41. Masih ingat dengan mereka?

81.2K 13.7K 4.9K
                                    

Allowwwww🥳

Welcome back to my story', hope you kena mental🤡

Happy gak bisa move on👍

⚔️⚔️⚔️

Arena balap terlihat ramai dipenuhi oleh pemuda-pemuda, hot bapak, dan wanita-wanita bahenol.

And yeah, jangan lupakan satu sosok balita kecil sok keras tapi masih pake popok kalo tiap malam.

Setengah dari perkumpulan itu sedang serius memperhatikan atau lebih tepat mengawasi Stella yang berhasil membuat kerusuhan di arena balap liar itu. Ia baru saja memecahkan dua botol wine karena tidak diizinkan untuk meminumnya sehingga berakhir amukan lalu mendorong botol wine hingga pecah.

" Gue emosi sama pembaca." Ujar Galang seraya menatap kosong ke depan.

" Gue juga anjir." Jawab Franklin.

" Sengaja gue hilang dalam beberapa part cerita, kirain bakalan ada yang komen dengan bilang  Thor, kita rindu Galang. Tapi sialnya gak ada yang bilang gituan." Jelas Galang si sok sadboy.

" Bener anjir, sakit hati Abang deks." Ujar Anton dramatis.

" Gue sih b ajah." Balas Delon.

" Aku sih yes." Lanjut Revion.

Masih ingat dengan mereka?

" Udah ah, ini namanya ujian dalam memerankan tokoh fiksi." Kata Franklin menyemangati mereka semua.

Di sisi lain, Stella yang tadinya sibuk membuat onar kini terdiam menatap botol wine yang berada di depan wanita seksi. Kemudian balita nakal itu melirik kanan-kiri dan melihat semua sibuk mengobrol atau bermain handphone. Lantas, balita itu berjalan mengendap-endap untuk mengambil botol wine itu. Ia penasaran seperti apa rasanya sampai-sampai semua orang berlomba-lomba meminumnya.

Apakah rasa strawberry atau coklat?

" Heh, mau ngapain?" Gertak seorang wanita seksi yang berhasil menghentikan aksi Stella yang hendak mengulurkan tangan untuk mengambil botol wine tersebut.

Stella pun menggeleng dengan raut polos tapi si wanita seksi tidak akan terhipnotis dengan raut penuh kepolosan itu.

" Nanti kakak laporin ya ke daddy kamu." Ancam si cewek membuat Stella segera berlari dari sana.

Balita itu langsung masuk ke pangkuan Franklin dan bersiap untuk mengadu.
" Om lankin, kakak itu malahin Lea."

" Kakak mana sayang?" Tanya Franklin seraya menaikkan celana Stella yang sedikit molor.

" Kakak yang gak pake baju itu." Tunjuk Stella ke arah wanita tadi.

" Itu pake baju sayang. Namanya crop top bra."

" Heh, crop top bra bukan baju ya." Ujar Galang.

Berbeda dengan Stella yang bingung.
" Pake baju? Tapi nenennya nampak."

Ujaran polos itu membuat beberapa dari mereka tertawa kencang. Kecuali si wanita yang kini menatap tajam ke arah Stella membuat bocil tersebut segera menyembunyikan wajah pada ceruk leher Franklin.

GIONATAN 2: Harta, Takhta, Stella. (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang