46. The Deepest Pit of Hell.

1.2K 59 1
                                    

Ruang tempat dia duduk saat ini adalah kantor Bang Si-hyuk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ruang tempat dia duduk saat ini adalah kantor Bang Si-hyuk. Dia menatapnya di seberang meja, dengan wajah tidak bisa di percaya. Rasa malunya tentang gagasan kolaborasi Elio itu akhirnya di mulai.

"Kau yakin untuk menandatangani kontrak kerjasamanya ?"

"Aku sudah tidak punya pilihan lain"

Bang Si-hyuk tidak ragu lagi untuk menandatanganinya. "Jika begitu aku akan memperpanjang kontraknya bersama perusahaan dan dia pindah di bawah namamu"

Layla hanya bisa menganggukan kepalanya perlahan pada penjelasannya. Bang Si-hyuk yang tampak tegas itu menatapnya sebentar, lalu kembali menggerakkan penanya.

"Jika kau sudah mengerti tanda tangan di kolom ini dan berikan kepadanya"

Layla mengambil pena dan menggoreskan garis itu sebagai persetujuan. Dia bangkit, namun sebelum dia pergi Bang Si-hyuk berbicara lagi.

"Layla jika terjadi sesuatu beri tau aku"

Layla tersenyum kemudian dia menutup pintu dan pergi. Dia kelelahan lalu menjatuhkan tubuhnya di sofa setelah sampai di ruang studio. Dan begitulah kerjasamanya bersama Elio di mulai. 

Seperti hari biasa, Layla menghabiskan waktunya menunggu Jungkook. Pada siang hari, dia berjalan menuju cafeteria untuk makan siang.

__________

JungkookS : [Aku akan turun 10 menit lagi]

[Iya..]
[Aku sudah di cafeteria]

__________

Suasana cafeteria tidak terlalu ramai, mungkin orang-orang sedang sibuk mempersiapkan sesuatu menjelang konser bangtan. Bahkan ketika Layla sesekali bertemu staff wanita yang lewat di ruang makan, mereka hanya saling mengangguk pelan saja. Biasanya jika bertemu mereka akan terlibat percakapan panjang.

Wajah Layla murung saat menduduki meja makan, dia mengaduk makan siangnya dengan tidak selera. Ketika dia melihat dirinya dari pantulan sup, suara seorang pria yang familiar, ceria dan bersemangat itu memanggilnya dari kejauhan.

"Layla untunglah kau disini"

Namjoon datang dengan kaus putih berlapiskan kemeja kotak-kotak biru, kancingnya sengaja di buka jadi memperlihatkan otot dadanya yang menjiplak. 

"Ini Yuna yang ingin aku perkenalkan denganmu"

Layla mengangkat pandangannya. Wanita itu terlihat lebih dewasa, mungkin lebih tua darinya. Dia menggunakan terusan coklat muda yang polos dan kardigan putih di bahunya. Sangat sederhana kelihatannya.

"Annyeonghaseyo Layla ?"

"Oh, annyeonghaseyo Yuna eonni" Layla bangun untuk membungkuk.

"Senang bertemu denganmu. Aku tidak percaya bisa bertemu seorang penyanyi"

Yes, you can hold my hand | JUNGKOOK Vers. [End + Revisi]Where stories live. Discover now