LIMA BELAS

65.3K 4.2K 221
                                    

Tinggalkan jejak dulu ya<3

Kalo ada typo tolong tandai ya:)

Happy Reading!

***

"Sebenarnya takdir ku ini semacam apa, Tuhan? Mengapa sesakit ini?"

-Alea Puteri

***

Sore ini Alea sudah diboleh kan untuk pulang dari Rumah Sakit oleh Dokter. Gabriel memilih untuk pulang ke apartemen nya. Gabriel pikir ini salah satu jalan agar ia bisa cepat jatuh cinta pada Alea. Soal sang Pacar, ia akan urus belakangan nanti.

"Kalo lo mau apa-apa, bisa panggil gue. Jangan lakuin sendiri," ujar Gabriel saat mereka sudah sampai dirumah.

Alea mengangguk. "Maaf, ya? jadi ngerepotin kamu."

"Hm, gue ke luar dulu," kata Gabriel dan setelah itu ia berlalu meninggalkan Alea dikamar untuk ke ruang tamu.

Alea menatap punggung Gabriel. "Aku harap kamu bakal terus kaya gini, Riel. Jadi Gabriel yang baik."

Sedangkan diruang tamu.

"Gue sama anak-anak pulang dulu ya, Gab?" Gavin berbicara pada Gabriel yang baru saja muncul.

"Yaudah sana," tutur Gabriel.

"Ck, halangin atau apa kek gitu kita mau pergi. Ini malah seneng banget, mau unboxing lo, ye?" entah lah apa yang ada dipikiran Baska hingga ia berbicara seperti itu.

"Ambigu, sih," kata Caca yang berdiri didekat Gavin.

"Maksud gue tuh unboxing baju di koper yang tadi kita bawa bangsat, pikiran lo yang ambigu," jawab Baska mulai nyolot pada Caca.

Caca melirik Baska. "Tukang sate jualan tomat. Bodo amat."

"Tukang lotek jualan bekicot. Bacot," balas Baska.

"Ikan hiu makan permen. Fack you men," balas Caca sambil menunjukan jari tengahnya pada Baska.

"Ikan ---- "

"Bacot lo pada. Kalo mau jualan ikan sana dipasar, berisik, Alea nanti keganggu istirahat nya." Elvin memotong ucapan Baska yang hendak membalas ucapan Caca.

"Udah sana lo pada pergi. Gue mau istirahat," usir Gabriel.

"Kita semua balik dulu. Lo jagain Alea, jangan sampe kenapa-napa," kata Baska. Kali ia serius berbicara pada Gabriel.

Gabriel hanya berdehem saja membalas ucapan Baska. Setelah mereka semua pergi, Gabriel kembali ke kamar untuk istirahat. Saat sampai dikamar Gabriel melihat Alea sedang kesusahan untuk berdiri. Sebab badannya masih sangat lemah.

"Gue, kan, udah bilang, kalo mau apa-apa panggil gue!" sentak Gabriel tak sadar.

Alea tersentak saat mendengar Gabriel. "Ma --- maaf, Riel ... Aku cuma mau ke toilet aja, aku kira bisa sendiri, ternyata engga," cicit Alea takut.

DANGEROUS GABRIEL | Perjodohan (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang