32. You Are Mine I

1.6K 95 0
                                    

- Sebelum membaca VOTE dulu -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- Sebelum membaca VOTE dulu -

*

"Ayo kita bicara.."

"Jungkook ?"

Layla kaget bukan main, saat jungkook tiba-tiba saja sudah berdiri tepat di depan pintu apartemen nya. Terdengar sekilas nafas Jungkook sedikit kasar, memperkirakan dia telah berlari atau berjalan cepat menuju kemari.

"Kita bicara di mobil"

"Di mobil ?"

Layla menangkup wajahnya yang panas lalu buru-buru menunduk sementara Jungkook mendecak lidahnya dan menarik lengan Layla.

"Kenapa ? kau tidak mau ?"

"Bu-bukan.."

Layla mencekram ujung pintu, merasa ragu untuk pergi. Bukankah dia berperilaku seenaknya sendiri lagi ?

Dengan tangan yang tidak sabar Jungkook menarik lengannya lagi, membuat Layla semakin memegang dengan kuat. Keduanya sama-sama menarik pelatuk yang berlawan sehingga akhirnya Jungkook merasa jengkel.

"Kalau begitu kau pilih, kita bicara di dalam atau di mobilku"

"A-aku tidak tau.."

Alisnya mengerut merasa tidak puas dengan jawaban Layla. "Kalau begitu kita bicara disini !" 

Saat mendengar bentakannya, mata Layla basah. Bibirnya melekat satu sama lain menatap wajah pria itu mendesaknya. Jungkook meraih dagu Layla dengan nada tidak sabar.

"Bicara !"

Tindakannya yang tiba-tiba mengejutkan Layla, dia tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk menjelaskan perasaannya saat itu.

"Apa aku berbuat salah ?" Tanya Jungkook dengan wajah bingung.

"...ngh.."

"Kenapa kau menghindariku lagi ? kau ingat saat itu, saat kau menghindariku tidak jelas sampai aku hampir mati memikirkannya ?"

Layla menelan ludah dengan susah payah seraya menyeka air matanya. Rasanya ingin sekali menghilang dari sana, pergi seperti hal yang biasa dia lakukan. 

"Apa kau tau keadaanku saat ini ?" Tanya Jungkook lagi. "Pikiranku berantakan sampai aku meninggalkan pekerjaanku. Jadi cobalah katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi ?"

Layla mendongak, mengamati ekspresi wajah Jungkook nyaris tidak melirik ke sekeliling dan hanya menatap matanya yang berlinang. Layla melawan rasa takutnya dan berbicara,

"Ma-maafkan aku.." Layla memulai dengan lembut, "A-aku sangat kebingungan.."

Jungkook memiringkan kepalanya dengan melontarkan pertanyaan tegas.

"Apa maksudmu ?"

"Apa aku bukan satu-satunya wanita untumu ? Apa kau nantinya akan bertemu wanita lain setelah selesai denganku ?"

Yes, you can hold my hand | JUNGKOOK Vers. [End + Revisi]Where stories live. Discover now