40

51.3K 5.8K 668
                                    

"Nona, bolehkah saya masuk?" tanya seseorang dari luar kamar.

Kiara buru-buru menghapus air matanya, ia menutup kembali kotak yang ia pegang ke tempat tadi dan menutup lemarinya.

Kiara berjalan menuju pintu, setelah membuka ia melihat seorang wanita berdiri di sana dengan membawa peralatan make up.

"Sebentar lagi acara ulang tahun Anda Nona, saya di perintahkan oleh Nona Daisy untuk merias Anda," ujarnya.

"Aku bukan majikanmu, bahkan kastaku lebih rendah darimu," balas Kiara saat mendengar wanita itu memanggilnya dengan sebutan Nona.

"Maaf Nona, tapi ini sudah perintah."

Kiara memandang malas wanita itu dan akhirnya mempersilakannya untuk masuk.

Kiara memilih untuk mandi terlebih dahulu.

Beberapa menit kemudian Kiara keluar dari kamar mandinya dengan keadaan wajah yang lebih segar.

"Mari Nona silakan duduk, saya akan merias wajah Anda," titah wanita tersebut, panggil saja dia Rose.

Kiara terlihat acuh, gadis itu malah mengambil peralatan make up nya sendiri dan mulai merias wajahnya. "Aku bisa sendiri," kata Kiara tegas saat melihat Rose yang hendak membantunya.

Rose terdiam saat melihat Kiara yang begitu lihai merias dirinya sendiri. Rose seperti Nini yang dulu pernah berdecak kagum dengan wajahnya yang cantik meski hanya terpoles make up tipis.

"Anda sangat cantik Nona," pujinya yang hanya dihiraukan oleh Kiara.

Meski mendapatkan respon acuh dari Kiara, tapi tidak membuat Rose melunturkan senyumannya. "Ini dressnya sudah saya siapkan Nona," ujarnya.

"Terima kasih, tapi aku tidak akan memakainya," balas Kiara.

"Tapi ini dress dari Nona Daisy."

Kiara mengambil sebuah kotak, lalu ia mengakat baju yang akan ia kenakan. "Aku akan menggunakan ini," tutur Kiara.

Rose langsung membekap mulutnya. "Jangan Nona, Tuan Davin akan memerahi Anda nantinya," cegahnya.

"Tidak ada yang bisa mencegah," balas Kiara lalu ia pergi ke dalam kamar mandi untuk berganti.

****

Daisy menatap sekeliling halaman samping mansion yang sudah banyak terisi oleh para tamu dari teman pebisnis keluarganya.

"Di mana Kiara?" tanya Daisy pada Devina Ibunya.

"Mom nggak tahu, mungkin sedang dalam perjalanan ke sini Nak," balas Devina.

"Kak Davin, liat Kiara nggak?" tanya Daisy saat melihat Davin melintas di depannya.

Davin berhenti, lalu menggeleng pelan.

"Hai keluargaku tercinta, pada kumpul di sini semua ternyata," sapa Deril yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka.

"Kakak ke mana aja sih, Daisy kangen tahu," tanya Daisy yang langsung memeluk tubuh Deril.

"Beberapa hari ini, Kakak lagi ada urusan," jawab Deril sambil memandang lekat kearah Davin.

Sedangkan Davin menatap laki-laki itu dengan tatapan tajam.

"Kau tidak melupakan kami kan Son?" tanya Hensel.

"Tentu saja iya Dad, bahkan aku lupa usia kalian berdua," jawab Deril santai lalu ia beralih memeluk kedua orang tuanya.

"Liburan beberapa bulan, aku kira akan mendapatkan adik lagi," gurau Deril.

Tuk

Devina menjitak kening putranya itu. "Mengurus kalian saja Mom udah pusing," kata Devina.

Davin's Obsession  Where stories live. Discover now