25

64.3K 5.6K 369
                                    

"Nona, fokus!" gertak Nick saat melihat Kiara hanya terdiam melihat bidikannya tanpa berniat untuk menarik pelatuk dari pistol yang dipegangnya.

"Ma-maaf paman," ucap Kiara merasa bersalah.

"Anda bisa kembali ke kamar Anda Nona, sepertinya Anda butuh istirahat," titah Nick.

Hal itu membuat Kiara semakin merasa bersalah. "Maaf Paman." Kiara mengulang kembali kalimatnya lalu pergi dari sana.

Ia masih memikirkan kejadian tadi, dimana ia kembali bertemu dengan Sintya. Jika kalian lupa Sintya itu siapa, Sintya adalah orang yang pernah membeli Kiara waktu Wisnu Kakeknya menjual dirinya. Untung saja Davin datang untuk menolongnya, kalau tidak ia tidak tahu berakhir seperti apa waktu itu.

"Apa dia Ibu dari Rinni? Tapi kata Rinni ibunya sedang sakit. Atau Tante Sintya adalah Tante Rinni?" Kiara pun huru-buru berjalan ke kamarnya. Ia akan mencari akun sosial Rinni, setidaknya ia masih punya harapan untuk tahu keterkaitan Rinni dengan Sintya.

Setelah sampai di dalam kamarnya, Kiara langsung membuka laptopnya. Ia mulai meng-stalking akun sosial Rinni dan tidak sedikit membuahkan hasil karena tidak ada satu pun yang mengarahkan ke terkaitan Rinni dengan Sintya.

"Apa jangan-jangan Rinni akan ...."

"Nggak-nggak, ayah Rinni kelihatan sayang banget sama Rinni, dia nggak mungkin ngelakuin hal itu." Kiara menggelengkan kepalanya, menghalau pikiran buruknya terhadap ayah Rinni.

Di saat tengah memikirkan Rinni dan ayahnya, tiba-tiba notifikasi di laptopnya menampilkan film drama yang ia sukai akhir-akhir ini tengah up det.

"Aaa! Business Proposal!!" pekik Kiara senang dan langsung mengklik notifikasi tersebut. Muncullah opening dalam drama itu yang membuat hati Kiara sedikit berdebar karena ia sangat menyukai drama tersebut.

(Meski di rl dramanya udah end, anggep aja di sini belum okey.)

Kiara mulai menontonnya, gadis itu gemas sendiri saat melihat Kang Tae-moo yang terlihat dingin, tapi sebenarnya sangat perhatian dan memiliki perasaan pada di gadis.

"Apa Davin kayak gitu juga ya?" gumam Kiara tanpa sadar.

Tuk

"Apa yang lo ucapin Ra, Davin nggak bakal suka sama cewek kayak lo! Ingat derajat lo sama Davin beda," ujar Kiara setelah memukulnya kepalanya untuk menyadarkan dirinya sendiri.

Ia selama ini menutup perasaan pada Davin dan masih menganggap Davin hanya lah orang yang terobsesi padanya, yang sewaktu-waktu laki-laki itu bisa meninggalkannya. Meski Davin sudah banyak mengubah sikapnya pada dirinya, tapi hal itu masih belum bisa membuatnya yakin.

Kiara kembali menatap layar laptopnya, ia sangat menyukai film romance dalam drama korea dan juga film action yang menjadi favoritnya.

Kiara selalu gemas dengan Sin Ha-ri yang selalu berbicara imut dan sering melakukan aegyeo-nya.

"Gimana ya kalau adegan action di tambah aegyo pasti seru deh," gumam Kiara. Ingat kan ia untuk mencobanya sendiri nanti.

****

Ke esoknya Kiara kembali bersekolah, ia ingin sekali menanyakan tentang Sintya kemarin pada Rinni. Namun, entah kenapa ia takut di bilang ikut campur terhadap kehidupan gadis itu.

"Ra," panggil Rinni ragu saat mereka berdua duduk di salah satu meja di kantin sekolah.

"Hmm?" sahut Kiara yang tengah asik mengunyah makanannya.

"Lo mau nggak ikut gue?" tanya Rinni.

"Kemana?"

"Ke rumah gue nanti pulang sekolah," jawab Rinni.

Davin's Obsession  Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum