EPS. 25 | Lamaran?

404 17 0
                                    

Kini makan malam dihiasi dengan sinar bulan dari arah jendela, terkesan sangat indah.

makan malam sudah dihidangkan di meja makan, sambil menunggu Farhan datang dan makan bersama.

Lalu datanglah Farhan dari arah tangga, ia berjalan dengan sedikit angkuh. Lalu duduk dan berhadapan dengan Kinan, mantan istrinya itu.

Acara makan malam pun tiba, mereka masing-masing menyendokan lauk pauk nya sendiri sendiri. Hingga mereka makan tanpa bicara apapun..

Hanya ada keheningan dalam meja makan tersebut. Namun, ayah Laura membuka pembicaraan nya...

"Oh ya mas bro. Gimana Laura kerja ditempat situ? Lancarkan? Kalau masih ada salah diomelin juga gak apa-apa mas bro" Ucap ayah Laura...

"Laura kerja lancar lancar aja. Laura juga mudah paham dan mengerti. Jadi gak terlalu ribet buat ngajarinnya lagi" Ucap ayah Farhan...

"Syukurlah kalau begitu. Saya hanya takut kalau Laura gak bisa, dan hanya bisa nyusahin kamu doang" Ucap ayah Laura kembali..

"Tidak, malah saya terus yang nyusahin Laura. Suruh ke sana ke mari, dengan perut besarnya itu" Ucap ayah Farhan tidak enak...

Mereka terus menerus membicarakan Laura bekerja, Laura hanya bisa diam dan makan makanan yang ada, tiba tiba saja mama Farhan angkat bicara tentang Laura...

"Oh ya Laura, gimana kandungan mu? Udah berapa bulan?" Ucap mama Farhan...

"Alhamdullilah sehat ma, dan usia kandungan ku juga udah 8 bulan" Ucap Laura kepada mama Farhan.

Mereka semua yang ada di meja makan terkejut, ketika Laura memanggil mama Farhan dengan sebutan 'Mama'. Apalagi dengan terkejut nya Farhan yang sangat jelas mendengar bahwa Laura memanggil mamanya dengan sebutan 'mama'...

Ada perasaan yang sangat senang melanda di hatinya itu setelah mendengar suara Laura memanggil mamanya dengan sebutan 'mama'...

Bunda laura pun interogasi anak keduanya itu dengan tatapan sulit dijelaskan, Laura yang ditatap mereka hanya bingung harus menjelaskan nya seperti apa. Karena ia juga gak enak jika mama Farhan menyuruhnya memanggil 'mama', akhirnya mama Farhan mencoba menjelaskan apa yang terjadi...

"Saya yang menyuruh Laura memanggil saya dengan sebutan mama. Karena saya juga sudah anggap Laura seperti anak saya sendiri juga. Jadi gak apa-apa kan kalau saya mau Laura memanggil saya dengan sebutan mama?" Sahut mama Farhan..

"Gak apa apa jeng, saya hanya kaget aja tadi dengan ucapan Laura" Ucap mama Laura...

"Maaf ya, oh ya Laura maaf juga waktu kamu bercerai dengan suami kamu. Mama gak ikut lihat? Buat semangatin kamu" Ujarnya itu yang membuat Laura langsung drop seketika...

"Gak apa apa ma, terpenting adalah aku udah bahagia sekarang dengan anak ku yang sebentar lagi akan hadir di dunia ini." Ucap Laura sambil mengusap-usap perutnya itu....

"Mama minta maaf ya, atas kata kata mama tadi" Ucap mama Farhan yang merasa tak enak...

"gak apa apa ma, santai aja. Aku juga udah ngelupain masa lalu, biarlah masa lalu menjadi pelajaran dan masa sekarang adalah membahagiakan anak ku, ma." Ucap Laura membuat mereka mendengar nya terharu...

"Aaaa... Anak mama" Ucap mama Farhan terharu lalu menghampiri Laura dan memeluk nya..

Merek yang melihat kelakuan mama Farhan kepada Laura sangat terharu dan ingin memeluk Laura juga, tapi nanti saja lah. Ucap mereka semuanya itu...

Huekk..huekk...
Suara muntahan Laura terdengar jelas oleh mereka semua yang berada di meja makan, mereka menatap wajah Laura yang sedari tadi mual mual...

Hingga mama nya Farhan menyuruhnya ke toilet, dan akhirnya ia menuruti perintah mama nya Farhan sambil mengikuti langkah sang maid yang sekarang sedang menunjukkan tempat toilet...

Setelah sampai, Laura langsung masuk ke dalam toilet sambil muntah muntah. Perutnya merasa mual dan kepalanya merasa pusing...

Di lain sisi, ada dua orang wanita paruh baya yang terlihat jelas bahwa wajahnya sedang menghawatirkan kondisi sesuatu..

"Jeng gimana ini? Kok Laura gak datang datang ya" ucap mama Farhan sambil terus menatap ke arah ingin ke toilet...

"Semoga aja Laura baik baik aja. Saya hanya takut Laura pingsan di dalam sana" Ucapnya bunda Laura, yang membuat mama Farhan semakin cemas ...

"Bunda sama mama jangan panik kaya gitu, Kinan yakin Laura baik baik saja, oke." Ucap Kinan mencoba menenangkan mereka berdua...

"Betul, mama dan Tante lebih baik duduk, tenang jangan mikirin yang aneh aneh" Ucap Farhan...

Setelah itu Ayah Laura dan Ayah Farhan sedang membicarakan tentang hal bahwa Farhan mencintai Laura...

"Kalau saya sih, setuju setuju aja. Itu tergantung anak kita yang menjalani nya" Ucap ayah Laura...

"Benar itu, mas bro" Ucap ayah Farhan....

"Kalian sedang membicarakan tentang hal apa sih? Kok wajahnya serius banget" Ucap mama Laura..

"Kami sedang membicarakan tentang hal bahwa Farhan mencintai Laura, ma. Dan kita mau setelah Laura melahirkan, baru Laura akan di lamar oleh Farhan" Ucap ayah Laura..

"Terus kalian mau memutuskan begitu saja? Lebih baik kalian bicarakan saja dulu tentang lamaran ini ke-" ucapnya di potong..

"Siapa yang mau lamaran? kok aku gak tau sih" Ucap Laura kepada mereka...

Flashback...
Setelah muntah muntah, Laura diantarkan oleh dua maid untuk ke arah toilet. Setelah selesai di toilet ia keluar menuju ke meja makan.

Namun langkahnya terhenti ketika mendengar kata lamaran oleh bunda nya sendiri, lalu ia menghampiri mereka dan bertanya siapa yang ingin di lamar..

"Siapa yang ingin di lamar?" Ucapnya itu...
Flashback off...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung...
Jangan lupa buat vote dan komen..

See You..❤️

KAKAK IPAR KU, MENCINTAI KU | On Going Where stories live. Discover now