kesal

1.3K 233 8
                                    

Takemichi berjalan masuk menuju gedung apartemen bersama Rindou serta Baji yang saat ini berada di sisi nya.

Kedua anak itu terus menerus menempel pada nya setelah kepergian ibu Takemichi. Wanita tua itu berpesan agar dirinya merawat Baji dengan benar selama ia pergi keluar kota.

Mengurus beberapa hal bersama suami barunya.

"Dengar Keisuke, kau harus akrab dengan yang lain nanti. Jangan membuat masalah dan membuat ku harus pergi menuju Tuhan di usia ku yang masih muda ini." Ucap Takemichi sambil memegang kedua pundak Baji.


Baji hanya mengangguk tanpa mencerna apa yang sang kakak ucapkan. Yang pasti dirinya harus menjauhkan manusia bersurai pirang pudar itu dari kakak tercintanya.

"Bagus."


Rindou yang berdiri di samping Takemichi hanya mengamati interaksi kedua kakak beradik itu. Dirinya iri dengan Baji yang memiliki kakak seperti Takemichi.

Ia tau bahwa dirinya juga memiliki seorang kakak. Tapi, manusia yang satu itu sama sekali tak bisa di jadikan sebagai panutan. Yang bisa Ran lakukan hanya memukul orang, dan sebagainya.

Namun, ada kalanya Ran akan bersikap layaknya seorang kakak. Melindungi sang adik apapun yang terjadi. Menemaninya di kala dirinya sedang membutuhkan bahu untuk bersandar.



"Ada apa Rindou? Jangan terlalu banyak melamun." Ujar Takemichi sambil menjentik kening Rindou.

Gelengan kepala Takemichi tangkap sebagai jawaban. "Hmm, aku sedang memikirkan Ran"



Senyum tipis muncul di kedua sudut bibir Takemichi. Tangannya mengusak pelan surai pirang dan hitam milik Rindou serta Baji yang saat ini telah berdiri berdampingan.

"Sejak kapan kau berdiri di sampingku?!" Ketus Baji.

"Mana ku tahu. Menjauhlah dariku, dasar anjing!" Rindou tak kalah ketusnya.

Mendengar kata kasar dari mulut Rindou membuat amarah Baji keluar. Tangan yang sudah terkepal kuat itu hampir ia layangkan pada Haitani sulung sebelum Takemichi menghentikan itu semua.

"Keisuke. Jangan membuat masalah dengan bertengkar bersama Rindou."

"Maafkan aku." Ucap Baji menunduk.


Takemichi menghela napas sejenak. Surai hitam milik Baji, Takemichi belai dengan lembut.

"Ayo masuk." Ajak Takemichi yang telah membuka pintu menuju dunia lain.







Saat pintu apartemen terbuka, munculah Izana, Kakucho serta Ran yang telah berdiri untuk menyambut Takemichi.

"Kau lama!!" Ucap Izana.

"Benar, dan kenapa kau mengajak Rindou? " Tanya Kakucho.

"Seharusnya kau buang saja dia, Takemichi."


"Siapa mereka?" Tanya Baji yang langsung membuat ketiga anak tadi terdiam.





Izana melotot ketika melihat Baji yang memeluk kaki Takemichi. Hawa suram memenuhi pintu masuk apartemen itu.

"Kau yang siapa? " Tanya Izana.

"Jawab dulu sial-

Sebelum Baji menyelesaikan kalimatnya, Takemichi sudah terlebih dahulu membungkam mulut nya,

" Siapa yang mengajari mu berbicara kasar seperti ini?" Tanya Takemichi mencubit pipi Baji.

"T-tidak ada."




Takemichi kembali menghela napas panjang. Merasa bahwa dirinya tidak akan kuat menerima cobaan seberat ini. Lebih baik ia tertibun berbagai macam tugas daripada berurusan dengan sang adik.

"Kalau begitu, ayo perkenalkan dirimu, Keisuke." Ucap Takemichi mendorong pelan tubuh Baji.




Kali ini Baji yang menghela napas panjang. Apakah dia harus berteman dengan para manusia titisan kampret selama dirinya tinggal bersama sang kakak?

Jika saja dia bisa mengusir mereka dari sini maka ia akan lakukan bagaimanapun caranya.

"Baji Keisuke." Lirih Baji.



Kerutan kesal muncul di dahi Izana. Rasanya ia ingin sekali menusuk si bocah bertaring itu dengan pisau buah yang tertancap di keranjang yang terletak tak jauh di sana.


"Hah? Kami tak bisa mendengarmu!" Ucap Izana kesal.

"Ck, Baji Keisuke. Puas kau ubanan?!" Balas Baji.


Takemichi hanya menatap nanar para anak pungut itu. Ia sudah berpindah pada kursi, duduk untuk mengistirahatkan diri sambil memegang tas berisi pakaian milik Baji.


"Aku Hitto Kakucho." Ucap Kakucho tiba-tiba.

"Ran Haitani." Ran juga ikut memperkenalkan diri.


Rindou yang sejak tadi berada di belakang Baji, kini berpindah dan sudah berada di samping Takemichi. Ikuti meratapi betapa kasihan nya nasib mereka.

"Baiklah. Semua sudah berkenalan. Sekarang, Izana bawa Keisuke menuju kamar kalian."

"Aku akan segera menyusul kalian." Ucap Takemichi.


Semua anak itu mengangguk kecuali Izana.





Kenapa anak ini bisa bersama Takemichi? Pikir Izana.






























Minal Aidin Wal Faidzin kalian para pembaca IzaTake.

Saya minta maaf untuk semua kesalahan yang pernah maupun tidak pernah saya lakukan. Saling berbagi maaf itu adalah kebaikan yang luar biasa.

Bagi thr mak:)

Bagi thr mak:)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pinterest.

Sweet Babysitter [ Izana x Takemichi ] ✔Where stories live. Discover now