DUA PULUH LIMA

75.9K 5.5K 1.1K
                                    

Hai, Gabriel update lagi!!!

Sebelum nya terimakasih untuk kalian yang selalu stay nunggu Gabriel update♡

Ooo iya, aku mau minta kerja sama dong! Kalo baca setiap part tolong beri vote ya, Jangan jadi silent readers, aku gapapa sedikit yang komen, kalian vote aja aku bahagia banget. TOLONG KERJA SAMA NYA YA☺

Ga mau ngoceh lama², cuss langsung baca aja!

Happy Reading!

***
*SEDIKIT PERTANYAAN RANDOM:

Kalian asal kota mana? Ada yang dari bekasi?

Lebih suka belajar malem atau siang?

Lebih suka air dingin atau air hangat?

Lebih suka Drama Korea atau Drama Thailand?

***

Jam pelajaran pertama sudah dimulai sedari tadi. Namun Gabriel masih belum masuk ke kelas. Ia sedang dihukum di lapangan dengan posisi hormat tiang bendera.

"Sudah telat, baju dikeluarkan. Mau jadi apa kamu Gabriel?" tanya salah satu guru wanita bernama Roro.

"Jadi diri sendiri lah bu," sahut Gabriel santai tak ada takut-takutnya.

"Menajawab saja kamu!" omel bu Roro lagi.

"Tadi nanya, gue jawab salah," gumam Gabriel pelan. Apa semua wanita seperti ini? Serba salah jika diajak bicara dengan keadaan badmood?

"Cepat berikan saya alasan kenapa kamu terlambat?!" pinta Bu Roro.

"Kepo bat dah jadi guru, ngasih duit kaga." berbicara dengan Gabriel sama saja berbicara dengan pengacara, ada saja jawabannya!

"Cepat Gabriel! Atau saya panggil orang tua kamu!" Bu Roro yang geram lantas mengeluarkan jurus andalannya.

Gabriel berdecak pelan mendengar ucapan Bu Roro. "Saya diberentiin sama preman Bu tadi, jadi saya telat," jujurnya.

"Jangan bohong kamu! Kamu itu tukang tawuran, ketua Geng, mana mungkin dihadang preman bisa kalah?" Bu Roro seakan tak percaya, karena ia tahu betul siapa Gabriel. Sih tukang buat onar dan masalah di SMA Nusa High School.

"Tukang tawuran mana yang lolos sama kepungan preman sebanyak lima belas orang? Mereka sebanyak itu, sedangkan saya sendirian." Gabriel menatap tatapan dinginnya.

"Ngaku ketua dihadang preman aja kalah," ledek bu Roro.

Demi apapun Gabriel mati-matian agar emosinya tidak meledak dan menghajar guru wanita ini.

"Ngaku guru ke anak murid aja songong," balas Gabriel membalikan.

Bu Roro hanya tertawa mengejek mendengar ucapan Gabriel. "Tetap disini laksanakan hukuman kamu sampai jam istirahat. Kalo kamu kabur Ibu akan panggil orangtua kamu!"

Setelah itu bu Roro pergi meninggalkan Gabriel ditengah lapangan yang sedang menjalankan hukumannya.

"Guru freak! Gue lawan nangis kejer lo!"

DANGEROUS GABRIEL | Perjodohan (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang