🥬🥬BAB 49🥬🥬

14.7K 820 4
                                    

Suara itu membuat Zeta membuka mata. Di depannya terdapat Albi yang kini tengah memegang pergelangan tangan Leni. Beberapa detik kemudian, Albi menghempaskan tangan Leni hingga membuat dia mundur beberapa langkah.

"Berani-beraninya kau mendorong istri saya!" ujar Abraham marah, sedangkan Albi nampak santai seperti tak ada masalah apapun.

Albi berdiri disebelah Zeta dan melepaskan jasnya, lalu dirinya taruh kepundak Zeta. Sementara Zeta tak menolaknya, ia menerima jas dari Albi. Bajunya basah dan mungkin dalamannya terlihat dikarenakan ia memakai baju yang lumayan tipis.

"Mengapa kamu membela dia? Kamu akan menjadi calon suami cucu saya!" ucap Abraham marah kepada Albi.

"Saya tak sudi menjadi suami wanita seperti dia," balas Albi dengan senyum smirknya.

"Awas kamu!" peringat Abraham kepada Zeta, setelahnya ia pergi dari sana dan disusul oleh keluarganya yang lain. Feli mengepalkan tangannya, lagi-lagi dirinya melihat Albi membela Zeta. Feli pergi dari sana setelah melihat Zeta dengan mata penuh sorot kebencian.

Setelah kepergian mereka, Zeta terdiam ditempat. Lalu Albi memeluk dirinya, Zeta sama sekali tak menolaknya. Hatinya masih sangat sakit merasakan ini semua, niat hati ingin menenangkan pikiran namun mengapa menjadi seperti ini.

"Mengapa mereka semua jahat? Disini bukankah aku cucu kandung mereka? Mengapa mereka menghina mama dengan sesuka hatinya?" tanya Zeta beruntun. Dirinya membenamkan wajahnya diceruk leher Albi. Pandangannya kosong, pikirannya berkelana kemana-mana.

"Mereka orang bodoh yang menyandang marga Lixston!" balas Albi, ia tetap mengelus punggung Zeta yang bergetar. Perempuan itu menangis dalam diam. Sedangkan Vio hanya diam ditempat, hatinya ikut sakit melihat Zeta yang dicaci maki seperti ini. Apalagi kakek dan nenek kandungnya yang mencaci dia, seperti iblis berwajah manusia.

Albi membawa Zeta untuk duduk, sementara Vio pergi membelikan Zeta air mineral. Lelaki itu mengusap air mata yang mengalir dipipi Zeta, perempuan itu nampak melihat kosong kearah depan. Albi tak tega, mengapa Zeta harus mendapatkan hal sekeji ini?. Tak lama Vio datang dan memberikan Albi air mineral, dengan segera lelaki itu membuka tutup botolnya dan membantu Zeta minum.

"Jangan dipikirin, nanti kamu malah sakit," ujar Vio.

"Aku ngak apa-apa, lagian sebelumnya aku udah biasa dengar cacian dari mereka," balas Zeta tersenyum hambar.

Vio tersenyum paksa, dengan mudahnya Zeta bilang sudah biasa? Betapa kuatnya mental Zeta, dulu kedua orang tuanya yang dibenci. Namun mengapa sekarang harus Zeta? Perempuan itu tak tau apa-apa dan dibenci oleh semua orang yang seharusnya menjadi keluarga, kini menjadi musuh. Benar-benar tak masuk akal.

Zeta berdiri, "Terima kasih sudah menolong ku, aku harus segera pulang," ujarnya kepada Albi.

"Biar saya antar," ucap Albi lalu berdiri.

Zeta menggeleng, "Aku akan pulang bersama Vio. Jas mu akan aku cuci terlebih dahulu dan akan ku kembalikan besok," ujarnya, tak mungkin ia mengembalikan jas Albi sekarang, apalagi jasnya sudah basah.

"Tapi-" ucapan Albi terpotong.

"Izinkan aku untuk pulang sendiri," potong Zeta cepat, setelah mendapatkan anggukan dari Albi ia menarik tangan Vio supaya segera pergi dari sini.

Albi menatap punggung Zeta yang mulai menjauh, dirinya menghela nafas dan pergi dari sana. Tadi ia tak sengaja lewat sini dan mendengar perdebatan. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk masuk melihat lebih dekat lagi, dia berlari saat ada seorang perempuan ingin menampar Zeta. Lalu dirinya menahan tangan itu, sedikit-sedikit ia mendengar perdebatan mereka.

***

Zeta berada didalam apartemennya, Vio tengah mengolesi pipinya dengan salep. Tamparan yang dirinya dapat cukup sakit hingga pipinya bengkak. Langsung saja tadi Vio pergi membeli obat, Zeta meringis saat Vio menyentuh pipinya.

"Selesai," ujar Vio seraya menutup kembali tutup salepnya.

"Tamparannya sakit banget," ujar Zeta tak terlalu jelas, sebab pipi sedikit nyeri jika dibuat membuka mulut. Alhasil Zeta hanya menggerakkan sedikit mulutnya saja.

"Sebentar lagi sembuh. Memangnya mereka tetap nggak suka ya sama kamu?" tanya Vio, dirinya sudah sedikit paham tentang apa yang menimpa keluarga Zeta.

"Mereka termakan hasutan Feli dan tante Ratna. Tapi mengapa mereka berdua masih tinggal di kediaman Lixston? Bukankah seharusnya tante Ratna mempunyai suami sendiri?" tanya Zeta tak paham.

"Mungkin mereka dibebaskan untuk tinggal dimana aja," jawab Vio, namun dirinya juga bingung. Mengapa kesalah pahaman antara orang tua Zeta dengan keluarga Lixston masih berlanjut hingga sekarang? Bukankah Lixston terkenal dengan ketelitiannya dan juga wibawanya?. Sekarang keluarga Lixston sudah terpengaruh oleh orang-orang seperti Ratna dan Feli.

Zeta menghela nafasnya, "Padahal dulu aku udah janji akan mencoba memberikan fakta yang sebenarnya kepada keluarga Lixston. Parahnya, mereka sama sekali nggak mau dengerin penjelasan aku sedikit pun dan malah menghina mama."

Vio hanya bisa menguatkan Zeta lewat kata-kata saja. Semoga saja kesalah pahaman ini cepat berlalu kasian sekali Zeta yang harus menjadi korbannya, mengingat keluarga Lixston orangnya kejam dalam berkata. Tak lama terdengar bunyi telfon yang berasal dari HP milik Zeta. Langsung saja Zeta mengangkatnya, ternyata itu panggilan dari Rey.

"Hallo?"

"Zeta, bisa kamu kesini hiks hiks?"

Zeta mengenyritkan alisnya bingung, sepertinya ini suara Bela. Namun mengapa Bela menelfon dirinya menggunakan HP Rey? Dan kenapa Bela menangis?

"Ada apa Bel?" tanya Zeta khawatir.

"Mama kritis."

Jdear

Bagai tersambar petir, Zeta tak bisa berfikir dengan jernih setelah mendengarkan ucapan yang terlontar dari mulut Bela diseberang sana.

"Kamu ada dimana?" tanya Zeta, ia mencoba untuk tak panik.

"Rumah sakit Permata Diah."

"Aku kesana sekarang." Telfon dimatikan sepihak oleh Zeta.

"Ada apa Zeta?" tanya Vio khawatir melihat raut wajah Zeta.

"Tante aku kritis," jawab Zeta. Langsung saja ia mengajak Vio untuk pergi kerumah sakit. Dipikirannya hanya ada Manda, Manda dan Manda. Setahunnya Manda sehat, mengapa sekarang ia mendapatkan kabar bahwa Manda kritis?.

Baby Twins From Billionaire [END]Where stories live. Discover now