23

65.9K 5.8K 214
                                    

Davin benar-benar melakukan rapat hingga malam dan bodohnya ia malah rela menunggu laki-laki itu.

Kini Kiara tengah duduk di luar ruangan rapat Davin, ia sedang terjebak dengan kebosanan yang ia ciptakan sendiri.

Kiara tebak, di dalam ruangan rapat ini terisi orang-orang yang gila kerja karena sekarang sudah sangat lewat dari jam pulang kerja, tapi mereka masih belum mengakhiri rapatnya, bahkan kini sudah lewat jam tidur Kiara.

"Huh, seharusnya tadi aku pulang," keluhnya entah kepada siapa.

Kiara sudah tidak kuat lagi, ia selalu menguap dan ingin segera merebahkan tubuhnya. Di sini pun sudah sangat sepi, tidak ada yang bisa ia ajak bicara.

Dengan kesadaran yang masih tersisa, gadis itu dengan beraninya masuk ke dalam ruangan tersebut.

Tok tok

Ceklek

Seisi ruangan langsung teralihkan pada seorang gadis yang baru saja membuka pintu.

"Davin,  mari pulang. Aku udah ngantuk," ajak Kiara.

Gadis itu berusaha mengangkat kelopak matanya, mencari sosok laki-laki yang ia panggil. Senyum Kiara terbit saat melihat Davin yang duduk tidak jauh dari sana.

Ia pun melangkah ke arah Davin dengan agak sempoyongan. Tanpa tahu malu, gadis itu duduk di atas pangkuan Davin lalu mendongakkan wajahnya untuk melihat Davin.

"Kamu tuh udah kaya, nggak usah capek-capek kerja lagi. Sekarang pulang ya," bujuk Kiara dengan wajah memohonnya. Rasa kantuknya mengalahkan rasa malunya.

Davin menyentuh kepala Kiara, lalu laki-laki itu menyandarkan kepala Kiara di dadanya.

"Tidur," bisik Davin di dekat telinga gadis itu.

Kiara menurut, ia segera memeluknya Davin lalu benar-benar menyadarkan kepalanya ke dada bidang milik Davin dan langsung terlelap begitu saja.

Hal itu tidak luput dari pandangan para karyawan dan pebisnis yang ada di sana.

"Kekasih Anda cantik sekali Tuan," ujar salah satu dari mereka melontarkan pendapatnya terhadap gadis yang kini berada di dekapan Davin.

"Dia bukan kekasihku," balas Davin dengan nada dinginnya. Ia juga tidak suka ada yang memuji Kiara di depannya.

Mereka semua terlihat terkejut, jika bukan kekasih Davin. Kenapa laki-laki itu tidak marah saat ada yang berani menyentuhnya?

"Oh, pasti dia adik Anda kan Tuan," simpulnya kembali. Mereka baru ingat jika Davin memiliki seorang adik perempuan yang belajar di luar negeri, mungkin saja adiknya baru pulang.

"Bukan," balas Davin sekali lagi membuat mereka semakin kebingungan.

"Jadi, gadis itu siapa Tuan?" tanya mereka saking penasaran.

Davin diam, saat tidak ada tanda-tanda Davin akan menjawab pertanyaannya. Akhirnya mereka berniat untuk melanjutkan rapat yang sempat terjeda tadi.

"Jad--"

"Gadis ini istriku," sela Davin cepat yang membuat mereka semua tercengang. Ada yang menatap Davin dengan mulut yang melebar, ada yang tadinya hendak minum langsung tersedak saat mendengar pernyataan dari Davin.

Davin pun mengangkat tubuh Kiara dan membawa gadis di dalam gendongannya itu keluar begitu saja dari sana.

Semua yang ada di sana langsung mengembuskan napasnya dengan kasar. Padahal dari mereka sudah ada niatan untuk menjodohkan Davin dengan putrinya. Namun, sekarang harus pupus saat melihat betapa perhatiannya Davin terhadap istrinya itu.

Davin's Obsession  Where stories live. Discover now