🥬🥬BAB 30🥬🥬

21.8K 1.1K 9
                                    

Zeta berada didalam perjalanan menuju kantor polisi, tadi Manda menelfon dirinya dan mengatakan bahwa Rey ditangkap. Tanpa berlama-lama lagi Zeta pergi menghampiri Manda, twins sengaja yak dirinya perbolehkan untuk ikut. Jadi ia hanya pergi dengan Albi saja.

Manda menangis membuat dirinya ingin segera sampai di kantor polisi. Sedangkan Albi fokus menyetir, tak jarang ia menyalip kendaraan yang menganggu laju mobilnya. Zeta masih menerka-nerka apa yang telah Rey perbuat hingga berakhir di sana? Setau dirinya Rey bukanlah orang yang ceroboh.

"Kau jangan panik," ucap Albi yang melihat Zeta bergerak gelisah dalam duduknya.

"Tak aku hanya kalut saja," balas Zeta membuat Albi memutar bola matanya malas. Memang apa bedanya panik dengan kalut!? Wanita selalu benar jadi lebih baik ia diam, bisa saja nanti ngamuk Eh! canda ngamuk!.

Sesampainya dikantor polisi mereka langsung masuk dan mendapat Manda yang duduk di kursi tunggu. Dengan segera mereka menghampirinya, Manda yang mengetahui keberadaan Zeta langsung memeluk perempuan itu.

"Rey dimana tan?" tanya Zeta.

"Rey didalam, dia masih diinterogasi polisi," balas Manda.

Zeta mengangguk, ia menenangkan Manda. Sebenarnya apa yang terjadi dengan Rey hingga berurusan dengan polisi?. Beberapa saat kemudian Rey keluar dengan 2 polisi yang berada disisi kanan dan kirinya. Dengan segera Zeta berdiri dan mendekat kearah Rey. Dirinya meminta izin untuk berbicara dengan Rey, dan untungnya polisi itu memberikan izin kepadanya.

Dan saat ini Rey, Zeta beserta Albi duduk diruang khusus bertemu para tahanan. Manda? Perempuan itu hampir pingsan dan sekarang istirahat di mobil Albi. Bisa Zeta lihat jika wajah Rey nampak stres. Dengan segera Zeta menyuruh Rey untuk menceritakan apa yang terjadi. Rey pun bercerita tentang kejadian yang menimpanya tadi hingga ia ditangkap polisi atas tuduhan perbuatan tak senonoh.

Bukti pun mengarah kepadanya, CCTV pun mati dan perempuan itu menangis sehingga membuat polisi percaya jika dia pelakunya. Bahkan perempuan itu menjelaskan secara rinci kejadiannya, ia sendiri bingung ingin membuat pembelaan seperti apa.

"Siapa Bela?" tanya Zeta setelah mendengarkan cerita Rey dengan saksama.

"Dia masa lalu ku dan sekarang datang. Aku tak tau mengapa dia menjebak ku seperti ini dan mengaku kalau dia mengandung anakku," balas Rey terdengar putus asa.

"Bela Aldara?" tanya Albi yang sedari tadi diam mendengarkan cerita yang Rey lontarkan.

Rey mengenyritkan alisnya, "Bagaimana kau tau?" tanyanya.

"Temanku sewaktu SMA," balas Albi, entah mengapa ia berfikir jika perempuan yang dimaksud Rey adalah temannya dan benar saja.

"Waktu jenguk sudah habis, silakan anda kembali ke sel." Tiba-tiba polisi datang menghampiri mereka.

"Rey tak salah pak," ujar Zeta membela Rey.

"Untuk sementara dia harus ditahan terlebih dahulu, bukti sementara mengarah kepada saudara Rey. Kami permisi," pamit polisi itu lalu pergi membawa Rey. Zeta menghela nafas, bagaimana ini? Akhirnya ia memutuskan untuk pulang saja.

***

Kini Albi dan Sera berada didalam mobil, mereka sehabis mengantarkan Manda pulang. Mereka hanya diam dengan pemikiran masing-masing. Albi fokus menyetir dan Sera fokus melihat jalan yang ada di samping. Perempuan itu tengah memikirkan cara bagaimana membebaskan Rey.

"Sepertinya kita harus mendatangi Bela," ujar Albi tiba-tiba.

Zeta mengangguk setuju, "Kau benar, kita akan mencarinya kemana?" tanyanya bingung.

"Saya tau kita harus kemana," ucap Albi lalu membelokkan setirnya ke sebelah kiri.

Zeta berfikir, mengapa Albi tau betul tentang Bela?. Entahlah yang terpenting kebenaran terungkap, ia tak tega melihat Manda yang terus memang memikirkan sang anak. Beberapa menit kemudian mobil yang mereka tumpangi berhenti didepan rumah besar nan mewah. Kedua orang itu turun, mata Zeta nampak melihat ke sekeliling ini rumah siapa?.

"Aku takut," ucap Zeta menarik-narik ujung jas milik Albi, seperti anak kecil yang tengah merengek meminta sesuatu.

"Katanya kau mau mencari tau semuanya?!" ucap Albi dengan nada tak santai.

Lalu Albi menarik tantan Zeta untuk masuk kedalam rumah. Mengapa Albi langsung masuk tanpa ketuk pintu? Itulah yang ada di fikiran Zeta sekarang. Tak lama ada wanita paruh baya yang datang dan menghampiri mereka berdua.

Zeta mengenyritkan alisnya, mengapa wanita itu menatapnya sinis sedangkan Albi ditatap hangat. Lihatlah, bertamu seperti ini wajah Albi terlihat datar. Percayalah Zeta ingin mencakar wajah sok gantengnya, memang ganteng sih eh!.

"Nak Albi, ada kesini? Mau nyari anak tante kan?"

"Hm." Albi hanya berdehem sebagai jawaban.

"Silahkan duduk."

Zeta dan Albi duduk disofa sedangkan wanita itu pamit pergi. Sebenarnya ini rumah siapa? Zeta sempat bertanya kepada Albi namun tak dijawab membuat ia berdecak sebal. Tiba-tiba saja ada seorang wanita sudah berumur mendatangi mereka berdua, Zeta menelan ludah kasar saat mengetahui siapa wanita itu. Jadi Albi mengajaknya ke kediaman Lixston?

***

Komen aja semenarik mungkin, buat hiburan

Baby Twins From Billionaire [END]Where stories live. Discover now