pelukan Albi membuat ia malu.

"Maaf, saya hanya reflek," ucap Albi seraya melihat ke arah lain karena merasa malu kepada Zeta.

"Yuk, kita ke sana," ajak Zeta dengan suara pelan. Tanpa menunggu jawaban dadi Albi, ia pergi berlari menuju mobil Albi.

Albi menatap Zeta, senyum tipis terukir di wajahnya. "Sepertinya saya mulai mencintai kamu," gumam Albi dengan suara sangat lirih.

***

Komentar kalian kok enggak muncul di notif ya, harus cek satu persatu dulu di tiap bab😌
Atau wattpad ku yang eror?

Baby Twins From Billionaire [END]Where stories live. Discover now