25

1.4K 106 4
                                    

"ssejak kapan phi sudah bangun??" tanya Gulf.

"sebelum kau bangun." ujar Mew seadanya.

Gulf mengangguk paham.

"kenapa phi melakukan ini?" tanya Gulf menatap mata Mew dengan lekat.

"melakukan apa?" tanya Mew balik.

"ini." ujar Gulf membuka selimut, dan menampilkan tubuh polos nya dengan tubuh Mew yang menggunakan boxer.

"oh" jawab Mew beroh ria.

"oh?" ulang Gulf merasa kurang dengan jawaban Mew.

Mew membuang nafas pelan.

"aku hanya meminta jatah ku sebelum kita bercerai, apa salah? lagipula kita melakukan seks saat ini masih berstatus suami istri, lalu apa maksud pertanyaan mu tentang kenapa phi melakukan ini??" ujar Mew santai dan memilih bersender di dashboard lalu mengambil 1 putung rokok dan menyalakan nya.

Gulf terdiam, ucapan Mew memang benar.. ia hanya merasa diri nya di gunakan saat waktu yang tidak tepat. kenapa saat mereka ingin berpisah justru Mew menyentuhnya?? jika saja Mew melakukan ini saat rumah tangga mereka masih berjalan, mungkin saat ini mereka menjadi sepasang suami istri yang saling mencintai.

"huhhhh... tak apa." jawab Gulf dan berbalik memunggungi Mew.

"kau marah karena keperawanan hole mu aku rebut?" tanya Mew yang ternyata membuat ngilu di hati Gulf, ia sangat sensitif jika membahas hal hal yang seperti Mew tanyakan.a

"berhenti membahas nya." ujar Gulf menenggelamkan wajah nya di bantal guna menutupi air mata yang kini mulai keluar.
kenapa Mew mengungkit tentang keperawanan hole nya itu?!

"aku lupa jika aku bukan yang pertama.. itu artinya hole mu bukan lagi memegang nama perawan. di pikir pikir apa kau bangga dan bahagia karena pak tua itu yang pertama?" tanya Mew jauh dari pemikiran nya.

Gulf berbalik dan menatap wajah Mew dengan tatapan garang namun berlinang air mata, hidung nya memerah dan mata nya menjelaskan bahwa ia kecewa.

"apa begini wajah bahagia??" tanya Gulf kesal.

Mew terdiam.. ia kebablasan sehingga membuat istrinya bersedih.

"mmaafkan aku.. aku.. aku tidak bermaksud-"

"kau bermaksud mengecewakan ku?" potong Gulf.

"APA MAU MU PHI!! KENAPA KAU BERUBAH!!!? kau ingin menyakiti hati ku lagi? begini caramu agar cepat cepat berpisah dengan ku??" ujar Gulf lirih di akhir.

"hahhh... kapan kau menikah dengan Bright?" tanya Mew menghela nafas.

"jangan mengalihkan topik pembicaraan." ujar Gulf memejamkan mata nya.

"aku hanya bertanya, tadi aku sudah meminta maaf padamu. apa kau lupa?" ujar Mew semakin menjadi jadi.

Gulf tidak menjawab dan lebih memilih kembali membelakangi tubuh Mew lalu menutupi wajah nya dengan bantal.

sedangkan Mew sendiri melihat Gulf dengan tatapan sedih. hati nya hancur saat ia telah membuat istrinya menangis kembali.

"maafkan aku, aku ingin mempercepat waktu." batin Mew berbicara lalu Mew memutuskan untuk mandi karena rokok nya yang sudah habis.

Gulf kembali tertidur hingga larut malam. tubuh nya masih remuk dan badannya yang kurang sehat, sama seperti ayah trai yang meniduri nya lalu tak lama Gulf demam. hole nya sakit namun sudah di obati oleh Mew.

Mew juga sudah membersihkan tubuh Gulf menggunakan handuk dengan air hangat, Mew mengganti pakaian Gulf dengan piyama tidur.

"bangunlah, kau harus makan." ujar Mew menepuk pelan pipi berisi milik Gulf.

Gulf yang merasa tidur nya di ganggu segera terbangun dan mendapati Mew yang berdiri di samping nya sembari membawa sebuah piring.
Gulf perlahan duduk dan Mew langsung memberikan makanan itu lalu pergi begitu saja.

Gulf menatap sendu ke arah Mew lalu ke makanan yang di berikan nya. Gulf sedang tak selera makan di malam ini.

"shhhhh... kenapa sesakit ini?? oh iya aku lupa, pen¡s pria jahat itu sebesar hidung gajah dewasa. bagaimana jika hole ku sobek karena nya??" ujar Gulf sembari berjalan berpegangan dengan dinding untuk menuju ke kamar mandi.

sedangkan pria jahat yang di maksud Gulf sedang terkekeh melihat kelakuan istri nya lewat cctv yang ia pasang entah kapan.

"phi Mew memang tidak pernah mencintai mu Gulf... kenapa kau mau bertahan dengan nya?? bukankah semua perlakuan dia kepada mu sangat kejam??" tanya Gulf pada cermin di depan nya.

"aku mencintainya.. karena itu aku bertahan hingga saat ini." jawab Gulf sendiri.

"tapi aku juga mencintai Bai.. tapi aku tidak tau perasaan ku terhadap Bai karena aku tulus mencintai nya atau karena merasa berhutang budi.." ujar Gulf kembali.

"aku harus bagaimana???" tanya Gulf menatap cermin di depan nya dengan lucu.

"aku ingin kehidupan yang nyaman seperti bersama buna dulu.. apakah aku bisa merasakan itu lagi cermin???" tanya Gulf pada cermin di depan nya.

Gulf terus menerus mengoceh ini itu kepada cermin kamar mandi. bahkan Mew sempat panik karena sudah lebih dari 5 menit Gulf belum keluar kamar mandi itu, Mew berfikir jika Gulf akan melakukan hal konyol karena bersedih akibat perkataannya tadi.

saat Mew membuka pintu kamar mandi itu ternyata tidak di kunci. Mew menemukan Gulf yang sedang menatap cermin dengan lucu. bola mata yang bulat, alis yang terangkat dan bibir yang membentuk huruf O seperti orang terkejut.

Gulf menoleh ke arah Mew dan menatap nya garang.

"ada apa kau kemari!! kau ingin mengintip ku!!?!" tanya Gulf dengan alis menyatu seperti kucing yang sedang badmood.

"ttidak, aaku kira kau sudah keluar dan aku berniat ingin mmenggunakan kamar mandi ini karena kamar mandi ku kran nya rusak." ujar Mew gugup.

"ck dasar pengganggu!" sentak Gulf keluar kamar mandi sembari menyenggol bahu Mew dengan bahu kecil nya.

sifat Gulf aneh, itulah pikir Mew.

tbc.

tungguin chap selanjutnya ya phi phi semua!!
jangan lupa vote sama komen nya, padahal vote cerita itu gampang tapi kenapa banyak banget yang susah  buat ngevote cerita akuuuuu??

lagu sedih dulu gess~~~

ingin ku teriak!!
ingin ku menangis!!!
tapi air mata..
ku sudah tiada lagii...
walau lelah hatiku.
takkan aku mengeluh,
biarlah hanya Tuhan.. YANGGG TAUUUU!!!!!!

𝐊𝐄𝐒𝐄𝐌𝐏𝐀𝐓𝐀𝐍Where stories live. Discover now