EPS. 31 | Keputusan Laura

390 16 0
                                    

Happy Reading...
Jangan bosan yaaa!!
-----------

5 hari kemudian..

Di mana hari ini adalah keputusannya, bahwa Laura menerima atau tidak jika ia akan lamaran dengan Farhan, mantan suami Kakak nya sendiri...

"Zia, kamu udah siap?" Ucap sang ayah...

"Insyaallah yah, Zia siap!" Jawab nya itu..

Mendengar anak nya sudah siap, ayah Laura dan bunda nya hanya bisa tersenyum tipis saja. Mereka harus menerima keputusan Laura tanpa harus memaksa nya. Karena Laura yang menjalani nya nanti, maka dari situ mereka menerima jika keputusan Laura iya atau tidaknya...

Lalu, suara ketukan pintu di dengar oleh mereka. Dan akhirnya bunda Laura yang menghampiri nya dan membantu membukakan pintunya itu.

"Ya Allah,hamba sangat gugup. Berilah hamba kekuatan untuk mengatakan nya, amin" Ucap Laura dalam hati....

Dan tibalah keluarga Farhan, mereka duduk dan berhadapan langsung dengan Laura. Mereka melihat Laura merasakan bahwa Laura sangat gugup, sama dengan seperti Farhan...

"Kalau begitu, mari kita langsung aja ya kedalam intinya. Laura apa kamu siap?" Ucap Ayah-Farhan...

"Insyaallah, Laura siap!" Ucap Laura kepada ayah Farhan...

"Bagaimana dengan Farhan, nak?!" Ucap sang ayah nya...

"Insyaallah, Farhan juga siap. Yah" Ucap Farhan dengan tegas...

"Baiklah, kalau begitu. Saya ingin meminta keputusan kamu nak Laura, tentang kamu menerima atau tidaknya? Anak saya. Bagaimana jawaban kamu" Ucap ayah-Farhan...

"Insyaallah, dengan saya salat istikharah selama lima hari ini sambil meminta petunjuk dengan Allah. Dan Alhamdulillah nya saya mendapatkan petunjuknya itu, dan sekarang dengan izin Allah. Saya menerima lamaran ini" Ucap Laura dengan lancar tanpa gugup sama sekali....

Mereka yang mendengar nya langsung bahagia dan senang, terutama Farhan, ia mendengar nya langsung dari mulut sang wanitanya yang selama ini ia cintai dan sangat bahagia ketika wanita nya itu menerima nya langsung didepan keluarga mereka masing-masing....

"Alhamdulillah, saya sangat berterimakasih kepada kamu, Zia. Sudah mau menerima saya" Ucap Farhan...

"Sama-sama, kak!" Ucapnya itu sambil menunduk...

"Apa boleh saya ingin berbicara sama kamu, berdua?" Ucap Farhan meminta izin...

"Boleh kak, kita bicaranya di taman belakang rumah aja"

Lalu, Laura berjalan duluan diikuti oleh Farhan dari belakang. Sesampainya di taman belakang, tak ada satupun dari keduanya yang berbicara, akhirnya Laura memutuskan untuk menghilangkan sedikit keheningan ini...

"Kakak, ingin berbicara apa?, Jika tidak jadi aku mau masuk kembali" Tanya Laura yang merasa bingung dengan sikap Farhan itu, yang merasa tadi dia yang ingin berbicara kenapa sekarang malah diam saja...

"Jangan dong, Zia. Aku bingung mau mengatakan apa lagi. Rasanya aku belum percaya bahwa kamu mau menerima lamaran ini" Jawab Farhan yang merasa ini hanya mimpi...

"Jika kakak menganggap ini masih mimpi, lebih baik coba kakak cubit lengan kakak sendiri. Jika sakit itu nyata dan jika tidak sakit itu mimpi. Coba buktikan sendiri kak" Ucap Laura kesal kepada Farhan...

Dan akhirnya, Farhan mencoba mencubit lengan nya sendiri dan benar saja ia merasakan sakit di lengannya. Hingga akhirnya ia yakin bahwa ini bukan mimpi, tapi kenyataan bahwa ia sudah menjadi calon suami nya Laura...

"Sakit kan?, Namanya itu gak mimpi kak" Ucap Laura jengah dengan sikap Farhan itu...

"Tapi, Zia. Kakak mau tanya sesuatu sama kamu?" Ucap Farhan..

"Kakak mau tanya sesuatu apa?, Insyaallah Zia akan menjawab dengan jujur" Ucap Laura...

"Apa kamu udah cinta sama, aku?" Tanya nya langsung membuat Laura terkejut dan bingung harus mengatakan apa lagi...

Laura masih berkelut dengan pikirannya sendiri, ia sadar bahwa ia sudah nyaman dan tenang jika bersama Farhan. Tapi, untuk cinta ia masih memikirkan nya nanti...

"Jika diam mu mengatakan, iya. Maka lamaran ini tidak bisa di bilang bahwa kamu menerima lamaran ini, Zia" Jawab Farhan yang membuat Laura tambah bingung kembali...

"Aku mau kita menikah dengan kita saling mencintai, bukan karena terpaksaan atau kompromi doang, Zia. Aku tahu aku melamar kamu mendadak, tapi aku juga tidak ingin kamu menerima ku dengan dua ucapan yang ku ucapkan tadi, Zia." Ucapnya kembali...

"Aku tahu kak, tapi sekarang aku belum merasakan bahwa aku mencintai kakak. Tapi anak aku nyaman dan tenang jika bersama kakak" Ucap Laura...

"Anak kamu doang, kamu nya enggak?" Tanya Farhan...

"Aku?, Aku juga nyaman, tenang, damai, dan hangat jika hatiku bersama kakak. Tapi kalau tentang cinta, aku belum yakin kak. Tapi insyaallah aku akan mencoba untuk membuka hatiku untuk kakak" Ucapnya itu dengan sedikit gugup mengatakan nya...

"Tenang aja, Zia. Aku juga gak maksa kok buat kamu buat cinta sama aku sekarang juga. Tapi, aku akan membuat kamu cinta sama aku nantinya" Ucap Farhan...

"Semoga ya kak, ya udah lebih baik kita masuk ke dalam. Udaranya udah mulai dingin" Ucap Laura kepada Farhan...

"Ya udah, yuk!" Jawab Farhan cepat....

Mereka masuk kedalam rumah, mereka kembali duduk bersama keluarga nya masing-masing.

"Bagaimana, pembicaraan nya udah selesai?" Tanya Ayah-Laura...

"Udah, yah." Ucap Laura...

"Jadi, kami sepakat bahwa pernikahan nya akan dilaksanakan dua minggu lagi. Dan insyaallah kalian hanya perlu istirahat dan pergi untuk cari pakaian dan cincin nya doang" Ucap Ayah-Farhan...

Sontak Farhan dan Laura terkejut, bukan nya ini terlalu kecepatan untuk menentukan pernikahan nya, mereka tambah bingung pasalnya mereka baru tunangan dan sekarang harus siap siap untuk menikah. Sangat Aneh!!!...

"Bukan nya terlalu kecepatan, yah.
Kami saja baru tunangan, masa udah bahas tanggal pernikahan nya" Ucap Farhan...

"Lebih baik di percepat, tidak menimbulkan fitnah, nak. Karena apa, jika punya acara lebih baik di selenggarakan juga biar gak kelamaan" Ucap Ayah-Laura...

"Seterah kalian saja, kami hanya bisa mengikuti nya saja." Ujar Farhan...

Akhirnya kedua pihak sudah memutuskan untuk mengadakan pernikahan dua minggu lagi, dan dua mempelai lelaki dan perempuan juga setuju. Dan sebentar lagi Laura dan Farhan akan menikah...

Hingga keluarga Farhan pulang, untuk menyiapkan semua keperluan pernikahan Laura dan Farhan, apalagi untuk keluarga Laura ia sudah bersiap siap rumah nya ingin di hias secantik mungkin...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung...
Jangan lupa buat vote dan komen...

Terimakasih atas vote dan komen kalian semua nya!!!

See You...❤️

KAKAK IPAR KU, MENCINTAI KU | On Going Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt