01

4.7K 170 4
                                    

"ku mohon phi, dengarkan penjelasan ku. ini semua tidak benar! kau mempercayai ku kan.." ucap gulf menentang semua nya dan memegang tangan mew sembari bertekuk lutut.

Mew menghempaskan tangan gulf yang menegang nya, dan menendang pria manis itu dengan kasar dan keras. setelahnya mew meninggalkan nya sendirian.

hati gulf rapuh, ia sangat kecewa atas tindakan mew selama ini.. ia sedih saat suami nya lebih memilih orang lain di banding dirinya. sudah cukup ia menderita karena ayah nya,, apakah masih kurang??.

"phi... aku mencintaimu, selalu mencintaimu.. aku harap kau bahagia dengan pilihan mu kelak... aku menyayangimu, sangat menyayangimu." ujar gulf lirih menatap sendu kepergian mew dengan wanita nya.








acara megah dan mewah telah diselenggarakan di gedung tinggi juga luas. tamu tamu menikmati acaranya dengan perasaan senang, ada yang mencicipi hidangan yang telah di siapkan, ada yang berbincang bincang, ada juga yang mengobrol akrab dengan pengantin.

semua nya terlihat bahagia atas acara ini, tapi tidak dengan pengantin nya. mereka melakukan semua ini hanya terpaksa, tidak tidak.. hanya Mew lah yang terpaksa.. sedangkan gulf sangat menikmati dan turut berbahagia dengan acara pernikahan nya.

"nak.. papa senang kau menerima pernikahan ini, papa harap kau menerimanya dengan tulus." bisik papa Jong kepada anak semata wayangnya.

"pa, selalu ingatlah kata kata ku. Aku tidak akan pernah menyukai nya apalagi mencintai nya.. aku sangat jijik tentang itu, jangan pernah berharap aku akan menganggap nya sebagai pendamping hidup ku." kata kata itu muncul di bibir tipis anak nya.

"dan papa ingatkan padamu. jangan pernah menyesal dengan kata kata mu barusan." ucap papa Jong mengingatkan.

Mew bersmirk, "itu tidak akan pernah."






"Gulf." panggil pria tua.

"ayah.." senyum gulf dan menghampiri ayah nya.

"kau ingat pesan ayah. "jangan pernah mencintai nya. cukup ambil dan nikmati uang nya." deg... Gulf menatap ayah nya dengan tatapan sulit di artikan. senyum miris terpampang di wajah imut gulf.

"aaku tidak tau kedepannya ayah.." ujar gulf pelan.

"cukup ikuti perintahku." finis ayah pergi meninggalkan Gulf dan menikmati wine di tangan nya.

semua obrolan selesai, obrolan tentang papa Jong dengan Mew, dan obrolan Gulf dengan Ayahnya.





suasana canggung menyelimuti Gulf dan Mew. mereka berada di satu kamar, satu kasur, tapi enggan untuk berbicara. Mew yang malas berbicara dan Gulf yang bingung ingin membuka obrolan dengan suami nya bagaimana.

akhirnya mereka memiliki diam satu sama lain, tidak ada obrolan untuk keduanya. Gulf memutuskan untuk merapikan baju baju nya di ruang ganti. tapi suara bariton menghentikan nya.

"mau apa?" deep suara terdengar di telinga Gulf.

Gulf berbalik dan menjawab.

"aku ingin menata pakaian ku di dalam." ujar Gulf menunjuk ruangan yang akan ia tuju.

"siapa yang menyuruhmu untuk tidur di kamar ini?" tanya mew menaikkan satu alis ke atas.

"aapa maksud mu? kita tidak satu kamar?" tanya Gulf heran.

"55555 kau berharap akan tidur bersama ku, jalang?" ucap mew seperti, mengejek.

Gulf membulatkan mata nya, tidak pernah terfikir olehnya bahwa suami nya akan mengatai nya, jalang!?.
Gulf hanya sanggup menundukkan kepalanya, menahan buliran air agar tidak jatuh. sesekali ia juga menahan ingus nya agar tidak tersedot dan menimbulkan bunyi.

"ck, apakah gay ini menangis?" tanya mew menghampiri Gulf dan menarik dagu nya agar menatap matanya. Mew dapat melihat mata merah dan hidung nya yang basah. sungguh ia jijik dengan penampakan di depan nya.

Gulf terdiam tidak dapat melakukan apapun. ia tetap mempertahankan air mata nya agar tidak turun. Gulf juga menghindari kontak mata dengan Mew, ia lebih memilih kembali menunduk tanpa melakukan apapun.

"kau tenang saja, aku akan memberi mu tempat yang layak untuk kau tinggali." ucap mew menarik tangan Gulf dan membawa koper gulf yang isinya pakaian pakaian Gulf.

sesampainya di kamar tamu, mew membuka pintu itu lalu menghempaskan tangan Gulf dan melempar koper yang ia genggam.

"tinggal di situ, jangan pernah masuk ke kamar ku. kau disini hanya untuk menjadi pembantu, jadi jangan pernah berharap aku menganggapmu sebagai istri ku, dasar Gay s¡alan." kata kata itu keluar dari mulut Mew tanpa beban dan meninggalkan gulf yang menunduk menangis diam.

Gulf bangkit dan menghapus air mata nya yang jatuh.. ia mengunci kamar itu dan menatap sekeliling kamar nya. tidak sebesar kamar mew, tapi cukup untuk dirinya seorang.
Gulf menghampiri lemari dan membuka nya.. ia mulai menata pakaian pakaian nya yang berada di dalam koper hingga habis tanpa sisa.

selesai dengan itu gulf memutuskan untuk membersihkan tubuh nya dan pergi turun untuk memasak makan malam.
Gulf menggunakan apron dan mulai mengiris iris bawang, setelah nya menggoreng ayam. malam ini ia akan masak nasi goreng dengan ayam goreng, ia juga memasakkan makanan untuk suami nya.

ia membuat jus mangga untuk kedua nya. dan setelah selesai ia berniat untuk menghampiri Mew, tapi... rasa takut nya mulai menghantui nya. ia takut mew akan marah jika ia ke kamar nya.

tapi hatinya meminta untuk menghampiri Mew, dan akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke kamar mew. namun..

"hai... apa kau pembantu baru di apartemen kekasihku?" tanya wanita cantik menghampiri Gulf.
yaa, mereka tinggal di apartemen Mew untuk beberapa saat karena kemauan papa Jong.

tbc.

ayo coba baca yang ini, kali aja kalian suka.. jangan lupa di follow, g maksa tapi mau.

𝐊𝐄𝐒𝐄𝐌𝐏𝐀𝐓𝐀𝐍Where stories live. Discover now