𝐊𝐄𝐒𝐄𝐌𝐏𝐀𝐓𝐀𝐍

28

3 bulan telah berlalu. rumah tangga bright dan Gulf tidak ada yang spesial.
mereka hanya menjalankan pernikahan tanpa sentuhan, maksud ku Bright yang tidak ingin menyentuh Gulf dan Gulf yang tidak pernah meminta hal hal seperti itu pada Bright.

sesekali Gulf menghubungi Mew walau hanya sekedar bertanya kabar. Gulf lah yang lebih dulu mengirim pesan pada Mew, Gulf sering melakukan panggilan video kepada Mew. tak ada jarak bagi mereka, Mew yang akhir akhir ini mulai perhatian pada Gulf dan hubungan mereka yang kembali dekat tanpa sepengetahuan dari Bright.

namun tanpa Gulf sadari ternyata Bright sering berhubungan di belakang nya.
Bright melakukan itu pada adik kandung nya sendiri, win.
Gulf tak menyadari bahwa Bright bermain panas di belakang nya, dan begitupun Bright yang tak menyadari bahwa Gulf kembali dekat dengan mantan suami.

Bright sendiri sudah mendapatkan apa yang ia mau, sebuah warisan yang di pegang oleh sang papa kini telah jatuh ke tangan nya.
hal itu membuat Bright semakin tak peduli akan kehadiran Gulf.. Bright mementingkan kebahagiaan nya bersama sang adik. tak bisa di pungkiri bahwa sekarang ia mencintai adik nya sendiri.

"phi kau sudah makan?" tanya pria manis sedang meminum jus mangga buatan nya sendiri di balkon kamar.

"sudah, apa kau sudah makan?" tanya pria tampan itu walau usianya sudah 30 tahunan.

"sudah, aku sedang memakan rujak mangga muda. rasanya sangat nikmat phi!" ujar Gulf bahagia dan memakan buah yang telah di beli nya dengan santai.

sedangkan Mew yang melihat Gulf memakan mangga muda itu segera menelan ludah yang sudah memenuhi mulut nya.

"apa tidak asam??" tanya Mew.

"tidak, ini nikmat.. phi mau mencoba nya??" tanya Gulf mencodongkan rujak itu ke arah Camera agar Mew melihat betapa cantik nya mangga muda yang di hiasi cabe cabe itu.

"tidak mau, kau jangan terlalu banyak memakan makanan yang asam dan pedas, phi takut kau sakit perut." nasihat Mew pada Gulf.

"baik phi." jawab Gulf mengangguk dan melanjutkan makan nya.

mereka terus mengobrol hingga larut malam. Gulf bahkan tak peduli apakah Bright sudah pulang dari kantor atau belum.

sedangkan disisi lain...
kedua adam yang berada di hotel mewah lalu saling memeluk tanpa busana sembari menonton siaran TV.

itu Brightwin.

"phi apa kau tidak pulang?? aku takut phi Gulf mencari mu." ujar win yang menyenderkan kepalanya di dada sang kakak.

tanpa berbicara Bright mengambil ponsel milik nya dan mengetik sesuatu di sana, setelah nya ia meletakkan kembali ponsel milik nya lalu menatap sang adik.

"phi sudah bilang padanya jika phi tidak pulang karena ada urusan pekerjaan, kau tak perlu khawatir." ujar Bright mengelus rambut tebal milik win dan tersenyum lembut.

percakapan cukup sampai di situ karena mereka lebih memilih melanjutkan tidur panas di temani keringat yang membasahi tubuh keduanya.

tanpa sadar ada sebuah Camera yang merekam semua perbuatan mereka.
Camera itu terselip sehingga tak ada yang menyadari keberadaan Camera itu.

...

"PHI MAU MENGELAK BAGAIMANA LAGI!!!!! BUKTI SUDAH ADA DI TANGAN KU!! AKU SUDAH MELIHAT NYA!!" teriak Gulf pada Bright.

"huhhhh... kau sangat bodoh Gulf, kau hanya aku gunakan untuk mengambil warisan papa ku, karena saat itu ia tidak mau memberikan warisannya padaku sebelum aku menikah, jadi aku menikahi mu karena itu. dan kau harus tau bahwa selama kita menikah aku tidak pernah mencintai mu sama sekali, sekarang kau sudah mengetahui nya lalu apa?? kau ingin kembali menangis di pelukan mantan suami mu itu atau kau ingin membunuhku??" ucap bright santai.

"brengsek!" umpat Gulf dengan mata yang sudah memerah.

"yaaa aku memang brengsek lalu apa??" ucap Bright dan....

PLAKKK!!

Suara tamparan yang begitu nyaring membuat pipi Bright menjiplak telapak tangan Gulf.
Bright menatap ke arah Gulf dengan tatapan membunuh, sudah habis kesabaran nya pada sang istri.

Bright mencengkram tangan Gulf dan menancapkan kuku kuku milik nya di tangan mulus itu sehingga Gulf merintih kesakitan, tak sedikit juga darah yang mengalir memberikan warna merah pada kulit putih itu.

"akhh hentikan!! ini sakit!" rintih Gulf memegang tangan Bright mencoba melepaskan tangan kekar itu dari tangan nya.

"kau sudah berani menamparku dan kau memintaku untuk berhenti?!! aku akan memberi mu pelajaran!!" sentak Bright menarik tangan Gulf menuju gudang tak terawat di rumah nya.

Bright menghempaskan tubuh Gulf sama seperti perlakuan Mew dulu pada nya. hal itu membuat Gulf kembali memikirkan Mew,, hanya Mew yang bisa menolong nya. Gulf berharap Mew datang menyelamatkan dirinya dan mendengarkan permintaan pertolongan Gulf padanya. sialnya ponsel Gulf jatuh saat Bright menarik kasar tangan nya.

"kau diam di sini dan jangan berani berani untuk keluar!! atau kau... akan mendapatkan hukuman nya." lirih Bright seram di akhir kalimat.

Gulf hanya mampu menahan isak tangis nya dan terus berharap Mew datang mendengar suara hatinya yang menangis.

pintu sudah di tutup.. gelap gulita menghiasi penglihatan Gulf, Gulf mulai terisak saat pikiran nya mulai menuju ke arah ghoib.. ia tak terlalu takut akan gelap tapi ia takut pada pikiran nya yang merayap sehingga membayangkan makhluk halus yang seram.

"hiks phi miw... aku takut." lirih Gulf memeluk lutut miliknya dan menenggelamkan wajah nya ke dalam.

sedangkan Mew sendiri sedang menuju ke rumah megah bersama 100 bodyguard milik nya. ia akan mengepung rumah itu dengan 100 bodyguard milik nya.
Mew tidak akan memberikan cela untuk orang itu melarikan diri.

"tunggu aku sayang.." ujar Mew yang sedang menyetir sembari bersmirk seram.

tbc.

halo ges...
aku update, ada yang nunggu?? jangan lupa vote sama komen nya biar ak semangat.. maapin kalo ceritanya makin gjls, tapi ak udah berusaha buat bkin cerita ini semenarik mungkin agar kalian gk bosen..
dan ak cm mau ingetin aja kalo gk suka sm cerita ak boleh di tinggalkan, mks🤗.