bersama #2

2.4K 382 40
                                    

Embun pagi terlihat disepanjang jendela gedung apartemen.

Suasana yang sepi masih senantiasa menghiasi lingkungan sekitar.

Takemichi bangun dari tidurnya, meregangkan otot-otot yang kaku dan dengan perlahan membuka kelopak matanya.

Tubuh kecilnya ia bawa untuk duduk di tepi ranjang, memfokuskan diri untuk mengembalikan nyawa yang tadi malam entah terbang kemana.

Jam dinding sudah menunjukan angka 05.30, Takemichi harus segera bersiap untuk memulai aktivitasnya. Mengingat kini Takemichi tak tinggal sendiri.

Ada dua bocah kecil yang akan tinggal bersama dirinya mulai sekarang. Meskipun kedua anak itu memiliki sifat yang bisa dibilang cukup berbeda jauh.

Yang satu dingin sedingin es batu yang satu hampir menyerupai sifat Takemichi.

Dengan langkah pelan, Takemichi mulai bangun dari duduknya. Berjalan pelan menuju kamar dimana kedua anak itu mengistirahatkan tubuh mereka.

Pintu dibuka pelan, terlihat dari luar suasana kamar yang tenang dan sunyi. Hanya terdengar suara dengkuran halus di sana.

Takemichi menatap lembut kedua anak dengan surai yang berbeda, senyum hangat Takemichi tampilkan untuk mereka.

Tangan halusnya membelai kedua surai itu dengan lembut, sedikit jail dengan mencubit pipi gempil Izana.

Membuat sang empu sedikit terganggu namun tetap melanjutkan tidurnya.

"Hei duo jagoan, bangun!" Ucap pelan Takemichi sambil menepuk kedua pantat Izana dan Kakucho.

Erangan kecil keluar dari mulut Izana, tangan kecilnya berusaha meraih pinggang Takemichi. Memeluk pemuda manis itu dan menenggelamkan kepalanya pada perut Takemichi.

Takemichi tertawa kecil, tangan halusnya mengelus surai perak itu, sedikit pelukan ia berikan untuk Izana.

Kakucho?

Bocah kecil itu malah asik membelakangi Takemichi dengan tangan yang masih memeluk erat guling berwarna biru.

Air liur sedikit keluar dari sudut kiri bibir mungil itu.

Karena tak tahan dengan apa yang ia lihat, Takemichi segera mencubit pelan pipi Kakucho dan menciumnya.

"Hei, ayo bangun! Mau sampai kapan kalian tidur, hmm? " Ujar Takemichi dengan tangan yang sibuk menyibak selimut berwarna biru laut.

"Gedong aku" Seru Izana yang sudah bangun dari perut Takemichi.

Tangan kecilnya sibuk mengucek kedua matanya untuk menghilangkan rasa kantuk.

Takemichi hanya tersenyum kecil tak menolak apa yang Izana minta, dengan senang Takemichi mulai mengangkat tubuh Izana. Tak lupa dengan Kakucho yang sudah berada di tangan kirinya.

Kedua anak itu kini sudah berada dalam pelukan Takemichi. Menenggelamkan kepala masing-masing pada ceruk leher sang pemuda manis.

"Jangan tidur" Ucap Takemichi.

Keduanya hanya mengangguk paham.

Dengan pelan Takemichi melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Meletakkan kedua anak diatas mesin cuci, tangan halusnya ia arahkan pada kaos yang Izana kenakan.

Tangan Izana pun diangkat keatas agar memudahkan Takemichi untuk melepas semua kaos yang ia kenakan.

Setelah telanjang bulat, Takemichi segera membawa Izana kedalam bathup, dan kini gantian Kakucho yang harus ia urus.


Suara gemericik air terdengar dari kamar mandi, cipratan air mengarah kemana-mana. Membuat Takemichi sedikit kewalahan untuk membilas tubuh mereka.

"Takemichi, kau tidak mandi? " Tanya Kakucho dengan tangan penuh busa sabun.

Takemichi tersenyum lalu menjawab

"Setelah kalian, baru aku akan mandi" Jawab Takemichi sembari membasuh kepala Izana.

"Kenapa kau tidak mandi bersama kami? " Kini ganti Izana yang bertanya.

"Nanti saja" Balas Takemichi.

Izana serta Kakucho hanya mengangguk paham, keduanya pun terus bermain air hingga membuat Takemichi sedikit menggerutu.

'Beginikah rasanya menjadi seorang pengasuh? '













Setelah acara mandi tadi selesai, ketiga manusia tadi sudah berada di meja makan.

Wajah keduanya pun tampak berseri dan segar, aroma sabun yang khas tercium di tubuh mereka.

Takemichi pun juga sudah membersihkan diri. Kesibukannya pun kini beralih kedapur. Memasak makanan untuk dirinya serta anak asuhnya.

Untuk sarapan cukup menu yang simple, karena masih pagi jadi tak perlu makan makanan yang terlalu berat.

Roti, sosis, serta telur mata sapi sudah cukup untuk sarapan di pagi yang lumayan cerah.

"Cepat habiskan dan kita akan keluar hari ini" Ucap Takemichi sembari menuangkan air kedalam baskom. Gelas maksudnya.

"Kemana? " Tanya Izana dengan mulut yang terus mengunyah.

"Taman mungkin, atau kalian mau pergi ke tempat lain? "

"Tidak, kemana Takemichi pergi kami akan ikut" Balas Kakucho dengan garpu yang diangkat keatas.

Izana mengangguk setuju. Takemichi pun tersenyum kecil, kedua tangannya ia angkat untuk mengelus kedua surai yang berbeda warna itu.

"Baiklah, cepat habiskan dan mari kita pergi!! " Ucap Takemichi dengan semangat.

Jangan lupa dengan cengiran khas miliknya. Kedua anak itu mengangguk paham. Mata keduanya tampak berbinar ketika melihat senyum serta cengiran Takemichi.

Tanpa sadar Izana menampilkan senyum hangat yang jarang ia tampilkan.




































Sebenernya ini udah aing ketik pas jamkos tadi:)

Masih mantengin IzaTake? Bagus kalau iya.

Dari HaiTake sama TaiTake mau lanjut yang mana?

Dari HaiTake sama TaiTake mau lanjut yang mana?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pinterest.

Sweet Babysitter [ Izana x Takemichi ] ✔Where stories live. Discover now