11

83.9K 6.8K 76
                                    

"Davin panas," tuturnya dengan nada manja.

Davin yang sedikit tertarik akhirnya mengikuti drama Kiara.

Ia pun memajukan wajahnya. "Terus?"

"Bantu aku," pintanya memelasnya.

"Nanti kalau gue bantu, lo bakal kesakitan," balas Davin sambil tersenyum miring.

"Nggak papa, yang penting hawa panas ini ilang. Davin, aku udah nggak kuat," rengeknya lalu ia memeluk Davin sambil mendusel-duselkan kepalanya di dada Davin.

"Jangan banyak gerak Ra, lo buat dia bangun," erang Davin tertahan.

Dengan polosnya Kiara mengangkat kepalanya, menatap wajah Davin yang terlihat sangat tersiksa.

Davin lagi dan lagi merutuki dirinya, ia tidak tahan melihat wajah sayu Kiara yang sedang menatapnya memelas.

"Davin," mohonnya.

"Tidak sekarang!" tegasnya lalu ia memilih kesadarannya untuk mengambil alih penuh pada otaknya.

Davin membawa Kiara ke pintu kamar mandi, Davin membuka dasinya dan melilitkan dasi tersebut ke tangan Kiara dan menalikannya ke gagang pintu kamar mandi.

Davin tersenyum miring saat melihat Kiara yang terduduk sambil meminta di lepaskan serta memohon kepadanya agar di lepaskan. Di tambah gadis itu menggeliat karena kepanasan.

"Hukuman buat lo!"

Davin mengambil sebuah minuman di dalam kulakasnya, lalu ia menuangkannya kedalam gelas kaca dan meminumnya sambil memandangi Kiara yang kini tengah berada diantara kesadarannya dan hasratnya.

Segelas minuman itu tidak akan membuat laki-laki berumur delapan belas itu mabuk.

Di saat minumannya sudah habis, ia kembali mendekati Kiara yang masih terikat di pintu kamar mandi.

Davin pun menyeret gadis itu ke dalam kamar mandi, setelah ia membukakan ikatan dasinya. Ia mengguyur tubuh Kiara dengan air dingin dari atas dengan berulang-ulang kali.

Saat Kiara sudah tidak merintih kepanasan, Davin pun menghentikan aksinya. Namun, detik kemudian Kiara pingsan.

"Ck selalu menyusahkan," decak Davin sekali lagi.

****

Lenguhan kecil keluar dari bibir tipis gadis itu saat merasakan sinar matahari menerpa wajahnya.

Kiara mengerjapkan matanya berulang kali, ia menyesuaikan cahaya yang masuk.

"Hah aku dimana?" tanya Kiara kaget saat melihat kamar yang ia tempati sudah berbeda dari yang terakhir ia ingat.

Pakaiannya? Kiara melihat pakaiannya yang sudah berubah. Kiara langsung menangis, ia takut hal yang tidak ia inginkan terjadi tadi malam.

"Kenapa?" Suara datar itu masuk ke pendengaran Kiara dari arah kamar mandi.

"Davin!!" teriak Kiara lalu ia beranjak dan berlari menghampiri Davin lalu memeluknya.

"Kenapa aku ada di sini?" Isak Kiara.

"Lo lupa sama kejadian semalem?" tanya Davin.

Kiara terdiam.

Semalam? Memang apa yang terjadi tadi malam, ia melupakan ... Kiara langsung membelalakkan matanya saat potongan kejadian semalam masuk kembali ke ingatannya.

"Udah ingat?"

Kiara langsung menyembunyikan wajahnya saat merasa pipinya yang mulai panas, ia yakin saat ini wajahnya memerah karena malu.

Davin's Obsession  Where stories live. Discover now