Sweet Babysitter [ Izana x Takemichi ] ✔

pengganggu

Takemichi terkejut ketika melihat seorang pria yang seumuran dengannya tengah berdiri tepat di hadapannya. Wajah nya yang tampan mampu menghipnotis siapapun yang melihatnya.

Postur tubuh yang tinggi menjulang, jangan lupakan surai kuning secerah matahari yang semakin membuat manusia itu terlihat mempesona.

"Chifuyu?" Takemichi sambil menyipitkan matanya.

Pria yang Takemichi panggil dengan nama 'Chifuyu' itupun tersenyum senang. Manik berwarna hijau sedikit kebiruan itu memandang nya penuh rindu dan sendu.

"Kau apa kabar?" Tanya Takemichi sedikit kaku.

Mungkin itu adalah kali pertamanya mereka bertemu setelah 11 tahun berpisah karena suatu masalah.

"Seperti yang kau lihat, aku baik. Kau sendiri? " Tanya Takemichi balik.

Mulut Chifuyu sedikit bergetar ketika dirinya ingin membalas pertanyaan Takemichi. Tubuhnya seakan ingin memeluk tubuh kecil dan kurus itu dan membawanya pergi kemana pun dirinya mau.

Namun, status nya saat ini hanyalah orang asing bagi Takemichi. Setelah apa yang pernah dia lakukan dulu.

"...aku baik." Balas Chifuyu menundukan kepala.

Mendengar jawaban Chifuyu, Takemichi mengangguk paham dan sedikit tersenyum.

Keheningan pun menyelimuti mereka. Kedua manusia itu hanya diam tak membuka mulut. Chifuyu sedikit mencuri pandang Takemichi yang tengah berdiri sambil memandang sekitar.

"Apa kau mau pergi?" Tanya Chifuyu membuka kembali pembicaraan.

Takemichi sedikit tersentak ketika suara berat Chifuyu terdengar di telinganya.

"Ya, aku akan pergi." Jawab Takemichi.

Saat Chifuyu hendak membuka mulutnya lagi. Seorang remaja bersurai perak dengan kedua telinga yang telah terpasang anting berdiri di belakang Takemichi.

Entah kapan remaja itu datang sambil menatap nya penuh benci. Wajahnya yang sejak awal sudah terlihat sangar, makin terlihat sangar lagi ketika aura hitam mencekam mengelilingi dirinya.

"Takemichi, kenapa kau diluar? Kau mau pergi? " Tanya Izana tepat di telinga Takemichi.

Pemuda yang hampir berkepala 3 itupun meloncat kaget. Pipinya sedikit bersemu merah saat hembusan napas Izana mengenai area telinga dan lehernya.

"Astaga Izana!! Sejak kapan kau disini?" Tanya Takemichi memegang lehernya.

Izana terkekeh saat melihat Takemichi. Namun, berbeda saat menatap Chifuyu yang berdiri disamping pujaan hatinya.

"Itu tidak penting. Kau mau kemana?" Ulang Izana.

Mulut Takemichi sedikit kelu ketika Izana bertanya. Apakah dia harus menjawab bahwa ia akan pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri?

Bukankah hal itu hanya akan membuat Izana semakin gila akan dirinya?

"Aku aka-

" Dia siapa, Takemichi?" Sela Chifuyu menatap Izana dengki.

Takemichi merasa terselamatkan ketika Chifuyu bertanya. Napas lega terhempas pelan dari mulutnya.

"Justru kau yang siapa?" Izana ikut bertanya, namun dengan sedikit ketus.

Chifuyu menahan geram dengan meremas kedua tangannya.

"Dia temanku. Dan, Chifuyu, perkenalkan dia Izana, adik asuhku." Jelas Takemichi meraih tangan Izana agar mau bersalaman dengan Chifuyu.

Pemuda bersurai perak itu menahan tangannya, dirinya tak mau jika harus bersentuhan tangan dengan lelaki yang ia cap sebagai saingan.

Mampus.

"Izana, ayo berjabat tangan." Minta Takemichi.

"Aku tidak mau. Untuk apa aku harus bersalaman dengannya?"

"Iz-

Sebelum Takemichi sempat menegur Izana. Chifuyu, sudah terlebih dahulu memotongnya.

" Itu tak apa, Takemichi. Jika dia tak mau ya sudah." Ujar Chifuyu tersenyum palsu.

"Lihat? Dia sendiri tak masalah dengan itu. Jadi, ayo pergi." Ajak Izana menarik Takemichi.

Takemichi menghela napas lelah. Niat hati ingin pergi menuju rumah sakit, malah harus bertemu dengan Chifuyu dan terhalang oleh Izana yang datang entah dari mana.

"Izana!! Kenapa kau meninggalkan ku!!" Teriak Kakucho dari kejauhan.

Izana memutar matanya bosan. Sedangkan Takemichi menepuk jidatnya.

"Kalian habis berbuat apa kali ini?" Tanya Takemichi pasrah.

Chifuyu yang berdiri di samping Takemichi melihat Kakucho dengan penuh rasa penasaran.

"Siapa lagi manusia bercodet itu, Takemichi?" Lirih Chifuyu.

Setuju Chifuyu masuk cerita ini?

Saya sudah sedikit bosan dengan cerita ini.

Mungkin anda sekalian juga sudah bosan dengan cerita yang malah melungker tak jelas ini?

Beri respon kalian agar saya dapat memperbaiki alurnya.

Pinterest.