19

67.5K 6.7K 566
                                    

Kiara memaksakan matanya untuk terbuka dan berjalan menuju kamar mandi milik Davin.

"Nona, Anda sudah ditunggu di ruang makan," tutur Nick saat Kiara sudah keluar dari kamar Davin.

"Baik paman," balas Kiara sopan lalu ia berjalan beriringan dengan Nick menuju ruang makan.

"Ada Elisa?" tanya Kiara pada Nick.

Nick mengangguk sebagai jawabannya.

"Davin udah lama ya pacaran sama Elisa?" Pertanyaan tersebut tiba-tiba keluar dari mulutnya.

"Dari tiga bulan yang lalu Nona, sebenarnya Nona Elisa anak dari pebisnis yang sedang bekerja sama dengan Tuan Davin," jelas Nick.

Kiara menghentikan langkahnya. Ia menyimpulkan banyak sesuatu dalam benaknya.

"Kenapa berhenti Nona?" tanya Nick.

"Ah, maaf paman," sahut Kiara lalu melangkahkan kakinya kembali.

Ia melihat ruang makan yang hanya berisi satu gadis di sana. Ia tidak melihat Devina, Hensel, Deril mau pun Davin, hanya ada Elisa saja.

"Mau bersihin meja ya, nih lo cuci piring gue!" ujar Elisa menyuruh Kiara membersihkan meja makan.

"Kemana Davin?" tanya Kiara pada Nick.

"Anda makan saja dulu Nona, saya akan memanggil Tuan Davin," ujar Nick lalu meninggalkan Kiara bersama Elisa.

Kiara akhirnya duduk, ia seakan tidak peduli dengan kehadiran Elisa.

"Ternyata di manja sama keluarga Hensel bikin lo ngelunjak ya," sindir nya.

Kiara melanjutkan makannya tanpa perlu repot-repot membalas perkataan Elisa.

Elisa yang merasa kesal langsung berdiri dan menghampiri Kiara. Ia langsung menjambak rambut Kiara dengan begitu keras hingga membuat Kiara tersentak.

"Lo tuli ya," sarkasnya.

Kiara tetap diam, ia malas melawan orang yang tidak mau mengalah.

Brak

Kepala Kiara di benturan ke meja dengan begitu cepat oleh Elisa, membuat Kiara tidak sempat menahan gerakan tersebut. Darah segar pun keluar dari keningnya karena terbentur pinggiran meja.

Elisa tersenyum puas saat melihat perbuatannya kepada Kiara. "Gue bakal tunjukin ke lo cara main gue," bisik Elisa lalu ia mengacak rambutnya dan berpura-pura terjatuh.

"Hiks ... hiks ... Davin," tangisnya saat melihat Davin yang berjalan menghampiri ruang makan.

"Pembantu kamu jahat banget, aku di dorong sama dia. Dia juga ngejambak rambut aku," adu Elisa pada Davin dengan air mata yang sudah membasahi wajahnya.

Kiara menatap ke arah Davin sekilas. Lalu ia melanjutkan makannya, gadis itu tidak peduli jika ia harus di tuduh oleh Elisa.

Davin berjalan menghampiri mereka berdua, tatapannya menajam. Ia mengepalkan kedua tangannya, terlihat jelas jika laki-laki itu sedang menahan marah.

"Lo ikut gue, lo bakal lihat hukuman baru lo!" ujar Davin lalu menarik Kiara paksa dari kursinya. Membuat Kiara berdiri dengan terpaksa, ia di seret oleh Davin menjauh dari ruang makan.

Sedangkan Elisa tersenyum miring saat rencananya berhasil.

Davin membawa Kiara ke ruang belajar pribadi gadis itu. Ia memerintahkan guru yang ada di sana untuk mengambil sesuatu.

"Lo apain Elisa hah?" tanya Davin marah sambil mencekal lengan Kiara.

Di ruangan yang sepi itu, membuat Kiara dapat mendengar dengan jelas deru napas Davin yang memburu.

Davin's Obsession  Where stories live. Discover now